Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Menghidupkan Kembali Suasana Hati Pada Saat Itu (4)



Menghidupkan Kembali Suasana Hati Pada Saat Itu (4)

1Sudut bibir Li Yan terangkat, "Benar-benar mengejutkan."     
1

Qiao Mu tersipu malu. Dia buru-buru menarik tali bahu di bajunya dan terbatuk ringan, "Paman, cepatlah mandi."     

Melihat wanita kecil yang cantik dan menggairahkan di depannya, Li Yan hanya merasa tubuhnya tiba-tiba menegang. Bola api di dalam dirinya terkonsentrasi di suatu tempat. Dia sangat ingin segera melahap kelinci putih kecil itu.     

Dia kemudian menekan api yang membara di hatinya dan pergi ke kamar mandi.     

Saat pintu kamar mandi tertutup, Qiao Mu menghela napas lega dan menatap baju tidurnya. Li Yan sepertinya tidak menyadari bahwa dia baru saja mengganti baju tidurnya. Dia bersembunyi di balik selimut, keseksian baju tidurnya tidak terlihat sama sekali.     

Suara air mengalir di kamar mandi terdengar beberapa saat sebelum akhirnya berhenti. Qiao Mu dengan gugup melompat dari tempat tidur, lalu memakai sandalnya dan bergegas keluar dari kamar.     

Ketika Li Yan keluar dari kamar mandi, dia mendapati bahwa wanita kecilnya telah menghilang. Setelah beberapa saat, tubuh ramping wanita kecil itu muncul di pintu.     

Qiao Mu masuk ke kamar dengan membawa segelas air dan menyerahkannya kepada Li Yan, "Paman, apa kamu haus?"     

"Haus." Li Yan menunduk, tatapannya jatuh ke tubuh Qiao Mu.     

Tubuh Qiao Mu tadi tertutup oleh selimut, Li Yan tidak menyadari bahwa baju tidur yang Qiao Mu kenakan sangat pendek dan hanya menutupi pangkal pahanya.     

Kakinya yang ramping hampir sepenuhnya terbuka. Dari sudut pandang Li Yan, dia bisa samar-samar melihat pemandangan di bawah pakaian dari bagian kerahnya.     

Nyala api yang belum padam seketika berkobar semakin besar.     

Qiao Mu merasakan tatapan panas Li Yan, kemudian menyerahkan gelas berisi air itu dengan tersipu. Dia awalnya berniat untuk memberinya air, tapi gerakannya kebetulan bersamaan dengan pria itu yang maju. Gelas itu seketika mengenai dada Li Yan, suhu panas yang ada di dadanya seolah hampir membakarnya.     

Qiao Mu dengan cepat menarik tangannya, namun air di gelas itu malah tumpah dan mengenai baju tidurnya.     

Li Yan tertawa, lalu mengambil gelas itu dan menyingkirkannya. Dia kemudian mengaitkan lengannya ke pinggang Qiao Mu dan memeluknya dengan erat.     

"Kamu mengganti baju tidurmu?" tanya Li Yan dengan suaranya yang rendah dan serak.     

"Ya." Qiao Mu menunduk tidak berani menatapnya, suaranya sangat pelan seperti suara nyamuk.     

Pria itu tertawa rendah di atas kepala Qiao Mu, lalu membungkuk dan mendekat ke telinganya, "Makhluk Kecil, kamu semakin lama semakin tahu kesukaanku. Baju tidur ini benar-benar sesuai dengan seleraku."     

Wajah Qiao Mu langsung memerah. Pria ini sepertinya sudah mengetahui niatnya, dia pun tidak berani mengangkat kepalanya karena malu.     

Setelah berkutat untuk waktu yang lama, Qiao Mu tiba-tiba mengangkat kepalanya, tapi ketika kepalanya bergerak, dia secara tidak sengaja melewati wajah pria itu dan kebetulan menyentuh bibirnya.     

Qiao Mu terpaku dan kehilangan reaksinya. Dia terus bertahan dengan posisi bibirnya menempel dengan bibir Li Yan.     

Jantungnya berdegup kencang, emosi rumit yang melonjak dari lubuk hatinya mengelilinginya dan membuat kepalanya pusing.     

Jelas-jelas dia telah melakukan hal paling memalukan dengan pria ini, tetapi setiap kali melakukannya, dia selalu merasa seperti pertama kali melakukannya. Detak jantungnya saat ini semakin tidak terkendali.     

Qiao Mu tidak bisa mengingat bagaimana perasaannya ketika dia mencium pria itu untuk pertama kalinya, tetapi dia yakin bahwa perasaan saat ini tidak jauh berbeda dari kegugupan dan kegembiraan akan ciuman pertamanya.     

Entah itu ciuman atau hal yang lebih memalukan, dia dan pria itu selalu dalam keadaan tidak siap dan tidak memiliki dasar hubungan yang baik.     

Tapi mau bagaimana lagi, ketika bertemu dengan orang yang tepat, ciuman ke berapa pun pasti akan sama bergairahnya dengan ciuman pertama.     

Li Yan mengangkat sudut mulutnya, lalu langsung memperdalam ciumannya.     

Qiao Mu pun tenggelam dalam ciuman panas itu dan mengaitkan tangannya di leher Li Yan.     

Li Yan berbalik dan meletakkan Qiao Mu di tempat tidur. Sudut mulutnya melengkung menunjukkan senyum jahat, "Makhluk Kecil, ternyata kamu diam-diam merencanakan ini sedari awal untuk menghidupkan kembali suasana malam pertama kita…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.