Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jangan Berharap



Jangan Berharap

0Mo Qing menghela napas, kemudian menarik selimut, dan membungkus badan Gu Xiaoran yang sedikit dingin. Lalu tubuh dia memeluk Gu Xiaoran yang kini terbungkus dengan selimut. Dia menutup kedua matanya dan membiarkan angin berhembus meniup badannya, dan perlahan-lahan memadamkan hasratnya.     
0

Ketika Gu Xiaoran terbangun, Mo Qing sudah tidak ada di kamar tidur. Apakah kemarin malam Mo Qing hanya memelukku dan tidur saja? Apa benar tidak melakukan apa pun kepadaku? Batin Gu Xiaoran.     

Setelah selesai mencuci wajah, Gu Xiaoran masih tidak percaya dengan kenyataan ini.     

Kemudian Gu Xiaoran turun ke lantai bawah dan sampai di pintu ruang makan, tiba-tiba terdengar suara Paman An dari dalam ruangan, "Tuan Muda, Nona Peini akan terbang ke Linjiang besok lusa. Tuan Besar meminta kamu untuk menjemput Nona Peini di Linjiang."      

"Aku tidak ada waktu!" Balas Mo Qing dengan nada dingin. Saat ini Mo Qing mengenakan kemeja berbahan katun dan celana panjang kasual berwarna putih. Tubuhnya terlihat tinggi dan tegak. Dia sengaja tidak mengancingkan dua kancing teratas kemejanya, sehingga penampilannya terlihat lebih santai dan tampan.     

Zhuo An masih ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi saat melihat Gu Xiaoran masuk ke dalam ruangan, dia langsung menutup mulut dan tidak melanjutkan pembicaraannya lagi.     

Gu Xiaoran duduk di meja sebelah Mo Qing. Kemudian Mo Qing mengesampingkan koran yang ada di tangannya. Saat itu pelayan sedang menghidangkan sarapan yang sudah disiapkan. Mo Qing melirik Gu Xiaoran dengan sorot mata yang dingin dan berkata, "15 menit harus selesai makan."     

Gu Xiaoran melihat kunci mobil yang ada di sebelah tangan Mo Qing. Sepertinya Mo Qing ingin keluar dan sekalian bisa mengantarnya.     

Sarapan hari ini adalah makanan pangsit yang disukai oleh Gu Xiaoran.     

Ups! Aku merasa sepertinya dia sengaja memberiku makanan enak terlebih dulu sebelum naik ke tempat eksekusi. Batin Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran menggunakan kecepatan tercepat untuk makan pangsit sampai habis tak tersisa… Kalau mau mati juga harus kenyang. Aku tidak ingin menjadi hantu kelaparan. Batin Gu Xiaoran.     

Setelah tiba di depan gerbang pintu gedung ujian, masih ada 15 menit sebelum ujian dimulai. Gu Xiaoran melepas sabuk pengaman dan hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba Mo Qing mengulurkan tangannya dan menahan bahu Gu Xiaoran, kemudian dia menarik Gu Xiaoran untuk mendekati dirinya.     

Gu Xiaoran pun langsung menarik badannya ke belakang dan berusaha untuk menjaga jarak dengan Mo Qing.     

Dengan lembut jari-jari Mo Qing memegang pipi Gu Xiaoran. Ketika melihat murid yang ikut ujian melewati depan mobil Mo Qing, Gu Xiaoran merasa sangat gugup hingga jantungnya ingin melompat keluar.     

"Gu Xiaoran, setelah selesai ujian, kamu sudah bebas." Selama dua puluh hari lebih, Gu Xiaoran menjawab semua soal dengan benar demi tidak mau berhubungan badan dengan Mo Qing. Asalkan saat ujian nanti Gu Xiaoran mengerjakan soal ujian dengan baik, gerbang Universitas A tidak bisa menghentikannya masuk.     

"Ah?" Gu Xiaoran dengan ragu melihat Mo Qing. Dia tidak percaya dengan apa yang sudah didengar barusan.     

"Kenapa? Tidak rela ya?" Mo Qing menatap Gu Xiaoran dengan ekspresi yang datar, "Aku sungguh puas dengan badanmu. Ini hanya terbatas badan, tidak ada hubungan dengan perasaan cinta. Kalau kamu ingin berhubungan badan denganku, aku tidak keberatan kalau kamu datang mencariku. Asalkan aku ada waktu, aku dengan senang hati akan memuaskanmu. Tapi untuk selebihnya, jangan berharap!"     

Setelah selesai bicara seperti itu, Mo Qing langsung melepas Gu Xiaoran dan membantunya membuka pintu mobil.     

Gu Xiaoran pun marah, bahkan sampai seluruh badannya gemetaran. Dia keluar dari mobil dan membanting pintu mobil, "Hantu baru mau berharap sesuatu dari bajingan seperti kamu! Kamu harus tepati kata-katamu, dan juga jangan muncul di depanku lagi."     

Jelas-jelas Mo Qing yang memperkosa Gu Xiaoran. Dia selalu mendominasi hidup Gu Xiaoran serta membuat hidupnya menjadi terikat padanya. Namun, Mo Qing justru mengatakan hal yang sebaliknya.     

Sungguh keterlaluan! Batin Gu Xiaoran.     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran yang berteriak keras dari jendela dalam, kemudian dia menginjak pedal gas, dia mengemudikan mobilnya dan mobil pun melaju dengan kencang.     

Gu Xiaoran ingin menendang batu yang ada di sebelah kakinya ke arah mobil tersebut, tetapi menyadari bahwa banyak murid yang ikut ujian dan orangtua murid melihat ke arahnya, dia langsung kembali normal dan mengontrol emosinya yang kekanak-kanakan.     

Perlahan Gu Xiaoran menghirup napas yang panjang dan terus-menerus berusaha untuk menenangkan diri. Sebentar lagi sudah bebas, aku seharusnya senang.     

"Xiaoran!" Cheng Xiaoyue berlari menghampiri Gu Xiaoran dari kerumunan. Dia menarik tangan Gu Xiaoran dan memandang Gu Xiaoran dari ujung rambut hingga ujung kaki. setelah itu dia baru berkata, "Beberapa hari ini kamu ke mana? Tidak ada kabar sedikit pun darimu. Aku kira kamu tidak mau mengikuti ujian kali ini, aku benar-benar merasa sangat khawatir."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.