Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Pria Tua Itu Menyukaimu?



Pria Tua Itu Menyukaimu?

0

Qiao Mu segera tersadar setelah lengannya di dorong-dorong.

0

Chi Xia terbelalak menatapnya, "Apa yang sedang kamu pikirkan, apa yang kamu kerjakan di luar hari ini, apa sudah menemukan jalan keluar untuk mendapatkan uang itu?"

Qiao Mu menggelengkan kepala, "Aku sudah berusaha semaksimal mungkin, sudahlah, aku tidak mau mempersulit diriku sendiri."

Chi Xia menatapnya diam, dan tidak mengatakan apapun.

***

Keesokan paginya.

Ketika Qiao Mu sedang bersiap pergi bekerja, Chi Xia tiba-tiba memberikan kartu ATM untuknya, dan membuat Qiao Mu bertanya tidak mengerti, "Xiaxia, untuk apa ini?"

"Di dalam kartu itu ada delapan puluh ribu Yuan, Gu Cheng memberikannya untukku, dia berencana untuk investasi di luar negeri, kondisi ekonominya lumayan mengkhawatirkan tapi masih ada beberapa puluh ribu yuan, pakailah ini untuk keadaan darurat." Ucap Chi Xia yang kemudian tersenyum.

Qiao Mu terkejut dan membelalakan mata, "Kamu sampai meminjam uang pada Gu Cheng demi aku? Tidak bisa, aku tidak bisa menerimanya, cepat pulang sana!"

Chi Xia tidak berdaya dan memberikan kartu tersebut ke tangan Qiao Mu, "Cepat ambil, ini aku pinjamkan padamu, kamu harus mengembalikannya kan, dan lagi, kelak aku akan menjadi istrinya, apa dia masih mau mempermasalahkan uang sekecil ini denganku? Sudahlah, aku tahu kamu tidak akan bisa tenang kalau mengabaikan orang itu, cepat berikan uang ini padanya."

Qiao Mu terharu dan memeluk Chi Xia, "Xiaxia, kamu sangat baik padaku, kamu membantuku tanpa mementingkan ego, aku bahkan nyaris mengira kalau aku adalah cinta sejatimu."

Chi Xia memutar matanya, dan mendorong Qiao Mu tanpa segan, "Apanya yang membantu tanpa mementingkan ego, pinjaman ini berbunga, kelak kamu harus tetap mengembalikan uang ini padaku sekalipun harus menjual tubuhmu!"

Qiao Mu mengambil kartu ATM tersebut, hatinya merasa tidak enak, sebelumnya Chi Xia memberinya lima puluh ribu, hutang ini tidak akan bisa dibayar lunas olehnya seumur hidup.

Qiao Mu memasukkan kartu tersebut ke dalam tas, tanpa sengaja dia melihat kartu belanja dari Li Yan, kemudian dia mendapat ide dan menatap Chi Xia, "Xiaxia, aku akan mengembalikan bunganya duluan!"

***

Paginya, Qiao Mu pergi ke bank untuk mentransfer uang itu pada Zhou Jieru, setelah itu dia mengirimkan pesan untuk memberitahu Zhou Jieru, balasan dari Zhou Jieru adalah: walaupun kurang, tapi dia akan berusaha menggunakannya untuk bertahan selama beberapa waktu.

Setelah itu, Qiao Mu dan Chi Xia makan siang bersama di luar, lalu dua orang itu pergi ke mal barang-barang mewah.

Mal ini disebut mal barang mewah karena semua barang yang dijual di dalamnya harganya tidak lebih rendah dari lima digit, sepotong baju saja sudah menghabiskan uang puluhan ribu yuan, sangat wajar jika sepotong jaket harus menghabiskan ratusan ribu yuan.

Chi Xia menatap kartu tersebut, matanya terlihat sangat yakin, "Mumu, coba katakan sekali lagi, dari mana kartu ini?"

"Pamanku yang memberinya," jawab Qiao Mu.

"Paman? Adik laki-laki ibu tirimu? Kenapa dia memberimu kartu belanja semahal ini? Pria tua itu tidak menyukaimu kan?"

Uhuk…

Pria tua?

Apa Li Yan sangat tua? Walaupun dia lebih tua sepuluh tahun darinya, tapi dia masih terbilang muda kan?

"Kamu terlalu banyak berpikir, pilih saja hadiahmu, aku membayar bunganya dulu!" Kata Qiao Mu.

Bunga? Chi Xia tidak bisa berkata-kata, di sini dia memilih dua barang sesukanya saja sudah bisa melunasi uangnya.

"Mumu, pamanmu begitu kaya, kalau dia memberimu uang, bukankah masalahmu sudah beres?"

"Pamanku itu bukan orang yang royal, kartu ini adalah pemberian orang lain untuknya, gratis, jadi sekarang aku yang memegangnya."

Chi Xia tidak bertanya lagi, jarang-jarang mereka bisa berjalan-jalan di mal besar, dua orang itu mengelilingi lantai bawah dan lantai atas, akhirnya Chi Xia memutuskan untuk membeli satu tas ransel.

Label harga menunjukkan 49.000 yuan, Chi Xia tampak tidak yakin dan menatap Qiao Mu, "Benarkah hanya bunga? Aku mau tas ini, kamu tidak mungkin tidak mengembalikan uang itu padaku kan?"

"Jangan tidak yakin seperti itu bisa tidak? Ke mana semangat saat kamu meminjamkan uang sebesar itu padaku tadi?"

Chi Xia terlihat ragu dan menjawab, "Baiklah, aku mau tas ini!"

Kemudian mereka membayar dengan menggesek kartu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.