Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Jangan Sok Pintar di Depanku



Jangan Sok Pintar di Depanku

0

Li Yan mengangkat kakinya untuk pergi, namun sebelum pergi, dia berbicara datar dengan suara yang terdengar sangat dingin, "Pembicaraan hari ini sampai di sini saja, Direktur Chen, jaga sikapmu."

0

Peringatan dari Li Yan ini seolah membuat Direktur Chen masuk ke dalam neraka, cukup untuk membuatnya mengetahui seberapa mengenaskan nasibnya nanti. Dia sama sekali tidak mengerti sebenarnya apa yang sudah dia lakukan, sampai membuat marah tokoh sepenting Li Yan!

Li Yan lalu berjalan sampai ke sisi pintu, kemudian tiba-tiba dia berhenti dan menoleh ke arah Qiao Mu, "Apa kamu masih mau tinggal di sini untuk minum?"

Qiao Mu bereaksi akan pertanyaan tersebut, dan segera berjalan mengikuti Li Yan.

Setelah keluar dari ruangan VIP tersebut, Qiao Mu merasa kepalanya pusing, alkohol sudah mulai bereaksi pada dirinya.

Qiao Mu tidak tahu Li Yan mengenalinya atau tidak, tapi pikirannya memberi tahunya kalau dia harus menggunakan kesempatan ini untuk melepaskan diri dari sana. Sehingga setelah keluar kamar, saat Li Yan berbelok ke kanan, Qiao Mu memilih berbelok ke kiri, dan berpisah dari Li Yan.

"Mau ke mana kamu?" Tiba-tiba dari belakang terdengar suara berat, Qiao Mu mendongak dan melihat Li Yan sudah berdiri di sampingnya.

Mata Li Yan menyipit, "Pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun, padahal aku sudah membantumu, bukankah kamu harus berterima kasih padaku?"

Li Yan menunduk melihat Qiao Mu yang lebih pendek darinya dengan tatapan angkuh, seolah dia sangat luar biasa karena sudah membantunya. Tapi kalau dia memang ingin membantunya, kenapa tidak bertindak dari awal, kenapa membiarkannya minum whiskey sebanyak itu!

Qiao Mu mendengus pendek, dan mengangkat dagunya menatap Li Yan, "Aku masih belum menyalahkanmu karena merusak keberuntunganku, kalau kamu tidak menghalangiku, mungkin sekarang aku sudah menjual semua minumanku, dan aku bisa mendapatkan komisi yang banyak …"

Seketika wajah Li Yan muram, dia langsung mendorong Qiao Mu ke dinding dan mengangkat dagu gadis itu, "Apa kamu sangat butuh uang? Atau Keluarga Qiao menindasmu sampai kamu harus mencari uang di tempat seperti ini?"

Keluarga Qiao …

Qiao Mu tercengang, ternyata pria ini tetap mengenalinya, kalau tidak, Li Yan tidak akan ikut campur seperti ini.

Hal yang paling tidak diharapkan malah terjadi pada diri Qiao Mu.

Qiao Mu menggigit bibirnya, dia menahan rasa pusing di kepalanya sekuat tenaga, lalu tersenyum dan berpura-pura bodoh, "Apa yang kamu bicarakan, kenapa aku tidak mengerti?"

Mata Li Yan terlihat sinis, "Qiao Mu, jangan sok pintar di depanku."

Nada bicaranya terdengar memperingatkan, Qiao Mu yang awalnya berpura-pura bodoh sekarang jadi tidak berani berpura-pura lagi.

Qiao Mu tertawa, jarinya menekan-nekan pelipisnya, dia menatap Li Yan dengan bingung, "Ternyata Paman toh, aku minum terlalu banyak, sekarang sedikit pusing sampai tidak mengenali Anda …"

Kepalanya memang benar-benar pusing karena saat ini dia sedang dipengaruhi alkohol, dan membuatnya merasa melayang. Tapi dia terus berusaha mempertahankan kesadarannya yang terakhir.

Wajah Li Yan terlihat sinis, Qiao Mu memanggilnya paman dan menggunakan kata 'Anda' untuk memanggilnya!

Setiap perkataan Qiao Mu, semua menjelaskan kalau ada jarak yang besar di antara mereka berdua.

"Kenapa kamu datang ke sini? Butuh uang?"

"Bukan, sebenarnya aku datang untuk mencari pengalaman hidup." 

Mencari pengalaman hidup?

Wajah Li Yan terlihat dingin, mencari pengalaman hidup, sampai harus membuat dirinya nyaris ditelan hidup-hidup oleh serigala?

Tatapan mata Li Yan semakin sinis, dia merangkul pinggang Qiao Mu erat, dan tiba-tiba mencium bibir gadis itu, lidahnya langsung mengulum bibir gadis itu dengan sangat agresif.

Qiao Mu mengerutkan dahi, tampak terkejut dan terpaku di tempatnya.

Dia dicium?!

Wajah Qiao Mu seketika berubah memerah, dia terbelalak menatap wajah tampan yang berjarak sangat dekat dengannya, dia lalu membuka mulut dan menggigit keras bibir pria tersebut.

Gerakan Li Yan terhenti, tapi dia malah menciumnya semakin kuat, seolah memberi hukuman atas perlawanannya.

Hawa panas yang datang tiba-tiba seperti mempercepat penyebaran alkohol ke dalam aliran darahnya, Qiao Mu pun merasa sesak napas. Saat Li Yan melepaskannya, dia segera berteriak dengan marah, "Li Yan, dasar brengsek kamu!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.