Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Keberuntungan Terbesar Adalah Bertemu Dengannya (1)



Keberuntungan Terbesar Adalah Bertemu Dengannya (1)

1Pipi Qiao Mu memerah. Sepertinya memang dirinya sendiri yang mengatakan akan menebus pria itu.     
0

Qiao Mu bergumam dengan suara yang sangat pelan, "Tidak bisakah menunggu sampai malam nanti?"     

Li Yan menggodanya dengan penuh minat, "Apa yang akan dilakukan malam ini?"     

Wajah Qiao Mu memanas. Dia membuka mulutnya dan akhirnya mengucapkan kata-kata yang memalukan, "Aku akan menebusmu malam ini!"     

Sudut mulut Li Yan terangkat. Dia kemudian mengusap pangkal hidung Qiao Mu, "Baiklah, aku akan menunggumu."     

Qiao Mu terlalu malu sampai tidak bisa mengangkat kepalanya. Dia mendorong pria itu menjauh dan segera berlari keluar, "Aku akan pergi menyiapkan makan malam!"     

Begitu Qiao Mu bergegas keluar dari ruang kerja, dia mendengar tawa rendah dari pria di belakangnya. Dia pun menghentakkan kakinya karena malu.     

Qiao Mu membolak-balik resep dan akhirnya memutuskan untuk membuat nasi kari ayam yang sangat sederhana.     

Setelah bertanya kepada kepala pelayan, kepala pelayan mengatakan bahwa tidak ada bahan kari di rumah.     

Kepala pelayan ingin mengingatkan Qiao Mu bahwa tuan muda tidak suka makan kari. Sebelum dia bisa mengatakan sesuatu, Qiao Mu sudah melepas celemeknya.     

"Aku akan pergi keluar untuk membelinya!"     

Pada saat ini, Li Yan berjalan mendekat, "Apa yang ingin kamu beli?"     

"Beli bahan untuk makan malam." Mata Qiao Mu berbinar, "Paman, ayo kita pergi ke swalayan!"     

Mata wanita kecil itu penuh penantian, seolah-olah pergi ke supermarket merupakan hal yang menyenangkan. Li Yan pun mengangguk dan berkata, "Baiklah."     

Qiao Mu berganti pakaian dan turun ke lantai bawah, kemudian mengikuti Li Yan dengan gembira.     

Ketika tiba di swalayan, Li Yan mendorong keranjang, sementara Qiao Mu memilih bahan-bahan lalu memasukkannya ke dalam keranjang.     

Li Yan melihat bungkusan besar dan kecil makanan ringan di dalam keranjang, "Apakah ini bahan makan malam yang ingin kamu beli?"     

"Jarang-jarang bisa belanja di swalayan, jadi aku sekalian membelinya!"     

"Kurangi makan makanan seperti ini."     

"Paman, aku tidak pernah makan makanan enak ini ketika aku masih kecil, jadi tidak masalah untuk memakannya sedikit sekarang."     

Kata-kata Qiao Mu membuat mata Li Yan menjadi muram. Dia hanya bisa membiarkannya lanjut membeli makanan tersebut.     

Makhluk kecil ini tahu di dalam hatinya bahwa selama dia berpura-pura terlihat menyedihkan di depan Li Yan, maka Li Yan akan menurutinya.     

Ketika tiba di area permen, Qiao Mu terlihat sedang memilih sesuatu yang enak. Pria yang mendorong keranjang tanpa suara itu tiba-tiba mengambil beberapa barang dari rak dan memasukkannya ke dalam keranjang. Qiao Mu menundukkan kepala untuk memeriksanya kemudian tercengang.     

Ada beberapa permen lolipop, permen kartun, permen bintang dan permen pelangi, semua jenis permen sangat beragam. Ini seketika menggali kenangan yang jauh di dalam pikirannya.     

Ketika dia masih kecil, Li Yan sering membelikan lolipop ini untuknya.     

Pada saat itu, Qiao Ya selalu memegang permen lolipop yang sangat cantik yang belum pernah dilihatnya. Dia pun sengaja digoda oleh Qiao Ya yang terus mengatakan bahwa itu dibelikan oleh Yu Tingyun. Setiap kali Qiao Ya memamerkan ibunya, dia akan mengejek ibu Qiao Mu adalah wanita jahat.     

Pernah satu kali, Qiao Ya dengan sengaja melemparkan permen lolipop ke tanah dan menghancurkannya. Dia lalu kembali ke kamar dan mengeluarkan dua lolipop yang baru, memegangnya di tangan kanan kiri dan menjilatnya.     

Pada saat itu, Qiao Mu sangat marah sehingga dia berlari ke Li Yan sambil mengutuk gigi Qiao Ya akan berlubang karena makan permen. Segera setelah itu, Li Yan mengambil seikat lolipop dan meletakkannya di depan Qiao Mu.     

Qiao Mu benar-benar tercengang. Lolipop itu lebih besar dan lebih cantik dari milik Qiao Ya. Akhirnya, kutukan Qiao Mu pada Qiao Ya malah terjadi pada dirinya sendiri. Sampai dia mengalami kerusakan gigi, Li Yan mulai membatasi jumlah lolipop yang bisa Qiao Mu makan. Dia akan memberikan satu setiap beberapa hari sekali untuk menghilangkan rasa inginnya.     

Sejak Qiao Mu selalu percaya apa yang dikatakan Yu Tingyun dan Qiao Ya, dia berpikir bahwa Li Yan benar-benar mendekatinya dengan sengaja karena suatu tujuan.     

Pada saat itu, dia sama sekali tidak tenang dan memikirkannya baik-baik. Li Yan sebagai kakak laki-lakinya sangat baik padanya, dan itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan dengan pura-pura.     

Ketika teringat hal ini, hidung Qiao Mu terasa sedikit pedih, "Paman, apa kamu masih mengingatnya?"     

"Kamu sangat bodoh saat itu, bagaimana mungkin aku tidak ingat? Kamu jelas-jelas begitu ingin permen sampai liurmu menetes, tapi masih berpura-pura mengatakan bahwa kamu tidak sudi memakannya. Setelah kubelikan dan kuletakkan di depanmu, kamu bahkan lebih norak daripada Qiao Ya, seperti orang kaya baru. Satu tangan memegang dua lolipop, penampilan yang sama sekali tidak keren itu sangat konyol." Saat memikirkan adegan saat itu, sudut mulut Li Yan naik sedikit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.