Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Perang Dingin



Perang Dingin

0Setelah Li Yan membuat keributan dengan Qiao Mu, dimana Qiao Mu meronta dalam pelukan Li Yan dan tertawa membuat suasana hati mereka menghangat.      
0

"Paman, aku penasaran bagaimana reaksi Ji Lan ketika dia mengetahui tentang hubungan kita. Dia pasti akan sangat marah dan memikirkannya saja membuatku merasa lega! Lihat apakah dia masih berani mendekatimu."      

Li Yan meliriknya dengan ringan, "Aku tidak keberatan dia datang mendekat beberapa kali lagi. Perlakuan dan pelayanan yang kamu berikan padaku tidak buruk."      

"Hmph, mimpi!"      

Li Yan teringat sesuatu dan bertanya, "Bukankah kamu mengatakan kamu akan memberikan sebuah hadiah besar untukku? Bisakah kamu memberikannya kepadaku sekarang?"      

Qiao Mu tiba-tiba teringat hal ini dan segera duduk tegak, membolak-balik isi tasnya dan mengeluarkan kartu bank dari dompetnya.      

"Paman, ini untukmu."      

"Hah? Bukankah uangnya sudah ditransfer kepadaku?"      

"Uang ini adalah gaji pertama yang aku hasilkan. Selain 80.000 yuan yang dibayarkan kembali kepadamu, masih ada uang simpanan 340.000 yuan. Ini untukmu."      

Li Yan mengangkat alisnya, "Kamu mau memesanku tidur denganmu malam ini dengan uang ini?"      

"Tentu tidak! Bisakah kamu lebih serius sedikit!" Qiao Mu memandang Li Yan dengan sangat serius, "Paman, aku selalu menghabiskan uangmu dan sekarang waktunya aku untuk menghasilkan uang, jadi aku ingin…"      

"Ingin mengembalikan uang yang kamu habiskan padaku?" Potong Li Yan sebelum Qiao Mu selesai berbicara.      

Wajah yang awalnya lembut tiba-tiba muram dan ada sedikit siratan kemarahan.      

Wanita kecil ini masih saja perhitungan dengannya!      

"Tidak, paman, aku tidak bermaksud begitu. Ambil kartu ini dulu dan kita akan bicara baik-baik."      

Li Yan berkata dengan wajah dingin, "Apa yang ingin kamu bicarakan? Kamu mau berbicara berapa banyak yang kamu habiskan dan berapa banyak kamu berhutang padaku. Lalu kamu ingin melunasinya satu per satu? Qiao Mu, apakah kamu begitu ingin begitu jelas melakukan perhitungan ini?"      

Hadiah yang Li Yan harapkan dari Qiao Mu ternyata ini!      

340.000 yuan adalah hadiah yang besar!      

Qiao Mu mengerutkan kening dan menggelengkan kepalanya dengan kuat. Kenapa pria ini langsung mengubah wajahnya kapanpun dia mau. Qiao Mu tidak bermaksud seperti itu, oke?      

Mobil berhenti di halaman vila, Li Yan tidak menerima kartu itu dan dia membuka pintu lalu keluar dari mobil.      

Qiao Mu tidak berdaya, dia bahkan belum menyelesaikan kata-katanya. Tapi mengapa pria ini sudah marah?      

Qiao Mu dengan cepat mengikuti Li Yan. Ketika memasuki rumah, dia melihat Li Yan berjalan ke atas dan langsung ke ruang kerja, kemudian menutup pintunya dengan keras.      

Dalam ingatannya, sudah lama sejak Li Yan marah padanya dan sekarang pria itu juga lebih mendengarkannya. Karena mereka berada dalam masa cinta yang penuh gairah, hampir tidak ada pertengkaran dan konflik di antara mereka serta mereka bergaul dengan sangat baik.      

Ketika menghadapi pilihan, Qiao Mu akan menganggukkan kepalanya ketika dia bisa menyetujui Li Yan dan jika dia tidak bisa menerimanya, dia akan menemukan cara untuk membuatnya berubah pikiran.      

Misalnya, ketika Qiao Mu tidak ingin bergantung padanya di tempat kerja maka Li Yan memberinya ruang yang dia inginkan dan membiarkannya berkembang sendiri.      

Tujuan Qiao Mu sebenarnya ingin memberikan kartu ini kepadanya, bukan karena dia ingin membayar kembali uangnya. Jika ingin demikian, Qiao Mu bisa mentransfer uang kepadanya bersama dengan 80.000 yuan sekaligus.      

Dia hanya ingin menggunakan caranya sendiri untuk membuktikan bahwa dia juga setara dengan Li Yan.      

Qiao Mu datang ke ruang kerja dan mengetuk pintu, tanpa menunggu jawaban Qiao Mu melesat masuk ruangan.      

Li Yan yang sedang duduk di depan komputer, tidak mengangkat kepalanya saat mendengar suara pintu dibuka.      

"Paman." Panggil Qiao Mu dengan nada memelas. Sudah lama dia tidak acuhkan oleh Li Yan. Dia bahkan lupa perasaan diacuhkan seperti ini dan benar-benar tidak ingin mengingatnya.     

Akhirnya Li Yan menjawab tanpa mengangkat kepalanya, "Jika kamu masih bersikeras untuk membayarnya kembali, maka kamu bisa keluar."     

"Paman, kenapa kamu begitu tidak masuk akal! Aku mau memberimu kartu ini hari ini, kamu harus menerimanya walaupun kamu mau ataupun tidak mau!"     

Qiao Mu membanting kartu bank di meja Li Yan secara agresif dan sangat arogan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.