Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kembali Mendekati



Kembali Mendekati

0Tidak peduli Gu Tianlei mendorong pintunya seberapa kuat, Gu Xiaoran tetap tidak peduli. Dulu Ayahnya memang pernah melakukan kesalahan, tetapi sekarang Ayahnya sudah menyadari kesalahannya itu dan berusaha untuk menebusnya dengan sebaik mungkin.     
0

Tetapi, Gu Xiaoran tidak tahu apakah Ayahnya akan kembali memanfaatkan Gu Tianlei hanya demi kejayaannya atau tidak.     

Saat Gu Tianlei mengeluarkan kunci rumah itu dan hendak membuka pintunya, namun Gu Xiaoran malah mengunci pintunya dari dalam. Gu Tianlei berdiri di luar pintu dan memaki, "Dasar sialan, Gu Xiaoran kamu buka pintunya."     

"Tianlei, sekarang pikiranku sangat kacau. Aku mau menyendiri sebentar. Kamu pergi dulu, tunggu beberapa saat kemudian. Ketika hatiku sudah kembali tenang, aku akan kembali mencarimu."     

Gu Tianlei diam dalam waktu yang cukup lama. Tiba-tiba dia meninju pintu itu dengan kuat.      

Jika dulu Gu Tianlei tidak pergi sendirian, Gu Xiaoran juga tidak akan bersembunyi untuk menyembuhkan luka sendirian saat menderita dan menjauhkan diri dari Gu Tianlei seperti ini. Sekarang mereka sudah sampai di titik saat ini, bagaimana pun juga masa lalu tidak bisa diulang lagi. Yang bisa dilakukan Gu Tianlei saat ini, hanyalah kembali mendekati Gu Xiaoran dengan hati-hati.     

Gu Tianlei mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Kemudian dia berkata kepada Gu Xiaoran yang ada di dalam, "Baik, aku akan pergi. Tetapi kamu harus berjanji satu hal padaku."     

"Apa?"     

"Kamu harus berjanji, membiarkan aku bisa mencarimu kapan saja."     

"Baik, aku janji. Aku tidak akan mengganti nomor ponselku dan kamu juga tidak boleh menggantinya." Gu Xiaoran juga takut Gu Tianlei akan menghilang lagi seperti dua tahun yang lalu dan tidak ada kabar sama sekali.     

Gu Tianlei merobek sebuah kertas dan menulis alamat tempat tinggalnya saat ini. Kemudian dia mengeluarkan sebuah kartu bank, sertifikat rumah serta kunci rumah. Setelah itu dia menyelipkan semua itu ke dalam rumah melalui celah bawah pintu, "Ini adalah kartu kreditku, kata sandinya adalah nomor ponsel kita berdua dan juga sertifikat rumah ini atas nama kita berdua."     

Gu Xiaoran melihat Gu Tianlei melalui lubang intip. Ada perasaan tidak sudi di dalam hatinya. Sejak kecil mereka berdua selalu saling bergantung satu sama lain. Gu Xiaoran selalu menjaga Gu Tianlei sebagai Adik Laki-lakinya sendiri.     

Untungnya sekarang dia sudah tahu nomor ponsel dan alamat Gu Tianlei. Gu Tianlei tidak akan menghilang tanpa kabar lagi seperti dulu.     

Dari luar, Gu Tianlei memandang pintu yang tertutup rapat selama beberapa saat, kemudian dia berbalik badan dan pergi. Saat ini Gu Tianlei sudah menemukan Gu Xiaoran. Dia bertekad tidak akan meninggalkan Gu Xiaoran lagi.     

Gu Xiaoran melihat Gu Tianlei pergi melalui lubang intip. Kemudian dia bersandar di pintu dan berjongkok sambil kedua tangannya memeluk lututnya. Lalu dia mengambil kartu bank dan sertifikat rumah yang tergeletak di lantai.     

Gu Xiaoran membuka sertifikat rumah itu. Di sana, tertera nama pemilik rumah atas nama 'Gu Xiaoran' yang menyatakan bahwa Gu Xiaoran memiliki saham sebesar 50% sama seperti Gu Tianlei.      

"Bodoh, mana ada rumah milik sendiri tapi pada sertifikatnya tertulis nama Kakak Perempuannya." Gu Xiaoran berlinang air mata dan perlahan-lahan air matanya menetes keluar.     

Tiba-tiba ponsel Gu Xiaoran berbunyi karena ada panggilan masuk, dia pun langsung menerima panggilan itu.     

"Gu Xiaoran, beraninya kamu tidak menungguku setelah selesai ujian!" Suara Cheng Xiaoyue yang sedang marah terdengar dari ujung telepon.     

"Adik Laki-lakiku sudah pulang."     

"Gu Tianlei?"     

"Iya."     

"Dasar anak itu, masih tahu jalan pulang ya?" Seketika amarah Cheng Xiaoyue menghilang, "Oh iya, aku ingat kamu ingin mencari pekerjaan paruh waktu kan? Sekarang ada sebuah pekerjaan paruh waktu, apakah kamu mau?"     

"Pekerjaan apa?"     

"Besok ada pertemuan perdagangan sementara dan membutuhkan 2 karyawan, apakah kamu mau ikut?"     

"Mau!"     

"Baik, aku akan mendaftarkan namamu. Hari ini kamu temani anak berandal itu dulu. Besok jam 8 pagi, kamu langsung pergi ke tempat pertemuan utama nomor 1. Aku akan pergi ke tempat pertemuan cabang. Kalau ada masalah apapun yang terjadi, kamu bisa menghubungiku."     

"Baik."     

Tiba-tiba terdengar suara petir yang menyambar. Gu Xiaoran pun segera berlari ke depan jendela dan melihat ke lantai bawah. Dia tidak melihat sosok Gu Tianlei di sana.     

Tidak lama kemudian, hujan turun dengan deras. Sambil melihat ponselnya, Gu Xiaoran merasa sangat khawatir Gu Tianlei tidak membawa payung dan akan basah kuyup karena kehujanan.     

Meskipun Mo Qing telah mengatakan bahwa Dirinya sudah bebas setelah ujian dan tidak memiliki hubungan lagi dengannya, namun saat Mo Qing tidak menghubunginya, Gu Xiaoran masih saja merasa sedikit sedih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.