Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kaki yang Nakal



Kaki yang Nakal

0Dasar bajingan! Umpat Gu Xiaoran dalam hati.     
0

Raut wajah Gu Xiaoran tampak sangat kesal. Ketika emosinya akan meledak, tiba-tiba kaki Mo Qing yang menggeliat di kakinya itu berhenti bergerak.     

"Nenek, kalau Nenek suka makan, makanlah lebih banyak." Dengan menggunakan sumpit Mo Qing memasukkan makanan itu ke dalam mangkuk Xie Baoling.     

Xie Baoling terlihat sangat senang dengan sikap cucunya itu.     

Gu Xiaoran diam-diam menghirup napas panjang, sabar! Batinnya.     

Tetapi detik berikutnya, kaki Mo Qing itu tiba-tiba sudah masuk ke dalam rok Gu Xiaoran. Kini Gu Xiaoran tidak bisa lagi menahan emosinya!     

Dia dengan kuat menginjak kaki tersebut dengan top heel nya (Bagian dari ujung heel yang menyentuh tanah).     

Kaki yang masuk ke dalam roknya itu dengan cepat telah ditarik kembali, sehingga hak sepatu Gu Xiaoran itu mengenai lantai di bawah meja. 'Plak' suara benturan itu terdengar cukup keras.     

Seketika Xie Baoling langsung mengalihkan pandangannya ke arah Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran merasa sangat malu, sehingga wajah kecilnya tampak memerah. Rasanya dia ingin sekali menggali sebuah lubang dan membenamkan dirinya ke dalam lubang tersebut. Diam-diam Gu Xiaoran melirik Mo Qing, dan dia mendapati bahwa si Mesum itu sedang minum sup dengan tenang.     

Gu Xiaoran sangat emosi sampai ingin mengambil sup itu lalu menyiramkan ke wajah si Mesum.     

Di sisi lain, Xie Baoling tertawa sambil melihat dua anak muda itu bertengkar. Setelah memperhatikan mereka berdua selama beberapa saat, tiba-tiba dia merasa sedih, dan air matanya mengalir dari sudut matanya.     

Sudah berapa lama Qingqing tidak pernah berantem seperti ini? Batin Xie Baoling.      

Sejak Mo Qing masih kecil, Xie Baoling tidak bisa menjaganya dan selalu ada di sampingnya. Dan ketika dia bertemu kembali dengan Mo Qing, saat itu Mo Qing sudah bersikap dewasa dan tenang.      

Meskipun Mo Qing sudah dewasa, tetapi terkadang dia juga bersikap nakal seperti anak muda. Sejak kepergian Ibu dan Kakak Perempuannya, sikapnya berubah drastis seperti sebuah es yang dingin, bahkan tidak ada memiliki kehangatan sedikit pun. Dia tidak lagi memiliki sikap yang energik dan penuh dengan ketenangan seperti yang anak-anak muda pada umumnya, hal inilah yang terkadang membuat Xie Baoling merasa takut.     

Ketika melihat Mo Qing bercekcok mulut dengan Gu Xiaoran, Xie Baoling merasa sifat Mo Qing kembali seperti pada saat Ibunya masih hidup dulu. Ibu Mo Qing bagaikan duri yang sudah melekat dalam hati Xie Baoling, tidak ada yang boleh menyentuh atau membahasnya lagi.     

Xie Baoling buru-buru menurunkan kelopak matanya untuk menahan air matanya supaya tidak menetes. Setelah itu dia mengangkat kepalanya, dan kembali tersenyum. Dia menyumpit daging ikan ke mangkuk Gu Xiaoran dan berkata, "Xiaoran, kamu sangat kurus. Kamu harus makan yang banyak untuk anak yang ada di dalam perutmu ya."     

Awalnya Gu Xiaoran merasa sangat kesal karena diganggu oleh Mo Qing sampai dia tidak bisa menahan emosinya. Namun ketika dia mendengar Xie Baoling berkata seperti itu kepadanya, Gu Xiaoran langsung tersedak sampai tidak bisa bicara satu kata pun.     

Kemudian Xie Baoling sibuk memukul dengan pelan punggung Gu Xiaoran dan berkata, "Qingqing, cepat tuangkan air putih ke sini."      

Gu Xiaoran pernah sakit ketika berusia 12 tahun. Setelah sembuh dia kehilangan semua ingatannya dan hanya tahu bahwa dirinya adalah anak yatim piatu, lalu dia diadopsi oleh Keluarga Gu.     

Ibu Angkatnya adalah seorang wanita yang anggun dan elegan. Ibu angkatnya itu selalu memperlakukan Gu Xiaoran dengan sangat baik. Saat Gu Xiaoran masuk ke Keluarga Gu, dia sudah berusia 12 tahun. Meskipun Ibu Angkatnya baik padanya, namun Ibu Angkatnya itu tetap menjaga jarak dengannya.     

Saat itu, Ayah angkatnya sangat sibuk bekerja dan jarang pulang ke rumah. Ketika pulang ke rumah, mereka juga tidak sering ketemu, jadi hubungan mereka juga tidak begitu bagus.     

Setelah Ibu angkatnya pergi entah ke mana, Gu Xiaoran baru pelan-pelan mulai dekat dengan Ayah Angkatnya, tetapi bagaimana pun juga tetap tidak bisa sedekat anak kandung.     

Sejak kecil sampai sekarang, Gu Xiaoran selalu menjaga dan merawat orang lain, namun tidak ada orang lain yang pernah menjaga dan peduli padanya sampai seperti ini.     

Ketika melihat Xie Baoling yang sangat khawatir padanya, Gu Xiaoran merasa terharu dan merasakan kehangatan dalam hatinya.     

Segelas air putih berada di depan Gu Xiaoran, dan suara Mo Qing yang dingin terdengar dari sampingnya, "Apa kamu baik-baik saja?"     

Gu Xiaoran menggelengkan kepalanya dan mengambil gelas tersebut, "Nenek, terima kasih sudah baik sekali dengan padaku, tetapi aku tidak mau berbohong pada Nenek, aku benar-benar tidak hamil. Aku dan Mo Qing juga tidak menjalin hubungan seperti yang Nenek pikirkan."     

Sorot mata Xie Baoling tampak bingung, kemudian dengan cepat dia melihat ke arah Mo Qing. Saat itu Mo Qing menggigit bibirnya dengan pelan dan tidak bicara sama sekali.     

Gu Xiaoran menjilat bibirnya dan dalam hati dia merasa sangat kesal.     

Tiba-tiba Xie Baoling tertawa, lalu memegang tangan Gu Xiaoran, dan memukulnya pelan, "Tidak hamil juga tidak apa-apa. Kalian masih muda, kalian bisa sangat cepat mempunyai anak."     

Xie Baoling tertegun sejenak, kemudian dia mulai melepaskan tangan Gu Xiaoran.     

Pria yang memiliki identitas dan status seperti Mo Qing, sepertinya sudah ditakdirkan bahwa dia tidak bisa menikah dengan kekasihnya seperti orang biasa. Apalagi ada Mo Zhenzhong yang bersifat keras kepala ini, dan masih mengawasi seluruh kegiatannya. Jadi, calon istri yang sudah dia pilih sulit untuk digantikan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.