Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Wanita Yang Baru Saja Kupacari



Wanita Yang Baru Saja Kupacari

0"Setengah jam yang lalu?" Mata Li Yan muram dan mendadak lengkungan sudut bibirnya menghilang.       2

"Bawahan kami tidak bekerja dengan benar dan Murong Chao tidak membawa siapa pun kemari. Orang-orang kita baru saja mendapatkan kabar. "Lei Yi menjelaskan dengan tegang.      

Pihak lawan datang ke wilayah sendiri, tapi dia tidak mengetahuinya pada saat boarding pesawat dan justru mendapat kabar setengah jam setelah tiba di tempat tujuan, sungguh mereka bekerja dengan tidak benar.      

Wajah Li Yan tegang, "Cari tahu tujuan kunjungannya kali ini dan kirim seseorang untuk mengawasinya. Meskipun konflik terakhir kita telah diselesaikan, itu tidak dapat dihindari bahwa sesuatu akan terjadi lagi."      

"Baik."      

Saat ini ponsel Li Yan berbunyi dan muncul pesan berisikan dua kata di layar.      

[Aku diculik!]      

Dengan cepat Li Yan membuka peta untuk melacak lokasi Qiao Mu dan titik yang semula berdiri diam sekarang bergerak cepat.      

Memikirkan Murong Chao, wajah Li Yan langsung menjadi suram.      

Setelah Qiao Mu mengirimkan pesan padanya dan menunggu Li Yan dengan tenang untuk menyelamatkannya.      

Tepat ketika dia hendak menyimpan ponselnya, Murong Chao dengan cepat mengambil ponselnya, melirik isi pesan obrolannya, kemudian mencibir dan melemparkan ponsel kembali padanya.      

"Kamu meminta bantuan pamanmu, apakah pamanmu seorang polisi?" Murong Chao melirik Qiao Mu.      

Qiao Mu mengangguk dan mengambil kesempatan untuk berbicara, "Pamanku adalah kepala kantor polisi. Masih belum terlambat bagimu untuk menghentikan mobil dan melepaskanku."      

"Aku hanya mengajakmu jalan-jalan saja. Apa yang kamu takutkan? Lagipula kamu sudah dicampakkan oleh seorang pria, jadi anggap saja ini melepas stress."      

"Hentikan mobilnya!"      

"Makhluk kecil, mengapa kamu begitu mengenaskan setiap kali aku melihatmu?"      

Makhluk kecil….      

Sebutan ini membuat Qiao Mu sangat jijik!      

Kata yang keluar dari mulut pamannya sangat berbeda ketika orang lain yang mengucapkannya.      

Qiao Mu mengulangi lagi, "Hentikan mobilnya!"      

Murong Chao tidak setuju, "Kebetulan aku lajang sekarang dan aku tidak akan tinggal di sini terlalu lama, jadilah wanitaku di Tiongkok!"      

Qiao Mu terdiam, "...."      

Ucapan yang dikatakannya bukanlah sebuah diskusi, bukan sebuah saran, melainkan sebuah kalimat afirmatif.      

Dan lagi menjadi wanita Tiongkoknya, apakah pria ini akan menjalin hubungan dengan seorang wanita kemanapun dia pergi?      

Qiao Mu dengan cemas melihat ke depan dan belakang mobil, bertanya-tanya mengapa Li Yan belum menemukannya. Lalu tiba-tiba sebuah mobil hitam yang dikenalnya muncul di depan matanya dan Qiao Mu sangat gembira.      

Kemudian dia mendengar Murong Chao berbicara, "Kalau begitu sekarang kamu adalah wanitaku."      

"Omong kosong apa yang kamu bicarakan, aku sudah punya pacar!"      

"Jika kamu punya campakan saja."      

Qiao Mu menatap pihak lain sambil memutar matanya, apakah dia kira pacarnya adalah pakaian yang bisa dibuang seenaknya!      

Di belakangnya adalah mobil Li Yan, melihat itu Lei Yi segera menaikan kecepatan untuk melaju ke depan dan ketika dia melihat orang di kursi pengemudi di sampingnya, dia berkata dengan suara yang dalam, "Tuan, dia adalah Murong Chao."      

Wajah Li Yan menjadi dingin, "Hentikan dia."      

Mobil melaju tepat di samping mobil Murong Chao dan membunyikan klakson. Ketika Qiao Mu mendengar klakson, dia langsung menunjuk ke luar mobil dan mengingatkan, "Sepertinya dia mencarimu."      

Kemudian Murong Chao menoleh ke samping, melihat Li Yan di dalam mobil, membuka jendela mobil dan menyapa sambil tersenyum, "Bos Li, kebetulan sekali?"      

"Murong, ketika kamu datang ke wilayahku, bukankah seharusnya kamu menyapaku terlebih dahulu? Apakah perlu aku datang kepadamu langsung." Kata Li Yan dingin.      

"Bos Li bercanda. Kita semua adalah teman lama. Mari kita lupakan kesopanan palsu ini. Aku mendengar bahwa kamu menjalani kehidupan yang damai dengan wanitamu di Tiongkok. Jadi aku sungkan mengganggumu, lalu aku secara sadar datang untuk bermain sendiri kemari." Ucap Murong Chao sambil tersenyum.      

Mata Li Yan jatuh pada Qiao Mu dan Murong memperkenalkannya dengan antusias, "Ini pacar yang baru saja kutemui, Bos Li. Wanita ini benar-benar memukau dan cocok dengan seleraku."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.