Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Hanya Main-main



Hanya Main-main

0Xie Baoling mendapat informasi bahwa Mo Qing sudah memiliki wanita lain. Awalnya dia mengira bahwa Mo Qing hanya berakting di depan Cheng Peini, tetapi sesampainya di Pulau Nanwan dia baru yakin bahwa saat itu Mo Qing tidak sedang berakting.     
0

Kenyataan ini membuatnya Xie Baoling terkejut sekaligus merasa senang.     

"Nenek, apa Nenek sudah puas?" Raut wajah Mo Qing seketika langsung menjadi buruk.     

Xie Baoling mengabaikan ketidaksenangan Mo Qing dan melanjutkan, "Aku rasa Gu Xiaoran sepertinya memang anak yang baik. Bagaimana kalau segera meresmikan hubungan kalian, supaya Cheng Peini cepat-cepat kembali ke Amerika?"     

"Wanita manapun yang bersaing dengan Cheng Peini, menurut Nenek semuanya baik." Balas Mo Qing sambil menghela napas panjang.     

Pada saat Ibunya Mo Qing mengalami kecelakaan, saat itu Neneknya sedang berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan di luar kota.     

Cara kepergian Ibu dan Kakak Perempuannya itu sangat kejam dan tidak manusiawi. Supaya tidak menimbulkan kepanikan sosial, pemerintah dengan sengaja memblokir rincian lengkap tentang masalah ini.     

Sehingga ketika Nenek menerima informasi kepergian Ibu dan Kakak Perempuannya itu, Nenek langsung segera pulang. Namun sesampainya di rumah dia hanya bisa melihat dua guci abu jenazah Ibu dan Kakak Perempuannya Mo Qing, bahkan Nenek juga tidak sempat melihat mayatnya untuk terakhir kali.     

Selain itu yang selama ini Neneknya tahu, penyebab Ibu dan Kakak Perempuan Mo Qing meninggal itu akibat dibunuh karena masalah sengketa keuangan.     

Padahal saat itu Ibu Mo qing biasanya tidak pernah ikut campur urusan bisnis Ayahnya, dan Kakak Perempuan Mo Qing saat itu juga masih kuliah. Secara otomatis, Nenek berpikir bahwa kepergian mereka itu karena ulah Ayahnya Mo Qing.     

Karena itulah Ayahnya Mo Qing masuk penjara dan keluarga mereka jadi terpecah belah. Walaupun Nenek sangat membenci Ayahnya, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk Ayah Mo Qing yang ada di penjara.     

Padahal selama ini hubungan bisnis jual beli Keluarga Gu dan Keluarga Cheng selalu berhubungan.     

Keluarga Gu mengalami musibah, namun Keluarga Cheng tidak mengalami kerugian apa pun. Meskipun tidak ada bukti yang mengarahkan kepada Keluarga Cheng, tetapi Nenek merasa bahwa Keluarga Cheng hanya diam saja dan sangat tenang tidak seperti biasanya.     

Mo Qing tahu, meskipun Nenek tidak mengungkapkan apa pun, tetapi di dalam hati dia merasa bahwa Keluarga Cheng pasti ada sesuatu yang disembunyikan. Kalau tidak, tidak mungkin mereka tetap tenang-tenang saja dan sama sekali tidak merasa terganggu.     

Karena hal itu lah Nenek menjadi sangat waspada terhadap Keluarga Cheng, sehingga dia tidak ikhlas jika Mo Qing menikah dengan Cheng Peini.     

"Jangan-jangan kamu hanya main-main dengan Gu Xiaoran dan tidak ada rencana untuk menikahinya ya?"     

"Benar!"     

"Jadi kamu mau menikah dengan Cheng Peini?" Raut wajah Xie Baoling seketika langsung berubah.     

"Bagiku menikah dengan siapapun itu sama saja." Balas Mo Qing sambil sedikit menurunkan pandangannya yang dingin, kemudian dia melihat ke arah dapur.     

"Qingqing, hari ini kamu jujur dengan Nenek. Apakah kamu suka dengan Qiqi?" Ekspresi Xie Baoling semakin tegang menunggu jawaban dari cucunya itu.     

"Nenek, mengapa kalian selalu melibatkan Qiqi. Masalahku tidak ada hubungan apapun dengan Qiqi."     

"Kalau bukan karena Qiqi, berarti gadis yang di SMP ya?" Xie Baoling mendengar bahwa Mo Qing meninggalkan Imperial Group demi seorang gadis saat masih di bangku SMP. Tidak lama kemudian, ada masalah yang terjadi Imperial Group dan dia pun berpikir kemungkinan gadis itu lah yang merencanakan masalah itu terjadi.     

"Nenek, kamu sudah berpikir terlalu jauh." Mo Qing menggigit bibir tipisnya dan perlahan-lahan menurunkan kelopak matanya.     

Xie Baoling tahu bahwa Mo Qing tidak ingin membahas masalah ini lagi, tetapi dia tetap menasehatinya, "Qingqing, dengarkan kata Nenek, gadis saat SMP itu tidak cocok denganmu."     

Mo Qing menatap Neneknya sambil tersenyum. Nenek baru saja memberi dia amplop merah dan juga bilang bahwa dia adalah anak yang baik lho. Batin Mo Qing.     

"Apa maksud dari tatapanmu?" Ketika melihat Mo Qing menatapnya seperti itu, seluruh badan Xie Baoling seketika langsung gemetar.     

"Nenek, di mata Nenek ada kotoran ya." Kalau Nenek tahu bahwa gadis saat SMP itu adalah Gu Xiaoran, tidak tahu bagaimana ekspresinya nanti. Batin Mo Qing.      

Masa sih? Batin Xie Baoling.     

Xie Baoling tertegun sejenak, kemudian dia sibuk mengucek matanya, mana ada? Kemudian dia mengeluarkan cermin kecil, tidak ada kok.     

Setelah tahu bahwa Mo Qing sedang berbohong, Xie Baoling langsung emosi dan memukul Mo Qing, "Dasar anak berandal, sekarang berani bercanda dengan Nenek ya!"     

Mo Qing menundukkan kepalanya sambil tersenyum, dia dengan pasrah membiarkan Nenek memukul badannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.