Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

0Xu Xiyan ikut mendukung, "Ya, karena Mumu yang mendesain pakaiannya, apa aku masih perlu mengeluarkan uang untuk membayarnya? Kamu bisa memberi kami masing-masing satu set pakaian."     0

"Maaf, aku tidak memiliki produk jadi. Semua pakaian jadi bisa didapatkan melalui toko resmi."     

Xu Xiyan cemberut, "Ternyata kamu tidak memiliki banyak kemampuan sebagai seorang desainer."     

Saat baru kembali dari kamar mandi, Chi Xia mendengar kata-kata Xu Xiyan dan tersenyum dengan tenang, "Kemampuan Mumu memang tidak besar, tapi dibandingkan denganmu, dia hanya sedikit lebih baik."     

"Kamu... Chi Xia, tidak bisa dibandingkan seperti itu. Hal terpenting bagi seorang wanita dalam hidupnya adalah menemukan pria yang baik. Kamu pasti telah mencampakkan Gu Cheng karena kamu telah memiliki ide untuk mendapatkan pria yang lebih kaya, 'kan?"     

Chi Xia menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, "Bisakah kita berhenti bersikap kasar? Meskipun sikapmu memang sedikit kasar, tapi dengan mengeksposnya seperti ini hanya akan membuat orang lain menertawakanmu. Sebaiknya jadi orang yang rendah hati."     

Ucapan itu seketika membuat wajah Xu Xiyan memerah.     

Dia memelototi Chi Xia, lalu mengambil ponselnya dan menelepon, "Halo, Suamiku, maukah kamu datang dan menjemputku? Kita semua sudah selesai makan...Ya, aku tidak lanjut bersenang-senang. Kamu tidak tahu… teman sekolahku semua iri karena aku mendapatkan suami yang baik… Aku tidak marah. Suamiku, aku akan menunggumu."     

Semua orang di meja saling memandang.     

Awalnya orang lain menyanjung Xu Xiyan agar mereka bisa mendapatkan beberapa manfaat darinya dan terciprat sedikit keuntungan, tapi Xu Xiyan ini benar-benar menganggap dirinya serius.     

Di lantai atas, di ruangan pribadi.     

Setelah mendengar wanita kecilnya di telepon ingin pulang, Li Yan segera menutup telepon dan berdiri, "Aku pergi dulu, kalian lanjutkan saja."     

Karena tahu bahwa Qiao Mu menghadiri reuni di sini malam ini, maka dia juga mengadakan makan malam di sini agar bisa sekalian menjemputnya.     

Su Chen juga berdiri dan bertanya, "Kakak Pertama, apa kamu mau menjemput Qiao Mu?"     

Melihat Li Yan mengangguk, Su Chen juga ikut pergi, "Aku akan pergi denganmu."     

Sekarang Qiao Mu sudah selesai, tentu saja Chi Xia juga akan mengikutinya. Wanita ini tidak tahu bagaimana meneleponnya setelah acara selesai!     

Lu Jingzhi berteriak, "Kakak Pertama, Kakak Kedua, kenapa kalian mengabaikanku seperti ini? Makannya saja belum selesai dan kalian sudah mau pergi!"     

Ketika adik keempat tidak ada di tempat, maka dia akan berakhir sendirian. Mengapa wanita dari dua orang ini begitu patuh, tapi wanitanya terus mencari masalah untuknya sepanjang hari? Mereka ini benar-benar mengesalkan saat dibandingkan!     

Di ruangan Qiao Mu, pesta makan malam benar-benar bubar, karena suami Xu Xiyan datang menjemputnya dengan cepat.     

Tiba-tiba, pintu kamar diketuk dua kali, seseorang mendorong pintu dari luar. Ketika dia mendengar suara itu, Xu Xiyan bergegas ke pintu sebelum bisa melihat siapa yang datang.     

"Suamiku…"     

Semua orang menoleh dan terkejut ketika melihat seorang pria yang sangat tampan berdiri di pintu.     

Suami Xu Xiyan tidak hanya kaya, tapi juga sangat tampan, sangat tampan sehingga orang tidak tahan untuk berpaling!     

Namun, mengapa ada dua pria tampan datang?     

Mana dari dua pria tampan ini yang merupakan suami Xu Xiyan? Mungkinkah asisten di belakang suami Xu Xiyan? Tapi asistennya tidak kalah menawan!     

Seseorang memuji, "Xiyan, pacarmu sangat perhatian. Dia sangat tampan dan juga baik padamu, kamu pasti akan bahagia seumur hidupmu!"     

"Benar, Xiyan, tidak baik menyembunyikan suami yang baik ini, kamu harus membawanya makan malam bersama!"     

Xu Xiyan sangat gembira ketika mendengar kata-kata itu. Dia awalnya khawatir orang lain akan mengatakan bahwa suaminya tidak layak untuknya. Tampaknya penglihatannya sangat bagus!     

Namun, detik berikutnya, ketika Xi Xiyan melihat siapa yang datang, langkah kakinya berhenti dan menatap dua pria tampan yang tiba-tiba muncul.