Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kamu Pikir Kamu Ini Siapa?



Kamu Pikir Kamu Ini Siapa?

0Seolah-olah ada sebuah pisau tajam yang menusuk jantung Gu Xiaoran dengan kuat, sehingga membuat seluruh badannya terasa sakit.     
0

Gu Xiaoran pernah mendengar cerita bahwa dulu Ibu kandungnya hamil karena diperkosa. Setelah melahirkan, Ibunya langsung membuangnya ke panti asuhan yatim piatu. Setelah itu Ibunya bunuh diri dengan cara melompat ke sungai.     

Meskipun tidak pernah melihat Ibu kandungnya, namun setiap kali mengingat hal ini, Gu Xiaoran merasa sakit hati.     

Ibu adalah korban, dan sekarang Ibu sudah tiada, mengapa orang-orang yang memaksa Ibu meninggal masih saja menjelek-jelekkan Ibu? Kata Gu Xiaoran dalam hati.     

Raut wajah Gu Xiaoran kini tampak sangat dingin, kemudian dia mengangkat tangannya dan langsung bersiap untuk menampar, "Siapa yang anak haram?"     

Tamparan Gu Xiaoran kali ini sangat cepat dan keras, Gu Shiman belum sempat bereaksi namun dia sudah ditampar. Kini dia hanya bisa merasakan pipinya terasa panas dan sakit.     

Tamparan kali ini lebih kuat dibandingkan tamparan yang sebelumnya, Gu Shiman masih tercengang setelah ditampar oleh Gu Xiaoran. Kemudian Gu Shiman menutupi pipinya karena kesakitan dan dia tidak bisa berkata apa-apa karena masih syok.     

Sebenarnya Song Jiajia ingin melangkah dan menampar Gu Xiaoran, tetapi saat itu dia melihat Gu Zhengshuang bersama dua pria sedang berdiri tidak jauh darinya. Ketika melihat jelas bahwa dua pria itu adalah Shen Lang dan Chu Yang, raut wajah Song Jiajia seketika langsung berubah dan perlahan dia mulai mundur.     

Kedua mata Mo Qing tampak sangat terkejut, kemudian sambil menyipitkan matanya, tatapannya terpaku dan hanya fokus melihat wajah Gu Xiaoran yang putih tanpa melihat ke tempat lain.     

Pipi Gu Zhengshuang rasanya seperti berkedut, seolah-olah tamparan itu jatuh di pipinya. Diam-diam dia melirik dua pria yang ada di sampingnya itu dengan perasaan cemas serta khawatir.     

"Kamu itu anak haram, bahkan tidak jelas siapa Ayah kandungmu." Sejak kecil, Gu Shiman tidak pernah dipukul oleh siapa pun. Tapi sekarang dia dipukul oleh Gu Xiaoran, sehingga dia benar-benar sangat marah sampai kehilangan akal.     

Gu Xiaoran merasa sangat sakit hati. Tangan Gu Xiaoran yang satu sedang memegang ponsel, dan yang satunya lagi mengepalkan dengan kuat. Dia menatap Gu Shiman dengan tatapan yang agresif, "Sekali lagi kamu bilang anak haram."     

Tatapan Gu Xiaoran yang dingin, seperti sebuah pisau tajam yang langsung mengupas kulit Gu Shiman. Selama ini Gu Shiman merasa iri terhadap Gu Xiaoran, sehingga kini dia merasa bahwa harga dirinya begitu rendah di depan Gu Xiaoran.     

Di dalam hati Gu Shiman tidak mau mengaku kalah. Wanita itu entah sudah berhubungan intim dengan berapa banyak laki-laki baru melahirkan anak haram ini. Mengapa ketika Kakek masih hidup, Kakek begitu menjaga anak haram ini?     

Gu Xiaoran hanyalah seorang anak haram, mengapa Kakek berjanji akan memberikan Rumah Gu ini kepada dia dan Gu Tianlei?      

Padahal sebenarnya aku lah yang merupakan cucu dari keturunan Keluarga Gu, Kakek sudah tua dan bingung sampai mengabaikan fakta ini. Untungnya Kakek sudah meninggal dan tidak meninggalkan surat wasiat.     

Nenek juga setiap hari hidup dengan bingung jika dipuji sama wanita murahan ini. Kalau suatu hari Nenek benar-benar bingung dan menuliskan nama Gu Xiaoran di sertifikat Rumah Gu, langit baru beneran akan runtuh. Batin Gu Shiman.      

Hal yang membuat Gu Shiman merasa lebih emosi adalah kenyataan bahwa Gu Xiaoran satu kelas dengan Mo Ziyan ketika SMP. Gu Shiman begitu cantik dan dia juga merupakan cucu pertama dari Keluarga Gu, tetapi saat itu Mo Ziyan tidak pernah melihatnya sama sekali dan dia justru menjaga Gu Xiaoran si wanita murahan itu.     

Mengapa?      

Gu Xiaoran, kamu pikir kamu ini siapa? Batin Gu Shiman.      

Ketika mengingat bahwa Mo Ziyan mengabaikannya dan tidak meliriknya sama sekali, emosi Gu Shiman semakin meledak. Dia tidak peduli lagi dan mulai berteriak, "Ye Xin memungutmu dan membawamu pulang itu hanya untuk balas dendam pada Gu Zhengrong. Apa kamu benar-benar menganggap dirimu adalah anggota Keluarga Gu? Kamu adalah anak haram dari hasil hubungan gelap Ibumu dengan beberapa pria."     

"Aku benar-benar merasa menjijik membicarakan hal ini. Hanya kedua mata kakek yang buta karena ditutupi minyak babi baru menganggap dirimu sebagai bagian dari keluarga Gu, anak haram yang dianggap seperti harta yang berharga. Tubuhmu kotor, barang-barangmu juga kotor. Karena aku baik hati, aku mau membantumu, jangan sampai kamu tidak mau menerima kebaikanku."     

Setelah selesai melontarkan kata-kata itu, Gu Shiman baru mengingat pesan dari Ayahnya. Kemudian dia menggigit lidahnya sendiri saat memikirkan pesan yang disampaikan Ayahnya pada waktu itu.     

Gu Shiman kembali berpikir, bukannya hanya mengatakan satu kalimat saja? Bagaimana pun juga Ayahku juga tidak bisa berbuat apa-apa padanya. Setelah memikirkan itu, kini Gu Shiman kembali merasa tenang.     

Saat ini raut wajah Gu Xiaoran tampak sangat pucat karena marah, dan air matanya mulai mengalir dari sudut matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.