Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Semua Karena Kalian Memaksaku (2)



Semua Karena Kalian Memaksaku (2)

0Raut wajah Qiao Jiannan berubah total, "Kamu…"     
0

"Kenapa? Apa kamu sakit hati? Masih ada banyak hal yang kamu tidak tahu. Oh ya, kamu masuk rumah sakit karena kecelakaan terakhir kali, itu adalah ulah orang suruhanku. Ya ampun… Jiannan matamu membelalak begitu besar, begitu menakutkan! Kamu tidak bisa menyalahkanku, yang harus disalahkan adalah kamu yang mau memberikan saham Perusahaan Qiao pada Qiao Mu, jadi aku akhirnya hanya bisa menemukan cara untuk menghentikannya. Bagaimana aku bisa membiarkan seorang anak haram merenggut apa yang seharusnya menjadi milikku?"     

Qiao Jiannan marah sampai wajahnya memerah. Dia dengan sekuat tenaga memukul kasur, "Kamu wanita berhati kejam! Bagaimana kamu bisa begitu jahat? Perusahaan Qiao adalah milikku, jangan harap kamu mendapat bagian sedikit pun!"     

"Milikmu? Apa yang bisa kamu lakukan dengan kondisimu sekarang? Dana Perusahaan Qiao telah dipindahkan ke Perusahaan Yu. Dana sementara digunakan membantu Perusahaan Yu, ini bisa dikatakan adalah kompensasi untukku atas apa yang terjadi selama bertahun-tahun ini."     

Tubuh Qiao Jiannan mulai gemetar karena emosi. Yu Tingyun pun berlagak menenangkannya, "Jangan terlalu bersemangat, ambil napas dalam-dalam, kamu harus tenang. Jiannan, tenanglah, aku tidak akan membiarkan anak harammu mengambil Perusahaan Qiao. Aku akan memanfaatkan Perusahaan Qiao dengan baik!"     

Yu Tingyun melihat penampilan Qiao Jiannan yang berjuang tapi tidak bisa mengangkat tubuhnya, "Aku sudah berkata padamu, jangan terlalu bersemangat. Jika kamu tidak bisa menahan tubuhmu, maka aku akan membantumu."     

Sambil berkata, Yu Tingyun mengambil masker oksigen. Qiao Jiannan yang awalnya bernapas normal dengan mengandalkan oksigen pun jadi kesulitan bernapas.     

Dia memelototi Yu Tingyun. Kedua tangannya mencengkeram erat tangan wanita itu. Yu Tingyun mengerutkan kening dan mengibaskan tangannya. Melihat pria itu sudah tidak berjuang lagi, dia baru menempatkan masker oksigen ke tempat asalnya.     

Melihat Qiao Jiannan hilang kesadaran, tenaga Yu Tingyun seolah diambil pergi semua. Dia pun duduk di kursi.     

Setelah ini, pria ini tidak akan pernah bangun, bukan?     

Yu Tingyun memegang tangan Qiao Jiannan dan berkata dengan suaranya yang sedikit gemetar, "Jiannan, kamu tidak bisa menyalahkanku, benar-benar tidak bisa menyalahkanku. Ini semua karena kamu memaksaku, kalian yang memaksaku! Benar, aku tidak salah! Aku tidak melakukan apa-apa…"     

Dini hari, Qiao Mu bergantian dengan Yu Tingyun untuk menjaga ayahnya. Kali ini Yu Tingyun tidak berniat untuk tinggal dan dengan cepat meninggalkan kamar pasien.     

Tidak lama setelah Qiao Mu datang, dokter datang untuk memeriksa. Setelah pemeriksaan, raut wajah dokter berubah.     

Qiao Mu bertanya dengan tidak tenang, "Dokter, apa yang terjadi pada ayahku?"     

"Kondisi pasien semakin buruk. Apa pasien telah terbangun semalam? Kenapa keluarga tidak menginformasikan dokter ketika penyakitnya memburuk drastis di malam hari?"     

Qiao Mu terkejut. Kondisi memburuk drastis? Kemarin kondisinya masih bagus, dokter juga mengatakan bahwa kondisinya masih bisa pulih dengan baik. Bagaimana bisa memburuk drastis dalam semalam?     

Qiao Mu menelepon Yu Tingyun, tapi pihak lain tidak bisa dihubungi. Jika ayahnya bangun kemarin malam, Yu Tingyun seharusnya mengatakan padanya, tetapi hari ini Yu Tingyun juga tidak menyebutkan apa pun sama sekali!     

Qiao Mu begitu kebingungan dan kacau. Kemudian, setelah dokter melakukan penyelamatan darurat, dia memberitahukan peringatan terakhir, "Jantung pasien dalam kondisi setengah hidup dan mati, tidak ada kontrol tepat waktu. Sekarang satu-satunya yang bisa dilakukan adalah menunggu pasien untuk bangun, tapi juga mungkin tidak akan bisa bangun, anggota keluarga sebaiknya mempersiapkan diri kalian."     

Bukankah itu adalah keadaan koma?     

Qiao Mu menyandarkan tubuhnya yang lemas di dinding agar tidak jatuh. Dia menggelengkan kepalanya dengan kuat dan berkata, "Tidak, ayahku masih baik-baik saja kemarin! Bagaimana bisa tiba-tiba menjadi seperti ini?"     

Dokter dengan serius berkata, "Sekarang sulit untuk mengatakan alasan penyebabnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.