Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Sekalian Menemuimu



Sekalian Menemuimu

0Ketika Qiao Mu hendak melanjutkan tidur, ponselnya berdering.     
0

Li Yan mengerutkan kening, lalu mengeluarkan ponsel dari saku Qiao Mu. Ketika hendak menutup telepon, wanita kecil di lengannya telah meninggalkan pelukannya.     

Qiao Mu duduk sambil bertanya, "Telepon dari siapa itu?"     

"Chi Xia." Li Yan mengembalikan ponsel padanya.     

Qiao Mu dengan malas mengangkat telepon dan segera mendengar suara Chi Xia, "Mumu, apa kamu akan pergi ke reuni SMA besok?"     

Kebetulan Qiao Mu besok tidak ada urusan. Saat SMA, dia juga memiliki beberapa teman yang cukup baik dengannya. Mereka sudah lama tidak bertemu, jadi berkumpul bersama juga tidak buruk.     

Setelah berpikir sejenak, dia bertanya lagi, "Xiaxia, apa kamu akan pergi? Apa Gu Cheng juga ada di sana?"     

Setelah ujung telepon yang lain sunyi beberapa saat, Chi Xia menjawab, "Aku sudah bertanya, katanya dia tidak akan ikut. Ayo kita pergi bersama."     

"Baiklah."     

Qiao Mu menutup telepon dan menatap pria di sampingnya, "Paman, aku akan menghadiri reuni teman sekolah besok."     

"Ya? Apa perlu membawa anggota keluarga?"     

Qiao Mu tersenyum mengejek, "Apa perlu membawa orang tua ke reuni teman sekolah? Orang lain akan menertawakanku!"     

Kata orang tua yang keluar dari mulut Qiao Mu itu merujuk pada Li Yan.     

Wajah Li Yan muram, "Perlu diberi pelajaran, ya?"     

Qiao Mu tersenyum dan masuk ke pelukan Li Yan dengan genit, "Aku hanya bercanda!"     

Dua orang di kursi belakang mobil sedang bermain dengan riang. Lei Yi yang sedang mengemudi di depan dengan sadar diri menganggap dirinya sebagai orang yang transparan.     

Jika dua orang ini mau mengumbar cinta, bisakah mereka mengumbarnya ketika sudah pulang dan menutup pintunya?     

Mobil berhenti di kompleks vila, Lei Yi tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Tuan Muda, kita sudah sampai."     

Suara yang terdengar tiba-tiba ini membuat Qiao Mu seketika teringat bahwa di mobil itu tidak hanya ada mereka berdua!     

Wajahnya memerah, dia dengan cepat melompat keluar dari mobil untuk melarikan diri.     

Di sisi lain, setelah menutup telepon Chi Xia hendak bersiap tidur, tapi ponselnya berdering. Itu adalah panggilan dari Su Chen.     

Dia ragu-ragu sejenak sebelum menjawab telepon, "Halo, ada apa?"     

Nada bicara Su Chen tidak terlalu bagus, "Chi Xia, pacarmu meneleponmu, tapi kamu menjawab seperti itu dengan acuh tak acuh?"     

Chi Xia terdiam, "..."     

Lalu dia harus mengatakan apa?     

Apakah pria itu ingin dia mengatakan kata-kata romantis? Dia benar-benar tidak bisa mengatakannya.     

Setelah berpikir sebentar, dia bertanya dengan suara rendah, "Sudah larut, kamu masih belum tidur?"     

"Kalau aku tidur, apa aku bisa meneleponmu?"     

Apa pria ini sengaja menelepon untuk mencari masalah?     

Chi Xia berhenti berbicara, tidak ada suara di ujung telepon yang lain.     

Chi Xia yang mendengar suara samar di ujung telepon pun bertanya, "Apa kamu di luar?"     

"Ya."     

"Apa yang kamu lakukan?"     

"Mengemudi."     

"Mau pulang?"     

"Tidak."     

"Kalau begitu mau ke mana?"     

Chi Xia benar-benar merasa terlalu lelah untuk berkomunikasi dengan pria ini. Bisakah dia tidak hanya menjawab dengan terlalu singkat seperti ini? Dia benar-benar muak!     

Kalau dia begitu malas untuk berbicara, mengapa dia masih meneleponnya?     

Namun, seperti yang diinginkan Chi Xia, akhirnya pria itu mengucapkan dengan lengkap, "Aku sedang dalam perjalanan ke kampusmu."     

Sedang dalam perjalanan ke kampus?     

Mata Chi Xia melebar keheranan, "Apa kamu bercanda? Apa yang kamu lakukan di kampusku?"     

Nada bicara Su Chen acuh tak acuh, "Aku baru saja selesai menghadiri perjamuan sosial. Awalnya aku mau pulang, tapi aku yang seharusnya mengambil jalan belok malah terus lurus. Aku terlalu malas untuk putar balik. Lurus terus akan sampai di kampusmu, jadi aku sekalian menemuimu."     

Chi Xia terdiam, "..."     

Alasan macam apa ini?     

Sekalian menemuinya? Chi Xia benar-benar tidak membutuhkan sikap seperti ini dari Su Chen!     

Malam-malam begini, Chi Xia melihat waktu dan membujuknya, "Pulanglah dan segeralah tidur. Asrama kami akan segera tutup, kamu tidak akan dapat menemuiku."     

"Segera itu kapan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.