Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Hadiah yang Menjijikkan



Hadiah yang Menjijikkan

0Wajah Gu Xiaoran seketika itu juga berubah menjadi merah hingga ke telinganya, ketika mendengar perkataan Mo Qing barusan. Saking merahnya, wajahnya tampak seperti kepiting rebus saat ini.     
0

"Tuan Muda Mo tenang saja. Kami pasti akan membuat Nona ini menjadi sangat cantik dan menawan," tutur wanita pemilik butik itu sambil memberi tanda kepada pegawainya agar membuatkan teh untuk Mo Qing. Dia juga memberi tanda ke pegawainya yang lain agar membawa Gu Xiaoran ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.     

Mo Qing lagi-lagi mengabaikan wanita pemilik butik itu dan berjalan ke ruang tunggu. Di sana, Ding Jian, sekretarisnya telah menunggu dan segera meletakkan sebuah laptop di atas meja kecil ruang tunggu tersebut. Dia pun duduk di sofa dan mulai bekerja menggunakan laptop itu.     

Gu Xiaoran tidak dapat berkata-kata. Sangat indah, hanya dua kata itu saja yang dapat terlintas di benaknya saat ini. Entah sudah berapa banyak wanita yang didandani seperti ini. Tampaknya orang-orang yang bekerja di sana sudah sangat terlatih. Baju-baju yang dijual di tempat itu juga begitu cantik dan menawan.     

Menurut pemilik butik tersebut, jika ada pegawai atau karyawan wanita dari Imperial Group hendak mengikuti acara-acara penting, maka hampir semuanya akan memesan pakaian dari mereka. Dan kemudian biayanya akan dibebankan pada perusahaan secara langsung.     

Namun, ini adalah pertama kalinya Mo Qing sendiri hadir membawa seorang gadis untuk membeli pakaian di butiknya. Ditambah lagi, semua pria kebanyakan ingin wanita mengenakan pakaian yang seminimal mungkin. Tapi lain halnya jika wanita itu adalah wanita mereka sendiri, barulah mereka tidak ingin wanitanya mengenakan pakaian yang terlalu terbuka dan menjadi tontonan pria lain. Tadi jelas-jelas Mo Qing berpesan agar jangan memilihkan pakaian yang terlalu terbuka, hal ini jelas menunjukan kepemilikan yang tidak biasa atas wanita ini.     

Gu Xiaoran memiliki tinggi sekitar 168 cm, namun tulangnya sangat kecil. Hal itu membuat badannya terlihat mungil dan indah. Belum lagi pada bagian-bagian tertentu yang seharusnya berukuran lebih besar, dia memiliki ukuran yang cukup besar. Sedangkan pada bagian-bagian tertentu yang seharusnya berukuran kecil, dia memiliki ukuran yang cukup kecil. Tubuhnya benar-benar bagaikan manekin hidup yang akan sangat bagus menggunakan baju tipe apa pun. Baju terusan putih yang tadi dikenakannya pun membuat dirinya terlihat bagaikan malaikat yang begitu cantik dan menawan.     

Pemilik butik itu kini mengambilkan Gu Xiaoran sebuah baju terusan pendek dari merek Chanel yang bermotif corak warna-warni. Pada kakinya dikenakan sepasang sepatu hak tinggi dengan warna yang senada dengan bajunya. Sungguh-sungguh menambah kesan menawan pada gadis itu.     

Mo Qing menoleh dan memandang ke arah Gu Xiaoran yang baru saja keluar dari ruang ganti. Ekspresi wajahnya sangat terlihat jika dia terpana akan penampilan gadis yang berdiri dengan anggun di hadapannya sekarang.     

"Tuan Muda Mo, apakah Anda puas dengan penampilan ini?" tanya wanita pemilik butik menginginkan pengakuan dari Mo Qing. Sebenarnya dia sudah tahu apa jawaban Mo Qing hanya dengan melihat ekspresi melongo itu. Namun dia tetap saja ingin mendengarkannya secara langsung dari mulut penerus Imperial Group tersebut.     

"Boleh!" jawab Mo Qing singkat sambil memandangi Gu Xiaoran dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Biasanya tubuh indah itu hanya terbalut oleh kaos dan celana jeans saja, pakaian itu pun sudah sangat terlihat indah dan menawan. Namun kali ini, kecantikan alami gadis itu terbalut oleh sebuah gaun yang indah, benar-benar membuatnya terlihat anggun dan sangat menawan.     

Ketika menunggu Gu Xiaoran kembali ke ruang ganti dan mencoba pakaian yang lain, Mo Qing kembali mengalihkan pandangannya kepada layar laptop. Namun, saat ini dia sama sekali tidak dapat berkonsentrasi pada data-data yang tertera pada layar laptop tersebut. Pikirannya telah melayang jauh, membayangkan sosok cantik gadis itu yang memenuhi pikirannya. Dia menutup layar laptop tersebut, lalu hanya duduk terdiam menunggunya untuk berganti pakaian.     

Belasan pakaian yang telah dicoba oleh Gu Xiaoran, tidak ada satu pun yang tidak cocok dipakai olehnya. Semuanya begitu pas dan indah membalut tubuhnya. Akhirnya, Mo Qing memutuskan untuk membeli semua pakaian yang tadi dicoba oleh gadis itu.     

Hal itu membuat wanita pemilik butik tersebut tidak dapat menutup mulutnya dan terus tersenyum. Dia kemudian mengambil sebuah kotak hadiah yang sangat indah dan menyerahkannya pada Gu Xiaoran. "Ini adalah barang baru dari Prancis. Ini adalah edisi khusus dan hanya ada satu ini saja. Ini adalah hadiah untuk Nona Gu. Saya harap Nona menyukainya," ujarnya sambil tersenyum penuh arti.     

Gu Xiaoran melirik ke arah Mo Qing. Hatinya merasa tidak nyaman, namun menolak pemberian orang merupakan hal yang tidak sopan. Jadi akhirnya dia mengulurkan tangannya dan menerima pemberian wanita pemilik butik tersebut sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih.     

Sudah naluri wanita jika ingin segera membuka kotak hadiah dan melihat isinya. Gu Xiaoran mendahului Mo Qing dan masuk ke dalam mobil terlebih dahulu. Dia pun dengan perlahan-lahan membuka kotak hadiah yang terlihat sangat indah itu dan melihat isinya. Di dalamnya ternyata adalah sebuah gaun tidur yang sangat seksi dan berpotongan rendah. Gaun tidur itu berbahan sutra yang lembut berwarna hitam dan transparan. Tiba-tiba dia mengerti mengapa bos wanita itu tadinya tersenyum penuh arti saat memberikan hadiah ini padanya. Seketika itu juga dirinya merasa sangat malu dan ingin mencari sebuah lubang untuk menyembunyikan dirinya ke dalamnya. Dengan cepat dia kembali memasukkan gaun tidur itu ke dalam kotak hadiah tersebut dan menutupnya rapat-rapat.     

Dari sudut matanya, Gu Xiaoran dapat merasakan mata Mo Qing sedang menatap ke arah tangannya yang masih berada di atas kotak hadiah itu. Dan sebuah senyum penuh arti tersungging di wajahnya. Sangat jelas terlihat jika pria itu sudah pernah melihat gaun tidur seksi tersebut sebelumnya.     

Wajah Gu Xiaoran menjadi panas dan memerah seketika dan dengan cepat dia meletakkan kotak hadiah tersebut masuk ke dalam kantong kemasan seperti semula. Diliriknya kembali pria yang ada di sebelahnya itu. Mo Qing memang melihat ke depan saat ini, namun senyuman dan tatapan matanya itu entah mengapa, semakin lama semakin terlihat mencurigakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.