Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jangan Sembarangan



Jangan Sembarangan

0"Dia sendiri saja punya masalah. Kalau dia menyeretku ke kantor polisi itu sama saja dia yang akan mencari mati. Jadi, mana berani dia melaporkanku ke kantor polisi ."     
0

"Dia kenapa? Apa yang kamu tahu tentang dia?" Gu Xiaoran merasa bahwa ada makna yang tersembunyi dari kata-kata Gu Tianlei.     

"Tidak ada apa-apa." Gu Tianlei menyadari bahwa dirinya hampir saja keceplosan, sehingga dia pun langsung mengganti topik pembicaraan, "Aku mau mandi dulu."     

Gu Xiaoran menghela napas dengan lega. Kemudian dia memasukkan bajunya ke dalam lemari. Dia rencana mau mencari pekerjaan, sehingga bisa menghasilkan uang, lalu menyewa rumah yang lebih murah.     

Tidak lama kemudian Gu Tianlei keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan pakaian, dia hanya melingkari pinggangnya dengan handuk.     

Gu Xiaoran ingat bahwa dulu saat tinggal satu rumah bersama dengan Gu Tianlei, Setelah selesai mandi Gu Tianlei pasti akan memakai baju dengan tertutup seperti takut tubuhnya dilihat oleh Gu Xiaoran.     

Namun kali ini Gu Tianlei keluar tanpa mengenakan baju, Gu Xiaoran merasa aneh dan tidak menahan diri untuk melihat beberapa kali.     

Gu Tianlei langsung berdiri tegak sehingga menampakkan dadanya yang berotot, "Bagaimana, enak dipandang bukan?"     

"Sejak kapan kamu sangat narsis seperti ini?" Gu Xiaoran melotot dengan bercanda, lalu mengambil pakaian kasual yang santai, setelah itu dia pun masuk ke kamar mandi.     

Gu Tianlei melepas bajunya dan dengan sembarang menaruh bajunya di rak gantungan baju. Kemudian Gu Xiaoran mengambil baju Gu Tianlei, lalu menaruhnya ke dalam keranjang baju kotor.     

Tiba-tiba ada satu barang kecil terjatuh dari baju tersebut, Gu Xiaoran pun langsung mengambilnya. Setelah melihatnya dengan jelas, dia hampir saja ingin pingsan di tempat. Ternyata, yang dia pegang itu adalah celana dalam pria yang berwarna hitam.     

Tidak perlu diragukan lagi siapa pemilik celana dalam ini. Kalau begitu di balik handuk itu dia benar-benar telanjang? Batin Gu Xiaoran.      

Gu Xiaoran langsung membuang celana dalam itu ke dalam keranjang baju kotor, dengan wajah yang panas, "Dasar si brengsek ini!"     

Dengan hati yang cemas, Gu Xiaoran memikirkan bagaimana cara mengusir si brengsek ini.     

Setelah selesai mandi, Gu Xiaoran keluar dari kamar mandi dan saat itu dia melihat Gu Tianlei telah sedang baring di atas kasur. Dia mendapati bahwa sebuah kaki yang panjang ini terlentang dan tangannya membolak-balik CV miliknya yang akan dia gunakan untuk melamar pekerjaan.     

Gu Xiaoran pun langsung mengalihkan pandangannya, supaya dia tidak melihat sesuatu yang tidak senonoh di balik handuk itu. Kemudian Gu Xiaoran berjalan ke arah lemari, untuk mengambil sebuah selimut, lalu dia menggelar selimut itu di lantai untuk dijadikan sebagai kasur di lantai.     

Gu Tianlei mengangkat kepalanya dan tatapan matanya terlihat mesum. Meskipun saat ini Gu Xiaoran memakai rok kasual yang tertutup dan tidak memperlihatkan postur tubuhnya, namun kaki yang putih dan panjang masih terlihat dengan jelas di bawah rok.     

Gu Xiaoran benar-benar sudah tumbuh besar! Batin Gu Tianlei.      

Tidak lama kemudian Gu Tianlei turun dari kasur dan memeluk Gu Xiaoran.     

"Gu Tianlei, kalau kamu masih bertindak sembarangan, aku tidak akan peduli lagi dengan kamu." Gu Xiaoran sudah tidak bisa menahan emosinya, dengan cepat dia langsung mendorong Gu Tianlei, lalu dia berjongkok untuk merapikan selimutnya yang digelar di lantai. Sambil melihat kaki Gu Tianlei yang panjang Gu Xiaoran bertanya, "Kamu tidak membawa baju ganti?"     

"Tidak bawa!" Ketika mendengar informasi bahwa ada orang lain yang mengganggu Gu Xiaoran, Gu Tianlei langsung mengemudikan mobilnya melaju dengan cepat menuju ke Kota Han. Sehingga dia mana mungkin ingat untuk membawa baju ganti.     

Gu Xiaoran mengerucutkan bibirnya, lalu dia langsung berdiri dan pergi untuk membuka lemari. Dia membongkar-bongkar pakaiannya, dan akhirnya dia menemukan sebuah celana pendeknya. Kemudian dia melemparkan celana pendek itu ke arah Gu Tianlei.     

Gu Tianlei mengambil celana itu dan melihatnya sekilas, kemudian melemparnya ke kasur dan melanjutkan untuk membaca CV milik Gu Xiaoran.     

Melihat tindakan Gu Xiaoran yang seperti itu, Gu Xiaoran langsung merangkak ke atas kasur dan mengambil celana pendeknya. Kemudian dia pun kembali melempar celana itu ke arah perut Gu Tianlei yang berotot, "Kamu pakai tidak?"     

"Tidak mau."     

"Kamu akan tidur tanpa mengenakan pakaian seperti ini?"     

"Iya, tidur telanjang membantu menyehatkan tubuh." Jawab Gu Tianlei dengan suara yang pelan.     

Gu Xiaoran hampir saja tersedak, bahkan dia sampai tidak bisa bernapas saat mendengar Gu Tianlei berkata seperti itu.     

Tubuh Gu Tianlei menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur dan berbaring, "Tidurlah."     

Gu Xiaoran yang saat itu masih duduk di atas kasur. Kemudian dia menendang Gu Tianlei dengan kesal, "Turun sana, kamu tidur di bawah."     

Gu Tianlei menangkap kaki kecil Gu Xiaoran yang menendang di perutnya. Tiba-tiba dia menarik Gu Xiaoran, berbalik badan, lalu menekan tubuh Gu Xiaoran dan menatap matanya.     

Gu Xiaoran menatap mata Gu Tianlei, dan dia merasa seperti ada perasaan lain, bukan perasaan seperti kakak beradik lagi. Gu Xiaoran pun terkejut dan dia langsung membuang pikirannya yang aneh itu. Tidak mungkin, Gu Tianlei tidak mungkin punya perasaan lain padaku. Dulu kami saling bergantung sama lain, jadi Gu Tianlei saat ini pasti hanya ingin lebih bergantung saja padaku. Batin Gu Xiaoran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.