Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Selama Dia Bersedia, Aku Akan Menikahinya Kapan Pun (5)



Selama Dia Bersedia, Aku Akan Menikahinya Kapan Pun (5)

0Sudut mulut Li Yan naik, "Apa keuntungannya jika aku memberitahumu?"     
0

Qiao Mu cemberut, "Huh, kalau begitu aku tidak mau tahu!"     

Meskipun dia mengatakan tidak ingin tahu, tapi sebenarnya dia sangat penasaran.     

Namun melihat penampilan dua orang itu, sepertinya obrolannya cukup menyenangkan.     

Saat makan malam, Li Yan dan Qiao Jiannan minum sedikit alkohol. Meskipun tubuh Qiao Jiannan kurang sehat, dokter mengizinkannya minum anggur obat untuk memperbaiki kesehatan tubuhnya, Li Yan pun minum sedikit untuk menemaninya.     

Qiao Mu awalnya khawatir Li Yan akan merasa bosan dan canggung selama makan. Tanpa diduga, kedua pria itu minum anggur dan makan dengan suasana yang sangat harmonis.     

Setelah makan, Li Yan membawa Qiao Mu kembali ke rumah Keluarga Li, namun dia mengatakan hendak mengantar Qiao Mu kembali ke asrama kampus.     

Qiao Mu memandang Li Yan dan bertanya dengan perhatian, "Paman, kamu tidak mabuk, 'kan?"     

Meskipun dia tidak minum banyak, tapi kadar anggur obatnya sangat kuat dan memiliki kandungan alkohol yang tinggi. Li Yan tidak terbiasa minum anggur semacam itu dan hanya meminumnya untuk menemani ayahnya.     

"Sedikit pusing." Pada saat yang sama ketika Li Yan berbicara, dia jatuh ke tubuh Qiao Mu. Qiao Mu yang tidak bisa menahannya pun seketika terdorong ke dinding.     

Dia buru-buru membantunya duduk di sofa, lalu mengerutkan kening dan melihat wajah pria yang sedikit memerah itu, "Jika kamu tidak bisa meminumnya maka jangan meminumnya, toh tidak ada yang memaksamu!"     

Li Yan bersandar pada tubuh Qiao Mu dengan malas, melingkarkan lengannya di pinggang rampingnya dan meletakkan wajahnya di lehernya. Dia kemudian berkata dengan suaranya yang dalam dan rendah, "Kalau aku bahkan tidak bisa minum anggur dengan ayah mertuaku, itu menunjukkan bahwa aku tidak tulus…"     

Pria itu menyipitkan matanya, seluruh reaksi tubuhnya menunjukkan jika dia benar-benar mabuk. Wajah Li Yan yang menempel di kulit Qiao Mu itu membuat panas dari mulutnya mengenai wajah Qiao Mu dan langsung membuat wajahnya panas.     

Ada bau alkohol yang samar dari mulut pria itu. Semua orang mengatakan bahwa bau napas orang yang mabuk itu tidak enak, tetapi saat ini, aroma pria ini masih membuat Qiao Mu sangat menyukainya sehingga dia tidak bisa menolaknya.     

Qiao Mu akhirnya menyadari bahwa ketika menyukai seseorang, tidak peduli seberapa buruk dan kacau orang itu, dia akan menyukainya dengan buta dan tak peduli dengan apa pun.     

Melihat penampilan Li Yan yang mabuk dan linglung, Qiao Mu mengambil kesempatan untuk bertanya, "Paman, apa yang ayahku bicarakan denganmu hari ini?"     

Li Yan mengangkat matanya dan berkata dengan malas, "Dia memintaku untuk menjagamu dengan baik dan mempercayakanmu kepadaku."     

"Lalu apa yang kamu katakan?"     

"Apa yang bisa aku katakan? Dia mengatakan bahwa kamu sangat naif, suka membuat masalah, keras kepala dan kekanak-kanakan. Dia mengatakan bahwa kamu adalah anak yang begitu bermasalah, dia khawatir tidak ada pria yang menyukaimu. Dia ingin aku lebih perhatian padamu. Karena dia tahu aku menginginkanmu, dia memintaku untuk bertanggung jawab sampai akhir. Melihat dia yang berkata dengan begitu tulus, aku akhirnya memaksakan diri untuk menyetujuinya."     

Qiao Mu terdiam…     

Awalnya, ketika mendengar kalimat pertama Qiao Mu masih sedikit tergerak, tetapi semakin mendengarkan, dia merasa semakin kesal!     

Dia mendorong tubuh pria itu menjauh, "Aku akan mengabaikanmu!"     

Pria ini pasti hanya berpura-pura mabuk!     

Qiao Mu berdiri dan hendak naik ke lantai atas, tapi pergelangan tangannya tiba-tiba dicengkeram dan ditahan. Dia ditarik dengan kuat, seluruh tubuhnya pun jatuh di atas tubuh Li Yan.     

"Patuhlah, aku benar-benar pusing, jangan pergi." Li Yan memeluk Qiao Mu dengan kedua tangannya, lalu mengangkat kepalanya dan mencium bibir Qiao Mu.     

Qiao Mu hanya merasakan bau samar alkohol mengalir dari bibirnya, dengan suhu panas yang hampir melelehkannya. Dia seolah-olah ikut dibuat mabuk oleh Li Yan.     

Setelah beberapa saat, Qiao Mu berbaring di dada Li Yan dengan napas terengah-engah. Melihat penampilan Li Yan, sepertinya pria ini tidak berpura-pura. Qiao Mu bangkit dengan tidak berdaya dan membantu Li Yan naik ke atas.     

Qiao Mu mencoba yang terbaik untuk menempatkan Li Yan di tempat tidur, tetapi ketika dia hendak pergi, Li Yan memegang pergelangan tangannya dengan erat.     

Qiao Mu berbisik, "Aku akan membuatkanmu segelas air madu."     

Li Yan menyipitkan matanya, lalu mengangkat sudut mulutnya dan melepaskan tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.