Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Festival Pertama Dengan Paman (2)



Festival Pertama Dengan Paman (2)

0Setelah sarapan, Qiao Mu dan Li Yan menggantung lampion bersama.     
0

Untuk menggantung lampion harus menaiki tangga. Li Yan khawatir Qiao Mu naik turun tangga tersebut. Setiap kali Qiao Mu menaiki tangga, Li Yan akan berdiri di sebelahnya untuk mencegahnya terjatuh.     

Qiao Mu duduk di tangga, memegang lampu warna-warni di tangannya dan berteriak kepada Li Yan di bawah, "Paman, tolong foto aku."     

Li Yan tidak berdaya dan mengangkat ponselnya untuk mengambil gambar Qiao Mu. Setelah mengambil gambar, Qiao Mu mengambil ponsel itu dan mengerutkan kening, "Foto ini tidak bagus, foto ulang."     

Setelah Li Yan selesai memotretnya lagi, Qiao Mu berkata, "Yang ini tidak bagus, foto sekali lagi."      

"Masih tidak bagus. Paman, ambil beberapa foto lagi."     

Kemudian Qiao Mu membuat pose macam-macam, sementara Li Yan mengambil banyak foto.     

Akhirnya Li Yan berhenti memotret dan berkata, "Aku rasa kamu sengaja membuat alasan dengan mengatakan hasilnya buruk agar bisa menjadikanku sebagai fotografermu."     

"Tidak. Lihatlah foto ini, benar-benar tidak bagus."     

Li Yan menatap wanita kecil di layar ponsel, senyumnya sangat bahagia. Dia membuat pose dengan dua jari, lalu ada yang memanyunkan bibirnya. Penampilan yang sangat imut itu membuat Li Yan gemas hingga tidak tahan untuk tidak menciumnya.     

Dia mendongakkan kepala dan bertemu dengan tatapan menanti wanita kecil itu.     

Qiao Mu seolah sedang menunggu untuk dipuji.     

Li Yan mengangguk, "Ya, itu benar-benar tidak terlihat bagus. Memang sedari awal sudah biasa-biasa wajahnya, jadi tidak peduli bagaimana kamu memotret, kamu tidak bisa menjadi seperti dewi."     

Qiao Mu terdiam, "..."     

Apakah memujinya sedikit bisa membunuhnya?     

Sudut bibir Qiao Mu terangkat, "Aku marah, aku akan mengabaikanmu!"     

Li Yan terkekeh pelan, "Sudah, sudah, turunlah dan jangan membuat masalah. Jika kamu menghentikanku melakukan pekerjaanku, nanti tidak akan bisa melihat lampion di malam hari."     

"Kalau begitu katakan sesuatu yang manis padaku." Qiao Mu memanfaatkan kesempatan itu.     

"Ya? Mengatakan apa?"     

"Katakan saja, kalau aku terlihat cantik, tidak peduli seperti apa penampilanku."     

Li Yan mengangguk, "Aku tahu, festival ini akan membuat lebih bermakna, jadi hal wajar aku tampak tampan di matamu."     

"Li Yan!" Qiao Mu menjerit kecil dengan kesal.     

"Baiklah, di mataku kamu akan selalu cantik tidak peduli apa pun itu, aku tidak akan tidak menyukaimu."     

Ucapan ini langsung membuat wajah Qiao Mu dipenuhi dengan senyuman. Dia turun dari tangga dengan penuh semangat. Saat mendarat, dia tidak mendapat pijakan yang stabil dan membuatnya terhuyung.     

Wajah Li Yan muram, dia buru-buru memapahnya berdiri, "Siapa yang suruh kamu melompat-lompat? Coba gerakkan pergelangan kakimu apakah sakit?"     

Qiao Mu menggelengkan kepalanya dengan kuat, "Tidak sakit."     

Tanpa mengucapkan sepatah kata, Li Yan langsung menggendongnya dengan hati pedih dan meletakkannya di kursi, lalu memeriksa pergelangan kakinya.     

"Paman, benar-benar tidak sakit. Tidak apa-apa, ayo kita lanjut bermain." Qiao Mu menggerakkan pergelangan kakinya di depannya. Meskipun ada sedikit rasa sakit, tetapi itu tidak mencegahnya untuk berhenti bermain.     

Ekspresi Li Yan menjadi serius. Usai memastikan pergelangan kaki Qiao Mu tidak terluka, dia berkata dengan dingin, "Jangan melompat-lompat sembarangan, duduk saja di samping dengan baik."     

"Paman…"     

Begitu Qiao Mu mau berbicara, dia diinterupsi oleh suara seorang pria, "Tidak ada diskusi."     

Wajah kecil Qiao Mu yang bersemangat tiba-tiba runtuh. Pria ini mengubah wajahnya lebih cepat daripada membalik buku, dia sungguh galak!     

Sudah lama Qiao Mu tidak melihat sisi galak pria ini. Ketika melihatnya seperti ini, itu benar-benar tampak tampan.     

Di saat ini Qiao Mu bahkan masih mabuk kepayang? sudah cukup!     

Kemudian, Li Yan lanjut melakukan pekerjaannya, sementara Qiao Mu hanya bisa duduk dan menatap dengan patuh.     

Sorenya, lampion di halaman sudah tergantung semuanya. Qiao Mu tidak bisa duduk diam di rumah. Dia memiringkan kepalanya dan menatap pria di sampingnya, "Paman, mari kita pergi berbelanja dan menyiapkan makan malam?"     

Di dapur sedari awal sudah menyiapkan makan malam, ada banyak hidangan seafood yang mewah, ayam, bebek dan ikan.     

Li Yan tidak mengatakan apa-apa dan langsung membawa wanita kecil itu pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.