Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Menginginkan Dirinya!



Menginginkan Dirinya!

0Gu Xiaoran terjebak di bawah tubuh Mo Qing. Perasaan ditindih seperti itu membuatnya sangat tidak nyaman, dia pun berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri. Namun yang terjadi adalah dirinya hanya bergerak-gerak memberontak di bawah tubuh pria itu.     
0

Tatapan mata Mo Qing yang dingin, seketika itu juga berubah menjadi gelap dan tampak gusar. Tubuh keduanya saling menempel satu sama lain dan dia tidak mengenakan apapun di balik jubah tidurnya. Jadi, ketika Gu Xiaoran menggeliat berusaha meloloskan diri, tubuhnya dapat merasakan dengan jelas setiap gesekan dan gerakan yang gadis itu lakukan. Hal itu membuat tubuhnya bereaksi seketika itu juga dan napasnya jadi begitu memburu.     

"Ti… Tidak..." rintih Gu Xiaoran begitu merasakan perubahan pada tubuh Mo Qing. Ini memang bukan pertama kalinya pria itu melakukan hal seperti ini pada dirinya. Namun mereka tidak memiliki hubungan apa pun, tentu saja dia tidak dapat menerima jika pria itu berbuat semena-mena seperti ini terhadapnya.     

Perlawanan Gu Xiaoran bukannya membuat Mo Qing melepaskannya, malah membuat pria itu menggigit bibirnya dengan cukup kuat. Di tengah-tengah rasa sakit yang dirasakannya, Pria itu pun dengan sigap menerobos deretan giginya dan melumat habis setiap bagian mulutnya dengan penuh gairah.     

Tubuhnya yang menempel erat dengan tubuh Mo Qing membuat Gu Xiaoran dapat merasakan jika pria itu sebentar lagi akan mencapai puncaknya. Tubuhnya sontak menegang dan wajahnya berubah semakin memerah. Pria melumatnya habis-habisan dan membuatnya menjadi kesulitan untuk bernapas. Namun tepat ketika dia hampir saja kehabisan napas, pria itu tiba-tiba menghentikan seluruh gerakannya. Tangan pria itu masih menggenggam kedua tangannya di atas kepalanya. Namun kini kepala pria itu dibenamkan dalam-dalam pada pundaknya dengan napas yang memburu.     

Beban yang Gu Xiaoran rasakan pada tubuhnya semakin lama terasa semakin berat. Dada Mo Qing yang menumpu pada tubuhnya, membuatnya dapat merasakan detak jantung yang sangat cepat pada diri pria itu. Hal ini membuatnya tidak berani bergerak sama sekali dan perasaannya tidak karuan saat ini. Tubuhnya bagai mematung begitu saja, takut jangan sampai memancing reaksi pria itu lagi.     

Mo Qing telah beberapa kali melakukan hal ini padanya, namun pria itu tidak pernah sekalipun berhenti di tengah jalan seperti sekarang ini. Sebelumnya, pria itu pasti akan menuntaskan kegiatannya sampai akhir. Hari ini benar-benar merupakan yang pertama kali bagi Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran memalingkan kepalanya dan menatap wajah Mo Qing dalam jarak yang sangat dekat. Pancaran mata pria itu masih memancarkan api gairah yang belum sepenuhnya padam. Tetapi jauh di dalamnya, tatapan matanya terasa sangat dingin. Dan aura dingin dari matanya itu membuat dirinya merasa sulit untuk bernapas.     

Setelah beberapa saat, Mo Qing tiba-tiba mengangkat kepalanya dari pundak Gu Xiaoran. Namun alih-alih melepaskan gadis itu, tangannya meraih tubuh mungilnya dan membalikkan badannya. Dia kemudian memeluk tubuhnya erat-erat dengan kedua tangannya yang kokoh. Posisi itu membuat napas hangatnya terasa berhembus pada leher belakang gadis itu dan dada bidangnya terasa sangat panas bagaikan api yang membara.     

Gu Xiaoran merasa tidak nyaman akan posisi itu dan mencoba menggerakan tubuhnya agar dapat melepaskan diri dari pelukan Mo Qing. Namun begitu dia bergerak, tubuhnya kembali ditarik kembali ke dalam pelukan pria itu.     

"Kalau kamu tidak mau aku berbuat yang lebih jauh, lebih baik kamu jangan sembarangan bergerak," ucap Mo Qing dengan datar. Dia menutup matanya dan perlahan-lahan menekan gairah membara yang ada di dalam tubuhnya. Dia menarik napas dalam-dalam, namun gairah dalam tubuhnya seolah menolak untuk dijinakkan olehnya.     

20 hari penuh dia mencoba menahan diri untuk tidak menemui Gu Xiaoran. Dia berpikir, dengan begitu dia akan dapat mengurangi hasrat pada dirinya akan gadis itu. Namun justru begitu dia melihatnya lagi, hasrat di dalam tubuhnya justru bergejolak dengan hebatnya seperti binatang yang akhirnya dilepaskan ke alam liar, sama sekali tidak dapat ditahan dan dikendalikan.     

Mo Qing memeluk tubuhnya dengan tenang, tanpa sedikit pun bergerak. Akan tetapi Gu Xiaoran dapat dengan jelas merasakan hasrat dari tubuh pria itu yang belum juga mereda. Dia masih dengan kaku, terdiam dan tidak berani menggerakkan tubuhnya sama sekali. Dia takut jika dia bergerak sedikit saja dan menyentuh satu saraf kecil pada tubuhnya, maka akan dapat membuat pria itu kembali lepas kendali dan kehilangan akal sehatnya.     

Detik demi detik berlalu, namun pria di belakang tubuhnya ini masih juga tidak bergerak sedikitpun. Tubuh Gu Xiaoran sudah mulai terasa nyeri dan kaku, sementara kelopak matanya berangsur-angsur terasa berat. Hembusan napas ringan di belakang lehernya seolah bagaikan obat penenang yang akhirnya membuatnya tidak dapat bertahan lagi dan jatuh terlelap dengan nyenyak.     

Udara di pulau itu cukup sejuk di malam hari. Di dalam tidurnya, tubuh Gu Xiaoran terasa dingin. Akhirnya dia membalikkan tubuhnya dan mencari tempat yang hangat. Tubuhnya menyeruak masuk ke dalam kehangatan itu dan kembali tertidur pulas.     

Mo Qing membuka matanya dan memandangi gadis bertubuh mungil yang sedang tertidur di lengannya. Wajah cantik Gu Xiaoran terlihat mulus dan menawan. Mo Qing menjatuhkan pandangannya pada bibir lembut dan terlihat menggoda yang ada di hadapannya. Warna bibir itu terlihat sedikit pucat, namun tetap seperti candu bagi dirinya. Api gairah di dalam tubuhnya yang belum sepenuhnya hilang, kini telah kembali menjalar dengan hebatnya pada seluruh tubuhnya.      

Aku sangat menginginkannya! Pikir Mo Qing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.