Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Aku Tidak Akan Menghina Barang Milikku



Aku Tidak Akan Menghina Barang Milikku

0

Di dalam toilet itu, Li Yan sedang membelakangi pintu dan melepaskan sabuknya, namun begitu mendengar suara, seketika raut wajahnya berubah menjadi dingin, dia menoleh melihat orang yang datang, kemudian raut wajahnya yang dingin itu menghilang, matanya tampak menyipit dan membuat tatapannya terlihat nakal.

0

"Keponakan, kamu datang ke sini mencariku? Bukankah tindakanmu ini terlalu ramah."

"..." Qiao Mu mengira Li Yan hanya cuci tangan saja, tapi begitu melihat pemandangan di depannya, dia segera berbalik membelakanginya, telinganya berubah merah.

Li Yan dengan tenang memakai sabuknya, lalu menyiram kloset, dan memutar wastafel untuk mencuci tangan, gerakannya sangat elegan dan leluasa, sama sekali tidak terganggu karena keberadaan Qiao Mu.

Qiao Mu baru saja berbalik, walaupun gerakannya terlihat sangat terburu-buru, tapi wajahnya tetap tersenyum dan sikapnya terlihat sangat tulus, "Paman, ada hal yang mau aku bicarakan denganmu."

"Ehm? Hal apa yang sampai membuatmu sembunyi-sembunyi dan menahanku di sini?"

Qiao Mu terlihat kesal, apa hubungan di antara mereka bisa dibicarakan secara terang-terangan?

Qiao Mu mengedipkan matanya dan memasang wajah memelas, "Paman, hari Senin kamu menyuruhku menemuimu kan, jadi kamu tidak boleh menarik kata-katamu sendiri, kamu tidak boleh membohongi seorang gadis yang polos dan tidak tahu apa-apa, tolong berbelas kasihanlah padaku, ampuni aku yang lemah ini!"

Gadis yang polos dan tidak tahu apa-apa? Li Yan tersenyum, sebutan yang dia pakai tidak cocok untuk menggambarkan dirinya sendiri.

Qiao Mu melihat raut wajah pria itu yang tidak jelas, kemudian dia berkata dengan berlebihan, "Kalau sampai kamu membuat ibu tiriku tahu tentang kita berdua, maka aku tidak akan memiliki tempat lagi di Keluarga Qiao, mereka akan memukulku sampai mati, kamu tidak boleh membiarkanku dianiaya sampai mati begitu saja."

"Oh? Apa mereka sekejam itu?"

Qiao Mu menganggukkan kepala keras, "Kamu tidak tahu, ibu tiriku memperlakukanku dengan sangat buruk, dia terlihat lembut tapi sebetulnya sangat kejam, sering menganiayaku!"

Menganiaya bagaimana?"

"Tidak memberiku makan dan minum!"

"Oh, pantas saja, kamu sudah berusia 18 tahun tapi tubuhmu masih seperti anak kecil, pertumbuhanmu tidak bagus." Saat mengatakan hal ini, mata Li Yan melirik ke dada Qiao Mu.

Qiao Mu pun langsung terdiam, "…"

Dia yang pertumbuhannya tidak bagus, dia yang tubuhnya masih seperti anak kecil, Li Yan terus-terusan menindas Qiao Mu, apa pria itu sudah kecanduan menindasnya?

Namun Qiao Mu menahannya, kemudian dia menganggukkan kepala, "Benar, memang aku tidak bisa tumbuh, jadi tolong kasihani aku."

Li Yan meletakkan satu tangannya pada pintu di belakang Qiao Mu, dia membungkuk dan mendekatinya, "Apa aku pernah bilang kalau aku menyesali perkataanku? Apa yang kamu takutkan? Atau kamu ingin menggunakan kesempatan ini untuk menggodaku?"

Qiao Mu bersandar di pintu, suaranya terdengar lirih, "Paman, jangan berpikir sembarangan, itu… jangan mendekatiku sampai sedekat ini, aku sudah dua hari tidak mandi, ada bakteri di tubuhku, nanti bisa menular padamu."

Namun Li Yan sepertinya tidak keberatan, dia malah tersenyum semakin lebar, dia melihat tubuh Qiao Mu sekilas, "Jadi maksudmu kamu tidak mandi pagi ini, dan membawa-bawa bekas yang aku tinggalkan di tubuhmu sampai sekarang? Makhluk kecil, apa kamu begitu tidak rela kehilangan diriku?"

"Li Yan!!" Qiao Mu sudah tidak tahan lagi, wajahnya tampak memerah karena diprovokasi, keterlaluan, benar-benar tidak tahu malu!

Li Yan merangkul pinggang Qiao Mu, dua tubuh itu berdempetan, kemudian terdengar suara berat di telinganya, "Aku tidak akan menghina barang milikku."

Qiao Mu tertegun, belum sempat dia memahami maksud perkataan itu, wajah di hadapannya sudah semakin mendekat, dan sedetik kemudian menciumnya!

Li Yan bergerak dengan ganas di bibir Qiao Mu, ciumannya membawa hasrat yang besar, sampai Qiao Mu sesak napas.

Beberapa saat kemudian, Li Yan menepuk pantat Qiao Mu dan tertawa kecil, "Kalau tidak keluar, tanpa mengatakannya pun perzinahan kita ini akan ketahuan."

Perzinahan!!

Qiao Mu tak menyangka kalau pria ini akan mengatakan hal itu, seolah dia juga bersedia memiliki hubungan dengan pria itu!

Dia benar-benar ingin mencekik pria ini, kenapa perkataan yang keluar dari mulutnya selalu membuat orang emosi!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.