Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Orang yang Terpesona Tidak akan Menghilangkan Nyawanya



Orang yang Terpesona Tidak akan Menghilangkan Nyawanya

0Gu Xiaoran memasang wajah masam dan melihat Gu Tianlei sambil melotot, kemudian dia duduk di dekat Gu Tianlei.     
0

Di saat Gu Tianlei berusia sekitar 14 atau 15 tahun, dia sudah berubah menjadi pria tampan yang sangat menawan.     

Dua tahun ini sudah membuat dia menjadi lebih dewasa. Meskipun sikapnya masih acuh tak acuh, tapi dia bukan lagi anak yang masih kebingungan dan tidak tahu arah seperti masa remajanya dulu. Kini dia sudah menjadi pria yang menawan karena sudah banyak hal-hal yang baru yang dilewatinya di luar sana.     

"Tianlei, beberapa tahun ini kamu ke mana saja?"     

Gu Xiaoran memandang Adik Laki-laki yang tidak pernah berjumpa selama dua tahun. Sementara itu, Gu Tianlei juga memandang Kakaknya.     

Ketika mendengar pertanyaan Kakaknya, Gu Tianlei tidak menjawab namun mendekatkan badannya ke Gu Xiaoran, kemudian dia duduk di sampingnya. Tiba-tiba dia mengulurkan tangan dan memeluk Gu Xiaoran.     

"Dasar anak berandal ini, dua tahun tidak bertemu, mengapa berubah menjadi lebay?"     

Meskipun mereka bukan saudara kandung, tetapi hubungan mereka adalah kakak beradik dan tertera dalam satu Kartu Keluarga. Sekarang mereka bukan lagi anak kecil, jadi Gu Xiaoran tidak suka melakukan sentuhan terlalu dekat dan dia pun berusaha menyingkirkan tangan Gu Tianlei yang memeluknya.     

"Maaf, seharusnya aku tidak meninggalkanmu sendirian dan harusnya membawamu pergi bersama."     

Gu Tianlei tahu masalah berita tentang bagaimana keluarga Gu dari koran yang dia baca. Dia juga tahu bahwa Gu Xiaoran akan menikah dengan bajingan yang tidak dia cintai demi Gu Zhengrong.     

Gu Tianlei dengan cepat kembali ke Kota Han, tapi Gu Xiaoran malah tidak masuk sekolah. Gu Tianlei mencari ke semua tempat yang memungkinkan untuk bisa bertemu dengan Gu Xiaoran, tetapi dia tetap tidak bisa menemukannya.     

Setelah merasa tidak ada cara lain yang bisa dia lakukan, akhirnya Gu Tianlei mencari Han Ke, pria bajingan itu. Saat itu Han Ke bilang padanya bahwa Gu Xiaoran memiliki hubungan dekat dengan Imperial Group dan sudah tidak ada hubungan dengan dirinya lagi.     

Gu Tianlei tidak percaya dengan kata-kata Han Ke. Kemudian dia pun menemui temannya yang bekerja di Imperial Group untuk mencari tahu keberadaan Gu Xiaoran, tetapi tidak ada orang yang bertemu dengan Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran seperti orang yang tiba-tiba menghilang. Gu Tianlei sangat cemas sampai seperti orang gila. Pada akhirnya dia bertemu dengan Cheng Xiaoyue. Saat itu Gu Tianlei baru bisa mendapatkan sedikit kabar tentang Gu Xiaoran, setidaknya dia tahu bahwa Gu Xiaoran masih hidup.     

Jika tahun itu dia membawa Gu Xiaoran pergi bersamanya, Gu Xiaoran pasti tidak akan menanggung semua penderitaan yang dirasakannya saat ini.     

Tangan Gu Xiaoran yang hendak mendorong dada Gu Tianlei tiba-tiba terhenti. Saat membuka matanya sedikit lebih lebar, dia melihat ada perasaan sakit hati dan merasa bersalah di mata Gu Tianlei.     

"Apa kamu sedang bercanda? Apakah kamu tahu, dua tahun ini aku dan Ayah selalu mengkhawatirkanmu."     

Gu Tianlei tidak menyukai Gu Zhengrong, tetapi dia juga tidak membantah kalimat Gu Xiaoran. Dia memeluk Gu Xiaoran dengan erat. Dia merasa cukup jika ada Gu Xiaoran yang masih mengingat dirinya.     

"Serius, kamu sudah pergi ke mana saja? Beberapa tahun ini bagaimana cara kamu menjalani hidup?" Tanya Gu Xiaoran sambil mengerutkan alisnya. Saat itu Gu Tianlei kabur dari rumah baru berusia 16 tahun. Dia hanya membawa dua pakaian, biaya hidup, dan barang-barangnya yang lain tidak dibawa.     

Gu Tianlei memandang Gu Xiaoran lekat-lekat tanpa bersuara. Dari sorot matanya sudah tidak ada cahaya apapun, tatapannya tampak suram. Saat tahu bahwa Gu Xiaoran mulai merasa sangat cemas, Gu Tianlei baru membuka mulutnya dan berkata, "Aku mencari Ibuku."     

Gu Xiaoran tercengang saat mendengar jawaban dari Gu Tianlei, tangan yang mendorong dada Gu Tianlei segera memegang baju Gu Tianlei, "Apakah kamu sudah menemukannya?"     

Gu Tianlei tidak menjawab dan melepaskan tangan Gu Xiaoran yang memegang bajunya, "Aku lapar."     

Mereka adalah keluarga gabungan, masing-masing tidak ingin membicarakan hubungan keluarga sendiri-sendiri.     

Melihat Gu Tianlei tidak mau menjawab, Gu Xiaoran tidak lagi bertanya dan langsung berdiri, "Mau makan apa? Kakak akan mengajakmu makan di luar." Ujar Gu Xiaoran.      

"Aku tidak mau keluar," Gu Tianlei meletakkan tangannya di sandaran sofa dengan santai, duduk dengan tidak bergerak, dan mengangkat bibirnya ke arah meja kopi.     

Gu Xiaoran membuka kantong yang ada di atas meja kopi dengan bingung. Dia tidak menyangka, ternyata di dalamnya berisi bahan makanan.     

"Mie spageti, bikin lebih banyak saus ya."     

Gu Xiaoran melihat ke arah langit-langit, selera anak kecil ini masih sama. Kemudian, dia membawa bahan makanan itu ke dapur. Sudah dua tahun rumah ini sudah tidak ada yang menempati. Gu Xiaoran tidak tahu bahwa apakah masih bisa menggunakan peralatan dapur atau tidak.     

Ternyata kompor yang ada di sana masih bisa menyala, pemanas air dan juga semua peralatan dapur yang ada di sana masih dalam keadaan baik. Dia hanya perlu mencuci, dan sudah bisa langsung menggunakan alat-alat dapur tersebut.     

Rumah ini dirawat dengan baik, jantung Gu Xiaoran kembali berdetak kencang dan tiba-tiba muncul perasaan aneh yang tidak dapat digambarkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.