Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Kami Sudah Berpacaran (2)



Kami Sudah Berpacaran (2)

0Mata Chi Xia melebar, dia bangkit hendak mengambil ponselnya, berlutut di samping tempat tidur dan melemparkan dirinya ke arah Su Chen. Sebelum tangannya bisa menyentuh ponsel, dia melihat pria itu perlahan membuka mulutnya dan mengeluarkan ucapan sederhana.     
0

"Qiao Mu, ini aku."     

Dalam sekejap, wajah Chi Xia memerah.     

Su Chen memandang wanita yang mengambil inisiatif untuk memeluknya itu dengan mata menyipit. Dia memegang ponsel di satu tangan dan memegang tangan Chi Xia yang terulur dengan tangan lainnya, mencegahnya untuk merebut ponsel.     

Namun, merebutnya sekarang juga sudah tidak berguna.     

Qiao Mu tiba-tiba mendengar suara laki-laki di ujung telepon dan tercengang.     

Dia tidak pernah menyangka bahwa Chi Xia sedang bersama seorang pria!     

Meskipun hanya sekilas, Qiao Mu mendengar jika itu adalah suara Su Chen!     

Chi Xia tidak hanya sedang bersama seorang pria, tetapi pria itu adalah Su Chen!     

Hal ini terlalu mengejutkan bagi Qiao Mu dan membuatnya tak bisa bereaksi sama sekali.     

Qiao Mu berusaha mengendalikan keterkejutannya dan bertanya, "Tuan Muda Su, kenapa kamu bersama dengan Xiaxia?"     

Su Chen menjawab seperti biasa seolah tidak ada yang salah, "Dia sakit dan sudah minum obat, sekarang dia akan istirahat. Dia tidak bisa berbicara di telepon. Kamu bisa memberitahuku jika ada yang perlu disampaikan."     

Qiao Mu tidak bisa mencerna ini sama sekali, dia benar-benar tertegun!     

Su Chen tidak menjawab pertanyaan Qiao Mu secara langsung, tapi kata-katanya mengungkapkan maksud yang lebih mengejutkan. Sepertinya, Chi Xia saat ini sedang berada di rumahnya!     

Mata Chi Xia terbelalak lebar. Kenapa pria ini tidak bisa mengendalikan mulutnya dan mengucapkan kata-kata ambigu seperti itu!     

Qiao Mu kebingungan, setelah berpikir sejenak, dia akhirnya bertanya dengan jelas, "Tuan Muda Su, apa yang terjadi antara kamu dan Xiaxia?"     

"Kami sudah berpacaran."     

Kami sudah berpacaran!     

Sudah berpacaran!     

Berpacaran!     

"Tuan Muda Su, bisakah kamu memberikan ponselnya kepada Xiaxia? Aku ingin memastikan melalui dia langsung."     

Setelah Su Chen menyelesaikan apa yang dia katakan, dia mengembalikan ponsel itu kepada Chi Xia. Chi Xia meraih ponselnya dengan wajah memerah, isi kepalanya kini kacau, dan dia tidak tahu harus berkata apa kepada Qiao Mu.     

"Mumu…"     

"Jelaskan padaku dengan jujur, bagaimana kalian bisa pacaran?" ​​Ucapan Qiao Mu mengandung suatu keraguan.     

Chi Xia menghela napas dan tidak bisa menjelaskan sama sekali, jadi dia hanya bisa berkata singkat karena khawatir Qiao Mu akan bertanya lebih lagi, "Mumu, aku akan memberitahumu lebih spesifik ketika aku kembali nanti."     

Qiao Mu tidak bertanya lagi, "Baiklah, kamu istirahatlah dulu."     

Setelah menutup telepon, Chi Xia memelototi Su Chen dengan marah, "Apa yang kamu lakukan? Apa kamu mendapatkan izinku untuk mengatakan kata-kata ngawur itu kepada Mumu!"     

Mata Su Chen tenggelam, "Kita bahkan sudah jadian, 'kan? Untuk apa kamu marah? Bukankah kamu yang mengatakannya dengan mulutmu sendiri kalau kamu bersedia menjadi wanitaku? Apa mungkin kamu ingin bersamaku secara diam-diam?"     

Raut wajah Chi Xia berubah, kali ini benar-benar di luar kendali!     

Tanpa menunggu Chi Xia mengatakan apa-apa, Su Chen berjalan mendekat dan memasukkan Chi Xia ke dalam selimut tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Wanita ini bahkan berani marah padanya. Dia sudah sakit dan bahkan dirawat olehnya. Dia masih tidak tahu bagaimana harus bersyukur dan malah selalu waspada terhadapnya!     

Su Chen benar-benar merasa kepalanya kemasukan air sampai mau mengurus wanita bodoh yang tidak tahu diri seperti ini!     

Bagi Chi Xia, perlakuan seperti ini benar-benar membuatnya stres dan memberinya tekanan besar. Dia bahkan tidak bisa merasakan kegembiraan sama sekali!     

Namun ketika melihat pria di sampingnya sedang merapikan obat di meja samping tempat tidur, dia merasakan sesuatu yang dia sendiri tidak bisa menjelaskannya.     

Pada dasarnya emosi orang yang sedang sakit memang tidak stabil. Pria yang hampir tidak punya hubungan apa pun dengannya ini sebenarnya tidak perlu merawatnya. Dari awal hubungan mereka adalah sebuah kesalahan.     

Ini adalah pertama kalinya Chi Xia dirawat oleh seorang pria ketika sakit. Selain membuat suasana hatinya naik turun, dia sebenarnya merasa sedikit tersentuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.