Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Hitungan Mundur Menuju Kompetisi (4)



Hitungan Mundur Menuju Kompetisi (4)

0Pagi-pagi sekali, Qiao Mu dibangunkan oleh bunyi alarmnya.     
0

Dia yang masih tidak bisa membuka matanya itu meraba-raba posisi jam alarm. Begitu dia bergerak, dia merasakan seseorang di sampingnya.     

Sebuah lengan besar melingkar di pinggangnya, sedangkan lengan yang lain melewatinya untuk mematikan alarm.     

Sentuhan nyata ini membuat Qiao Mu merasa nyaman dan tanpa sadar bergesekan dengan dada yang kokoh.     

Dia pasti sedang bermimpi, jika tidak, bagaimana dia bisa merasakan bahwa Li Yan ada di sampingnya?     

Tiba-tiba, sebuah suara terdengar di atas kepalanya, "Makhluk Kecil, saatnya bangun."     

Suara magnetik yang dalam itu langsung mengusir kantuk Qiao Mu.     

Dia membuka matanya tiba-tiba dan kebetulan bertemu dengan mata gelap pria itu.     

Qiao Mu mengedip-ngedipkan matanya, seolah tidak percaya apa yang dia lihat di depannya. Tangannya yang berada di pinggang pria itu mengencang, karena tampaknya dirinya masih tidak yakin dengan penglihatannya.     

Karena otot-otot perut pria itu kencang dan kokoh, tindakan Qiao Mu malah memprovokasinya. Rasa geli itu membuat tubuh Li Yan langsung tegang.     

Dia meraih tangan kecil yang tidak jujur itu, kemudian melihat penampilan Qiao Mu yang konyol sambil tertawa pelan, "Kamu langsung menggodaku setelah aku kembali, apa karena kamu merasa kosong terlalu lama dan akhirnya menjadi tidak sabar sekarang?"     

Begitu Li Yan membuka mulutnya, Qiao Mu langsung menghancurkan pikirannya barusan dengan tidak percaya!     

Bagaimana mungkin ini mimpi? Siapa lagi yang bisa mengatakan ucapan seenaknya seperti ini jika bukan Li Yan sendiri?     

Qiao Mu mendengus dan mengerucutkan bibirnya dengan tidak senang, "Kamu masih tahu harus kembali? Aku pikir kamu telah kehilangan hatimu, terpikat oleh roh rubah kecil di luar sana dan sudah lama melupakanku!"     

Li Yan tidak bisa menahan tawa ketika Qiao Mu mengucapkan kata-kata yang mengungkapkan kecemburuan dengan cara yang aneh, tapi tawa Li Yan ini malah langsung membuat Qiao Mu marah.     

Qiao Mu melompat dengan marah, kemudian duduk di atas tubuh Li Yan dan meraih lehernya sambil menatapnya dengan mata besar, "Apa yang kamu tertawakan? Apa yang aku katakan ini benar?!"     

Menyebalkan!     

Mengapa wajah pria ini tersenyum begitu mempesona? Tidak, tidak, tidak, Qiao Mu merasa bahwa orang yang jiwanya telah diambil itu adalah dirinya sendiri!     

Mengapa setelah tidak melihatnya selama dua minggu, pamannya ini menjadi lebih tampan?     

Apa ini seperti yang dikatakan pepatah, bahwa jarak dapat menghasilkan keindahan?     

Melihat serangkaian tindakan Qiao Mu, senyum di wajah Li Yan tidak berkurang dan malah menjadi semakin dalam. Dia melingkarkan tangannya di pinggang wanita kecil itu dan meremasnya secara provokatif. Tindakan ini menghasilkan sensasi seperti disetrum yang membuat bagian atas tubuh Qiao Mu seolah kehilangan tenaga. Dia pun langsung jatuh lemas di atas tubuh Li Yan.     

Li Yan mengambil kesempatan untuk memegang wajah Qiao Mu dan mencium bibirnya.     

Qiao Mu mendorongnya dengan lembut. Sebelum memberinya pelajaran, Li Yan membuat Qiao Mu mabuk kepayang dulu dengan ciuman!     

Namun dorongan Qiao Mu itu tidak berlangsung lama, ciuman pria itu terasa panas dan bergairah, Qiao Mu pun kehilangan semua perlawanannya dalam sekejap.     

Emosi yang terendap karena perpisahan selama setengah bulan, pada saat ini dikeluarkan semuanya.     

Semua kerinduan yang telah tersembunyi di dalam hati, baru bisa tercurahkan setelah bertemu satu sama lain.     

Karena saat ini Qiao Mu berada di atas tubuh Li Yan, postur ini seolah menunjukkan jika Qiao Mu yang mengambil inisiatif.     

Qiao Mu bergerak sedikit dan tanpa sengaja menyentuh bagian tertentu dari pria itu. Tiba-tiba seluruh tubuhnya terasa panas.     

Li Yan mengangkat sudut mulutnya, menahan gerakan Qiao Mu yang akan mundur dari tempat dan tanpa malu-malu membiarkan wanita itu menembus pikirannya. Suaranya yang rendah terdengar dengan senyum yang ambigu, "Apa kamu pikir reaksi priamu seperti orang yang terpikat oleh roh siluman rubah di luar sana?"     

Dia terlalu mesum!     

Qiao Mu tersipu dan mendekatkan tubuhnya ke pria itu sedikit demi sedikit, "Aku mau bangun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.