Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Qiao Mu-ku Adalah Yang Terbaik



Qiao Mu-ku Adalah Yang Terbaik

2Qiao Mu tercengang, "...!!"       1

Berdada kecil katanya!      

Beraninya dia menghina badannya!      

Dia ini langsing oke?! Toh dia tidak ingin menjadi wanita yang memiliki dada besar seperti itu! Tapi.. sebenarnya dia mau menjadi seperti itu namun tidak bisa.      

Harus diakui bahwa dia benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan wanita pirang tadi, mereka sama sekali tidak berada pada level yang sama!      

Qiao Mu memberengut dan mengabaikan Li Yan dengan kesal. Ketika baru melangkah, tangannya dipegang oleh Li Yan dan terdengar senyuman jahat di telinganya, "Ada apa? Apa yang kukatakan salah?"      

Tanpa sadar Qiao Mu membusungkan dadanya, "Tentu saja salah!"      

Melihat itu tawa Li Yan seketika pecah, membuat seluruh diri Qiao Mu merasa tidak nyaman!      

Pria ini menertawakannya tanpa henti!      

Melihat wanita kecilnya benar-benar kesal, Li Yan membujuk, "Sudah, sudah, kamu justru menganggap serius saat aku menggodamu, bahkan aku tidak keberatan saat kamu memanggilku Ayah."      

Qiao Mu mendengus, pria yang telah dia rindukan selama berhari-hari berada tepat di depannya,lalu bagaimana dia bisa terus marah.      

Setelah beberapa saat, Qiao Mu bertanya lagi dengan enggan, "Apakah menurutmu benar-benar kecil?"      

Sebenarnya Qiao Mu menanyakan ini karena dia ingin mengembalikan harga dirinya dan logikanya pria ini akan selalu memberikan penyangkalan untuk yang mengembalikan harga dirinya. Namun, dia justru mendengar pria itu berkata dengan sangat lugas, "Tidak apa-apa, kamu masih dalam tahap berkembang dan tidak akan menjadi besar di masa depan."      

Qiao Mu tercengang, ".....!!"      

Jadi dia bangun pagi-pagi untuk menjemput pria itu, yang ternyata hanya datang untuk membuat dirinya emosi!      

Qiao Mu benar-benar marah sekarang, tanpa mengucapkan sepatah kata dia berjalan keluar dari bandara, masuk ke mobil dan mengabaikan Li Yan.      

Meskipun kata-kata pria itu terdengar sedikit masuk akal, dia pasti masih akan berkembang, tetapi menyerangnya dengan tidak menyakitinya, bisa?      

Kemudian Li Yan mengejar Qiao Mu, berusaha memegang tangannya dan Qiao Mu membuangnya dengan marah.      

Li Yan mencoba menggandeng lagi, Qiao Mu mengibaskannya kembali.      

Menggandeng lagi dan dikibaskan lagi.      

Setelah itu Li Yan tertawa kosong, mendekatinya dan berkata dengan suara rendah, "Makhluk kecil, kamu menggunakan topik ini untuk segera menggodaku setelah kita bertemu. Sepertinya kamu sudah terlalu lama lapar dan perlu diberi makan."      

Qiao Mu tersipu dan menatapnya tajam.      

Selang beberapa saat amarah Qiao Mu memudar, menatap Li Yan dan bertanya, "Apakah kita akan pulang?"      

"Aku ada urusan di perusahaan, kamu pergilah denganku."      

Qiao Mu mengangguk tanpa keberatan, dia memang berencana untuk menemaninya hari ini.      

Perlahan suasana hati Qiao Mu pulih dan dia mulai memberi tahu Li Yan tentang kejadian baru-baru ini, kompetisi, serta acara di perjamuan.      

Li Yan menyaksikan wanita kecil itu bercerita sambil menggerakkan tangan dan badannya, membuat sudut bibirnya sedikit berkedut. Saat menceritakan ketika dia sedang marah, tangannya mengepal dan matanya melotot. Lalu berbicara tentang hal-hal bahagia, dia tersenyum sangat bangga dan tampak seperti sedang menunggu untuk dipuji olehnya, wanita kecilnya memang sangat lucu hingga Li Yan tidak tahan ingin memakannya.      

Wanita kecil di sebelahnya memeluk lengannya dan menggosok tubuhnya secara tidak sengaja, memicu tubuhnya yang haus selama berhari-hari. Melihat wajah Qiao Mu yang memerah, Li Yan merasa tubuhnya menegang.      

Lalu Li Yan membuang muka seolah-olah tidak ada yang terjadi, mengalihkan intensitas itu. Jika dia membiarkan wanita kecil itu tahu apa yang sedang dia pikirkan, maka wanita itu pasti akan membencinya dan menyebutnya cabul.      

Setelah Qiao Mu selesai berbicara hingga mulutnya terasa kering dan melihat pria itu tidak merespon, dia terlihat tidak senang, lalu meminta pujian, "Paman, kamu tidak memujiku?"      

"Ya, Mumu-ku adalah yang terbaik. Kamu tidak perlu bergantung padaku untuk membereskan orang-orang yang menindasmu dan aku akan memberimu hadiah nanti." Sorot mata Li Yan terlihat tersenyum dan saat ini wajahnya yang dingin menghangat.      

Qiao Mu tersenyum bahagia, meskipun dia tidak berpikir penampilannya layak untuk dipamerkan, tetapi hanya di depannya, dia ingin dipuji oleh Li Yan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.