Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tunggu di Sana Dengan Patuh



Tunggu di Sana Dengan Patuh

0"Aku masih bisa pergi ke mana?" Ujar Gu Tianlei. Dia selalu bersikap acuh tak acuh seperti biasa.     
0

"Jangan jual mahal, cepat katakan kamu di mana sekarang?" Tanya Gu Xiaoran sambil memegang ponselnya dengan erat. Dia sangat takut Gu Tianlei akan langsung mengakhiri panggilannya dan menghilang lagi.     

"Gu Xiaoran, kamu jangan berbicara dengan nada seperti ini. Sungguh mirip seperti ibu-ibu saja. Begini saja, kalau kamu bisa mencariku, maka kita bisa bertemu. Kalau tidak, kita tidak akan bertemu selamanya."     

Loteng? Tanya Gu Xiaoran dalam hati.     

"Kamu tunggu dengan patuh di sana, jangan ke mana-mana." Setelah itu Gu Xiaoran langsung mengakhiri telepon dan memanggil taksi untuk mengantarnya pergi menuju loteng berukuran kecil yang pernah dia sewa sebelumnya.     

Dulu Gu Tianlei lebih memilih berjalan kaki yang menghabiskan 1 jam dalam perjalanan, dan dia juga tidak ingin berada di satu sekolah yang sama dengan Gu Xiaoran. Kemudian, hubungan Gu Xiaoran dan Gu Tianlei perlahan berubah menjadi baik, tetapi kepribadian Gu Tianlei tetap tidak berubah.     

Ketika masuk ke sekolah menengah pertama, Gu Zhengrong awalnya ingin Gu Xiaoran dan Gu Tianlei bersekolah di salah satu sekolah elit. Tetapi Gu Tianlei tidak mau dan mengatakan bahwa sekolah ini terlalu jauh dari rumahnya.     

Gu Tianlei saja bisa berjalan ke sekolah selama satu jam, apakah mungkin dia merasa sekolah ini terlalu jauh? Batin Gu Xiaoran saat itu.     

Sebenarnya, Gu Xiaoran juga tidak ingin sekolah di sekolah elit. Dia juga ingin sekolah bersama Gu Tianlei di sekolah negeri yang dekat dengan rumah. Alhasil, Gu Tianlei berkata sambil menunjuk ke arah Gu Xiaoran, "Gu Xiaoran, beraninya kamu memilih satu sekolah yang sama denganku. Kalau begitu, aku tidak mau sekolah lagi."     

Gu Zhengrong merasa sangat kesal dengan Gu Tianlei. Akhirnya Gu Xiaoran mengalah untuk bersekolah di sekolah elit dan Gu Xiaoran bersekolah di sekolah negeri yang dekat dari rumah.     

Karena sekolah jauh dari rumah, Gu Xiaoran tidak bisa setiap hari pulang ke rumah. Sehingga dia menyewa loteng yang berukuran kecil di dekat sekolahnya. Setiap Gu Tianlei berkelahi dengan Ayahnya, dia pasti akan pergi ke loteng ini dan bersikeras tidak ingin kembali rumah. Karena itu lah, saat Gu Tianlan berkata seperti itu tadi, tempat yang ada di pikiran Gu Xiaoran adalah loteng ini.     

Setibanya di depan pintu loteng ini, Gu Xiaoran melihat lampu di lantai atas menyala. Dia masih ragu mau mengetuk pintu atau tidak, tiba-tiba pintu terbuka dari dalam.     

Tinggi badan Gu Tianlei saat ini sudah lebih dari 180 cm. Dia melipatkan kedua tangan di depan dada, dan bersandar di pintu sambil melirik Gu Xiaoran sekilas, "Gu Xiaoran, apakah kamu bisa berkembang lagi? Mengapa kamu masih belum bisa melepaskan rumah tua ini?"     

Gu Xiaoran memasang muka masam, kemudian dia masuk, lalu menarik baju Gu Tianlei dan menyeretnya keluar, "Mengapa kamu bisa sembarangan masuk ke rumah orang lain."     

"Ini kan rumahmu. Kenapa bisa berubah menjadi rumah milik orang lain?"     

"Aku sudah tidak menyewa rumah ini. Kamu cepat keluar sekarang sebelum pemilik rumah ini kembali." Ketika Mo Qing kabur dari rumah, Gu Xiaoran tidak melanjutkan kontrak saat masa kontrak berakhir.     

"Kunci rumah ini tidak ganti. Kamu masih bilang kamu tidak menyewa rumah ini?" Gu Tianlei membiarkan Gu Xiaoran menarik bajunya, tapi dia tetap bersandar di pintu dan tidak bergerak sama sekali, "Gu Xiaoran, apakah karena tidak bertemu selama dua tahun ini, hubungan kita sudah tidak dekat lagi? Bahkan sampai rumah pun kamu tidak membiarkan aku masuk?"     

"Aku sudah bilang aku sudah tidak menyewa rumah ini lagi."     

Gu Tianlei mengerucutkan bibirnya, "Gu Xiaoran, kamu harus membersihkan barang-barangmu yang ada di rumah ini dulu sebelum berbohong. Semua barang yang ada di dalam rumah ini adalah milikmu. Sekarang kamu bilang rumah ini bukan kamu yang menyewa, apakah kamu sedang membohongi hantu?"     

"Tidak mungkin." Ketika meninggalkan rumah ini, Gu Xiaoran telah mengemas semua barangnya hingga tidak meninggalkan satu barang pun yang tersisa di sana.     

"Gu Xiaoran, aku adalah pria dewasa, bukan lagi anak berusia 3 tahun, jadi kamu tidak mungkin bisa membohongiku."     

Gu Xiaoran merasa sakit kepala saat Gu Tianlei memanggil nama lengkapnya berkali-kali, "Kamu hidup di luar sana beberapa tahun, kamu serius sudah tumbuh dewasa? Kamu bahkan tidak memanggilku Kakak."     

"Mengapa aku harus panggil kamu Kakak? Dasar Perempuan, kamu lebih tua dariku hanya selisih beberapa jam saja." Gu Tianlei mengerucutkan bibirnya dengan kesal. Kemudian, dia menjulurkan tangannya untuk membandingkan tinggi badan Gu Xiaoran, yang saat ini hanya setinggi dadanya, "Sungguh, kamu sangat pendek!"     

Gu Xiaoran melihat Gu Tianlei sambil melotot, apakah usia bisa diukur dengan tinggi badan? Batinnya.     

Kemudian Gu Xiaoran mendorong Gu Tianlei untuk masuk ke dalam loteng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.