Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Lewat Untuk Meminta Makan



Lewat Untuk Meminta Makan

0Qiao Mu meninggalkan Studio KEY dan pergi ke Perusahaan Li dengan naik taksi.     
0

Dua hari ini dia terus tinggal di asrama untuk mengejar pelajarannya dan meninggalkan Li Yan sendirian. Untungnya Li Yan juga sangat sibuk. Setelah kembali dari perjalanan bisnis, dia memiliki segudang pekerjaan yang harus diselesaikan. Jadi dia juga tidak punya waktu untuk merasa tidak puas terhadapnya.     

Di kantor Li Yan, Su Chen duduk di sofa dan berbicara dengan Li Yan tentang bisnis.     

Ouyang mengadakan konferensi video dengan mereka dari luar negeri. Dia melaporkan situasi transaksi bawah tanah. Hal-hal berantakan di luar negeri yang sudah berhenti untuk sementara waktu kini bermasalah lagi. Sekarang mereka menunggu bos besar yang bertanggung jawab untuk bernegosiasi.     

Di akhir pertemuan, Su Chen memperhatikan bahwa mata Li Yan tertuju padanya, dia pun segera bicara lebih dulu, "Kakak Pertama, aku sangat sibuk akhir-akhir ini dan tidak bisa pergi."     

Li Yan menatapnya dengan dingin, "Kamu pikir aku tidak tahu tentang situasi Perusahaan Su? Kamu hampir membersihkan semua hal-hal gelap yang terjadi ​​di rumahmu. Apa lagi yang masih kamu sibukkan?"     

"Urusan pribadi," ucap Su Chen singkat.     

Li Yan mengangkat alis dan tidak menyangka alasannya cukup bagus. Lagi pula dia juga sedang mengalaminya, jadi dia secara alami tahu betapa pentingnya masalah pribadi ini.     

Setelah berpikir sebentar, Li Yan langsung melontarkan kalimat, "Kalau begitu atur agar saudara ketiga yang pergi. Aku tidak mau mengurusi masalah ini."     

Su Chen mengangguk, dia lalu teringat sesuatu dan bertanya, "Kakak Pertama, aku mendengar kamu sedang mencari orang tua Qiao Mu? Aku bisa meminta paman keduaku untuk menyelidiki di kantor polisi, mungkin akan ada petunjuk."     

"Ya." Li Yan bersandar di sofa sambil memijat alisnya. Dia kemudian meminta Lei Yi untuk pergi menyelidiki. Tidak ada petunjuk sama sekali. Jika waktunya berlalu terlalu lama, tidak banyak orang yang bisa dijadikan petunjuk.     

Tiba-tiba, pintu kantor didorong hingga terbuka.     

Qiao Mu menjulurkan kepalanya memasuki pintu, lalu menyelinap masuk seperti pencuri.     

Ketika melihat orang lain di kantor hendak pergi, Qiao Mu yang tahu bahwa itu adalah Su Chen pun melirik Li Yan dan berkata, "Apa kalian sedang sibuk?"     

Li Yan mengangkat sudut mulutnya ketika melihatnya datang, "Kamu seperti penjaga pintu saja. Apa yang kamu lakukan dengan berdiri di pintu dan tidak masuk?"     

"Jika kalian sedang membicarakan bisnis, aku akan menunggu di luar dan tidak mengganggu kalian." Meskipun Qiao Mu berkata demikian, tapi dia sudah masuk ke dalam kantor.     

Su Chen tersenyum ringan dan berkata, "Tamu terhormat ada di sini, bahkan jika sedang berbicara tentang bisnis, kamu juga harus berhenti."     

Qiao Mu menghentikan langkahnya. Apa mereka benar-benar sedang berbicara tentang bisnis dan berkata seperti itu?     

Melihat wanita kecil itu yang ingin meninggalkan tempat, Li Yan berkata dengan tidak berdaya, "Sudah selesai."     

Li Yan melambaikan tangan padanya, "Kenapa kamu datang kemari?"     

Melihat pria itu memanggilnya seperti memanggil hewan peliharaan, Qiao Mu merasa sangat tidak terima. Di sini masih ada orang lain, tidak bisakah pria ini sedikit menghormatinya!     

Meskipun dia tidak terima, tapi dia masih berjalan mendekat dengan patuh, "Aku kebetulan lewat dan ingin mengajakmu untuk makan."     

Su Chen berdiri, "Kakak Pertama, aku pergi dulu."     

Qiao Mu melihat waktu dan membuka mulut untuk menghentikannya, "Tuan Su, Xiaxia tidak ada kelas hari ini. Bagaimana kalau kita makan bersama?"     

Su Chen mengangkat alisnya, "Dia tidak ada kelas?"     

Qiao Mu mengangguk, "Ya. Ketika aku keluar, dia masih berbaring di asrama dengan bosan. Jika kamu tidak masalah, aku akan memanggilnya kemari."     

Mata Li Yan menyipit. Wanita kecil ini tidak menanyakan pendapatnya dan hanya peduli dengan diri sendiri untuk mengundang orang lain makan bersamanya.     

Setelah beberapa hari tidak melihatnya, Li Yan tidak ingin makan dengan diganggu oleh orang lain.     

Sorot matanya yang dingin menyapu ke arah Su Chen. Li Yan awalnya berpikir Su Chen akan menolak dengan sadar diri, tapi…     

Su Chen malah berkata dengan ringan, "Kakak Ipar mengundang makan, tentu saja aku tidak bisa menolak."     

Wajah Li Yan menjadi muram, Su Chen kemudian duduk kembali di sofa seolah-olah tidak ada yang terjadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.