Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Aku Tidak Tertarik dengan Anak Kecil (2)



Aku Tidak Tertarik dengan Anak Kecil (2)

Tangan besar itu perlahan meraba naik ke atas, lapisan tipis celana dalam yang dipakainya terasa panas setiap kali tangan besar itu bergerak, membuat seluruh tubuhnya seperti tersengat listrik, dan wajahnya memerah seketika.

Kemudian tangan besar itu berhenti di pinggulnya, dia terkejut sampai tak kuasa untuk mengelak, wajahnya memerah dan jantungnya berdebar kencang.

Saat ini, tangan besar pria itu menjadi bertambah kuat, dan memegang pantatnya …lalu mendorong Qiao Mu menjauh!

Qiao Mu sama sekali tidak menduga hal tersebut.

Awalnya dia mengira kalau dirinya bertemu dengan serigala hidung belang yang mengambil kesempatan untuk menyentuhnya, tapi ternyata pria tersebut malah mendorongnya menjauh!

Qiao Mu terhuyung mundur beberapa langkah akibat dorongan kuat yang membuatnya jadi tidak bisa berdiri stabil tersebut.

Mata elang pria itu tampak menatapnya, nada bicaranya terdengar nakal, "Aku tidak tertarik dengan tubuh anak kecil."

Kemudian, ada angin yang tiba-tiba berhembus di samping tubuhnya, dan saat Qiao Mu hendak bereaksi, pria itu sudah hilang dari hadapannya.

Mata Qiao Mu terbelalak begitu menyadarinya, dia berbalik badan dengan kesal lalu berteriak, "Siapa yang kamu bilang anak kecil? Apa minus matamu sangat tinggi?"

Tapi di belakangnya tidak ada orang satupun, bahkan tidak ada bayangan satupun pria.

Saat itu tiba-tiba terdengar suara panik, "Qiao Xiaomu, kamu sudah pergi ke toilet selamat tiga puluh menit, aku kira kamu jatuh ke lubang toilet!"

Qiao Mu membelalakan mata ke arah orang yang datang itu, dia terhuyung ke arah orang tersebut, "Xiaxia, apa menurutmu tubuhku masih belum dewasa?"

"Hah?" Chi Xia tampak tidak mengerti, dia segera menopang tubuh Qiao Mu yang terhuyung, "Kamu sudah minum terlalu banyak, tapi masih berani berkeliaran di luar!"

Qiao Mu meletakkan satu tangannya di atas bahu Chi Xia, dia menundukkan kepala dengan linglung ke arah dada Chi Xia, dadanya terasa empuk, sama sekali tidak ada otot di sana. 

Huh … tidak sama dengan yang dia rasakan tadi.

Chi Xia menjauhkan kepala Qiao Mu dengan kesal, "Qiao Mu, kenapa kamu cabul dan mesum terhadapku? Jangan bilang kalau kamu sudah berumur 18 tahun, dan sekarang orientasi seksmu jadi berubah!"

"Tsk, apa yang kamu punya aku juga punya, jangan berpikir sembarangan!"

Chi Xia pun tampak diam, "...."

***

Ketika sampai di ruang pribadi, karena tubuhnya yang selama ini dia banggakan telah dihina orang lain, suasana hati Qiao Mu menjadi tidak terlalu baik. Dia minum semakin banyak, sampai akhirnya dia benar-benar mabuk.

Chi Xia juga mabuk, dan dua orang itu saling membantu untuk kembali ke kamar. Mereka langsung tertidur di masing-masing kasurnya.

Beberapa saat kemudian Qiao Mu bangun dan pergi ke toilet, saat keluar, dia terhuyung keluar dari kamar, kemudian berbelok, ada seseorang yang sedang membuka pintu, dan Qiao Mu tanpa sadar menghampirinya lalu masuk ke kamar tersebut.

Li Yan yang baru saja membuka pintu kamar pun terkejut saat melihat ada seseorang yang menghampirinya, dan dengan terang-terangan hendak masuk ke kamarnya.

Mata hitamnya terlihat sinis, dia hendak menghalangi sosok itu, namun saat tangannya baru saja bergerak, dia menyadari kalau orang itu adalah Qiao Mu.

Dia lagi!

Li Yan mendongak, dalam tatapan matanya yang terlihat dingin itu, ada sedikit tatapan nakal, "Apa kamu ingin menggodaku sampai jatuh ke tanganmu, baru kamu akan berhenti?"

Qiao Mu mengedipkan matanya dengan bingung, dia sama sekali tidak tahu dirinya ada di mana sekarang.

Bibir tipis pada wajah tampan itu bergerak kecil, membuka dan tertutup lagi, terlihat sangat seksi. Dia merangkul leher pria tersebut lalu berjinjit dan ... menciumnya.

Mata hitam pekat pria itu tampak menyipit, sama sekali tidak bisa ditebak perasaannya.

Li Yan mengangkat dagu Qiao Mu, suaranya terdengar serak dan rendah, terdengar sangat seksi, "Di pertemuan kali ini, kamu ingin menggunakan cara ini untuk menggodaku?"

Qiao Mu tidak menjawab pertanyaannya, dia tersenyum sambil menyipitkan mata, kemudian kepalanya bersandar di dada pria itu … dia tertidur.

Tubuhnya lemas, dan perlahan merosot ke bawah tubuh Li Yan, nyaris jatuh ke lantai.

Li Yan segera menahannya, dan menggendong tubuh mungil itu kemudian melemparnya ke atas kasur.

Gadis di atas ranjang itu berbalik nyaman, dan tertidur pulas.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.