Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Apa Ibumu Tahu Bahwa Kamu Sangat Berpikiran Sempit?



Apa Ibumu Tahu Bahwa Kamu Sangat Berpikiran Sempit?

0Setelah itu Qiao Mu segera menelepon Chi Xia, "Xiaxia, ayo keluar untuk makan siang bersama."     
0

"Di mana?"     

"Aku sekarang sedang di Perusahaan Li Yan, kebetulan Su Chen ada di sini juga. Bukankah kamu juga sedang tidak ada urusan? Ayo keluar dan makan bersama."     

Setelah mendengar ini, Chi Xia yang ada di ujung telepon lain terdiam beberapa saat. Dia kemudian berkata dengan agak berat, "Apa kamu memberi tahu Su Chen kalau aku tidak ada urusan?"     

"Ya, bukankah kamu tidak ada kelas?"     

Chi Xia terdiam, "…"     

Chi Xia merasakan masalah besar di kepalanya. Dia menggertakkan giginya, lalu merendahkan suaranya dan berkata ke telepon, "Siapa yang bilang aku tidak ada kelas? Aku ada kelas!"     

"Kamu bilang tidak ada kelas!" Qiao Mu masih linglung dan tidak sadar dengan apa yang terjadi.     

"Jangan bilang Su Chen ada di sebelahmu?"     

Qiao Mu melirik Su Chen, "Ya, dia ada di sini."     

Chi Xia menghela napas tidak berdaya, "Mumu, apa kamu sengaja menjebakku? Aku baru saja memberi tahu Su Chen kalau aku ada kelas hari ini dan tidak bisa meninggalkan kampus, tapi kamu dalam sekejap memberi tahu dia kalau aku tidak ada kelas!"     

"Aku tidak tahu." Qiao Mu berpikir sejenak lalu mengubah nada bicaranya, "Kamu ternyata ada kelas tapi baru saja dibatalkan, ya? Kalau begitu Su Chen akan menjemputmu nanti."     

Setelah selesai berbicara, Qiao Mu menutup telepon dan tersenyum pada Su Chen, "Aku salah ingat, Xiaxia sebenarnya ada kelas, tapi barusan telah dibatalkan."     

Penjelasan ini, tidak peduli bagaimana mendengarnya itu tampak seperti berusaha menutupi sesuatu.     

Su Chen tidak mengatakan apa-apa, dia hanya berdiri lalu pergi menjemput Chi Xia.     

Qiao Mu duduk di sebelah Li Yan dan bertanya dengan penasaran, "Paman, menurutmu apa yang membuat mereka tidak akur?"     

Li Yan melingkarkan lengan panjangnya ke tubuh Qiao Mu dan menekannya ke pahanya. Dia memeluk Qiao Mu erat-erat seolah sudah lama tidak bertemu, "Kita jarang bertemu satu sama lain, tapi kamu bahkan seenaknya membuka mulut dan berbicara tentang urusan orang lain? Tidakkah kamu perlu diberi pelajaran?"     

Apanya yang jarang bertemu?     

Mereka baru tidak bertemu dua hari!     

Qiao Mu mengaitkan kedua tangannya ke leher Li Yan, "Paman, biarkan aku memberitahumu sesuatu tentang urusanku. Pakaian yang aku rancang akan segera dirilis di pasar. KEY akan menggunakan karyaku untuk mereknya, aku benar-benar sangat senang!"     

Li Yan mengangkat alisnya, "Jadi kamu pergi menemui idolamu barusan?"     

Ekspresi pria itu tidak terlihat aneh, tapi ada ekspresi samar di matanya yang segera mengingatkan Qiao Mu.     

Dia mengangguk lalu menatapnya dengan sedih, kemudian menusuk-nusuk dada Li Yan menggunakan jarinya, "Paman, jangan bilang kamu cemburu dengan seorang gay? Apa ibumu tahu bahwa kamu berpikiran terlalu sempit?"     

Li Yan menatapnya dengan tidak berdaya. Melihat penampilannya yang polos, dia meraih kepala Qiao Mu dan menciumnya dalam-dalam.     

Di Universitas T.     

Chi Xia mengencangkan sarafnya saat masuk ke mobil Su Chen.     

Pria di sampingnya mengemudikan mobil tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Entah pria ini sedang marah atau apa.     

Tadi pagi pria itu menelepon dan mengajaknya untuk makan bersama. Demi menolaknya, Chi Xia hanya bisa berbohong dan mengatakan bahwa dia tidak bisa meninggalkan kelas.     

Namun, kebohongan itu ternyata terungkap dengan sangat cepat!     

Qiao Mu, teman yang buruk satu ini, benar-benar dapat menyebabkan masalah baginya!     

Su Chen tidak berbicara, Chi Xia juga tidak tahu bagaimana memulai pembicaraan. Suasana di dalam mobil pun terus canggung.     

Di lampu merah depan, Su Chen menghentikan mobil dan mengerutkan bibirnya. Dia kemudian melihat wanita di sampingnya dan membuat mulut, "Chi Xia, apa tidak ada yang ingin kamu katakan padaku?"     

Chi Xia menunduk, lalu berpikir sejenak dan berkata, "Maaf."     

Maaf?     

Apa dia minta maaf karena telah berbohong?     

Su Chen mengerutkan kening, "Apa aku harus meminta orang lain membantuku untuk bisa makan dengan pacarku? Tidak bisakah kamu menghargaiku!"     

Pacar…     

Ini adalah pertama kalinya dia mendengar kata ini keluar dari mulut Su Chen.     

Terdengar begitu asing.     

Pria ini selalu mengatakan bahwa dia adalah wanitanya sebelumnya. Panggilan yang mendominasi ini membuatnya sangat tidak nyaman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.