Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Pria yang Mempesona Bagai Siluman



Pria yang Mempesona Bagai Siluman

0

"Qiao Mu, kenapa kamu masih berlama-lama di sana? Sudah waktunya memberikan hadiah!" Nada bicara Qiao Ya terdengar seperti menertawakannya, di depan semua orang, Qiao Ya selalu menjadi nona yang murah hati dan sopan, nada bicaranya yang galak dan tidak sabaran hanya ditunjukkan ketika tidak ada orang lain saja.

0

Qiao Mu sudah biasa terhadap sikap Qiao Ya, dia hanya menjawab sekedarnya, dan berjalan sambil membawa hadiahnya.

Qiao Ya melirik kotak hadiah Qiao Mu, tentu saja dengan maksud menghina. Dia lalu maju duluan dan memberikan hadiahnya sendiri pada Yu Tingyun.

Begitu kotak perhiasan itu dibuka, cahaya tampak menyinari gelang unik yang dia pilih secara khusus, terlihat mewah dan menyilaukan.

Hadiah yang sangat indah seperti itu pun langsung mendapatkan pujian dari para hadirin di sana. Qiao Ya tersenyum bangga dan berkata, "Ibu, gelang ini hanya ada satu di dunia, aku akan membantu ibu memakainya."

Tamu-tamu di sekeliling sana mendekat dan tersenyum, "Nyonya Qiao, gelang itu sangat cantik, lihat putrimu yang sangat perhatian padamu."

Yu Tingyun menjawab dengan segan, hanya saja senyum di wajahnya tidak bisa menutupi kegembiraannya, putrinya tentu saja yang paling unggul.

Qiao Mu sedikit mengerutkan bibirnya, kemudian dia menyerahkan hadiahnya sambil tersenyum dan sedikit menunduk malu, "Bibi Yun, ini hadiah ulang tahun yang aku siapkan untukmu, sebuah syal yang aku rajut sendiri untukmu. Ini pertama kalinya aku merajut, jadi hasilnya sedikit kasar, semoga Bibi tidak keberatan."

Yu Tingyun menerima hadiah tersebut dan membukanya, di dalamnya ada syal rajut warna merah yang rajutannya benar-benar terlihat kasar. Syal itu terlihat sederhana dan sangat murah.

Kemudian ada orang yang tiba-tiba mengatakan, "Nyonya Qiao, Anda benar-benar beruntung, nona kedua Keluarga Qiao sangat tulus, ketulusan seperti itu sangat sulit didapatkan."

Senyuman di wajah Yu Tingyun masih sama, hanya saja Qiao Mu bisa melihat kalau arti senyuman ini sudah tidak sama dengan yang sebelumnya.

Raut wajah Qiao Ya berubah saat mendengar perkataan orang yang barusan bicara. Kalau Qiao Mu membuatkan syal saja sudah bisa disebut tulus, lantas, apakah hadiah mahal darinya tidak diberikan dengan tulus?

Qiao Ya tidak mengerti, sebuah syal jelek saja, kenapa bisa mendapat pujian dari tamu undangan!

Sejak kecil selalu seperti ini, selama bertahun-tahun, setiap tahunnya Qiao Mu selalu memberi hadiah murahan, misalnya lukisan jelek yang dia lukis ataupun binatang kecil yang tak berbentuk, jelas-jelas semuanya sangat buruk, tapi kenapa selalu mendapat pujian dari orang lain.

Qiao Mu menunduk, terlihat seperti gadis kecil yang penurut.

Syal rajut itu adalah hadiah teman sekamarnya, Yao Shu, untuk orang yang disukainya. Karena pertama kalinya merajut, jadi dia merajut satu dulu untuk latihan, hasilnya kasar tapi masih bisa diterima. Awalnya Yao Shu mau membuangnya, tapi akhirnya malah direbut oleh Qiao Mu.

Apa salahnya memanfaatkan barang yang hendak dibuang?

Qiao Mu sedang mengagumi kecerdasan dirinya saat tiba-tiba ada sebuah suara dingin yang terdengar, "Syal ini dirajut dengan cukup bagus."

Qiao Mu mendongak, dan melihat satu sosok orang mengenakan pakaian hitam berjalan melewati kerumunan, lalu berdiri di hadapannya.

Wajah pria yang berbicara itu tampak tersenyum nakal.

Begitu melihatnya, Qiao Mu membeku di sana, siluman itu ternyata benar-benar datang sebagai tamu undangan!

Li Yan tersenyum kecil, kalau bukan karena dia mendengar sendiri percakapan gadis itu tadi, dia sama sekali tidak bisa membayangkan gadis di hadapannya itu sedang berpura-pura.

Mereka bertatapan, dan Qiao Mu segera melotot penuh peringatan, namun malah membuat Li Yan tersenyum karena merasa sangat menarik.

Melihat pria yang datang itu membuat Yu Tingyun dan Qiao Jiannan tercengang, mereka tidak menyangka kalau Li Yan akan muncul di sana.

Keluarga Li sepuluh tahun yang lalu sudah pindah ke luar negeri, waktu itu Li Yan baru berusia 18 tahun. Tapi sepuluh tahun kemudian pemuda ini sudah menjadi pahlawan generasinya, siapa yang tidak tahu tokoh melegenda sepertinya?

Bisnis Li Group bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Kekuasaan mereka di luar negeri tidak bisa diremehkan, dan bisa dibilang kalau Li Group sangatlah berkuasa di Beijing.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.