Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

"Yu Tingyun hanya tiga tahun lebih muda dari ibuku. Keduanya tumbuh besar bersama. Mereka tidak pernah rukun. Ketika masih muda, pernikahan mereka ditentukan oleh keluarga. Awalnya, Keluarga Yu mengatur pernikahan untuk ibuku, tapi kemudian Yu Tingyun ketahuan bahwa dia jatuh cinta dengan tunangan ibuku, jadi dia merebut pernikahan ini."     

Qiao Mu terkejut, "Jadi, istri yang awalnya akan dinikahi ayahku adalah ibumu?"     

Tidak heran ayah Li Yan mengatakan bahwa Keluarga Li dan Keluarga Qiao memiliki dendam. Ayah Li Yan sedari awal tidak menyukainya, itu pasti karena ayahnya adalah Qiao Jiannan, 'kan?     

Li Yan mengiyakan dan melihat mata Qiao Mu berbinar, "Sayang sekali, ibumu hampir menjadi ibu tiriku. Seandainya ibumu adalah ibu tiriku, kehidupan masa kecilku pasti akan sangat bahagia!"     

Li Yan meliriknya dengan dingin, "Jadi, apa kamu juga akan sangat bahagia jika tidak ada aku?"     

Jika Yu Yiduo menjadi ibu tiri Qiao Mu, bukankah dirinya dan Li Yan tidak akan bertemu?     

Qiao Mu terbatuk ringan, "Barusan aku mengatakan seandainya. Baiklah, Paman, lanjutkan ceritanya!"     

Li Yan melanjutkan, "Sejak saat itu, Yu Tingyun memiliki pendukung dan menjadi lebih agresif dalam menyerang ibuku. Ketika kakekku meninggal dan tiba saatnya membagi harta keluarga, sebenarnya setengah dari properti dalam wasiat kakek diberikan kepada ibuku, tapi Yu Tingyun merebut semuanya dan bahkan mengusir ibuku dari rumah Keluarga Yu. Menurut penjelasan ibuku sendiri, situasinya sangat menyedihkan saat itu. Saat itu ibuku bertemu ayahku, kemudian situasinya pun berubah."     

Qiao Mu mengatupkan mulutnya dan berkata, "Ternyata bibi dan aku memiliki penderitaan yang sama karena telah ditindas oleh Yu Tingyun, tapi bibi sedikit lebih menyedihkan. Aku lebih beruntung. Aku bertemu denganmu sebelum aku diusir dari rumah."     

Aura dingin melintas di mata Li Yan, tapi tangan besar yang menyentuh kepala Qiao Mu terasa sangat lembut, "Aku tidak akan membiarkanmu mengalami penderitaan seperti itu."     

Hati Qiao Mu menghangat, dia kemudian memasukkan dirinya ke dalam pelukan pria itu.     

Dia sangat bersyukur memiliki Li Yan!     

Qiao Mu sedikit mengantuk mendengarkan ceritanya. Dia mulai linglung dan bersandar di pelukan Li Yan, merasakan tangan besarnya menepuk punggungnya dengan lembut, "Paman, jangan menghilang tanpa mengatakan apa pun lagi di masa depan."     

Jantung Li Yan seolah berhenti berdetak. Mendengar suara wanita itu yang lembut, ada rasa yang tidak bisa dijelaskan di dalam hatinya.     

Dia menggendongnya ke lantai atas sambil berkata dengan suara lembut, "Tidak akan pernah lagi."     

Sudut mulut Qiao Mu yang sedang tidur terangkat, entah apakah dia benar-benar mendengar apa yang dia katakan.     

Di rumah Keluarga Qiao, atmosfernya begitu suram.     

Wajah Yu Tingyun pucat, "Jiannan, menurutmu apa yang harus dilakukan?"     

Qiao Jiannan memelototi Yu Tingyun dengan marah, "Kamu baru tahu untuk cemas sekarang? Apa kamu berdiskusi denganku ketika kamu melakukan sesuatu yang ilegal? Tidak hanya menghindari pajak, tapi juga ada masalah kerja sama dengan Perusahaan Li. Jika kamu berbicara denganku sebelumnya, aku tidak akan membiarkanmu melakukan ini!"     

"Apa gunanya kamu mengatakan ini sekarang? Bantu aku memikirkan cara. Apa kamu mau melihat Perusahaan Yu benar-benar bangkrut? Apa kamu mau melihatku masuk penjara?" Yu Tingyun melangkah maju, lalu meraih tangan Qiao Jiannan dan berkata dengan penuh kecemasan, "Jiannan, bantulah aku, Keluarga Qiao sekarang telah mengatasi kesulitannya, transfer dana yang ada di perusahaanmu untukku."     

Qiao Jiannan mengerutkan kening, "Perusahaan mana punya uang sebanyak itu? Apa kamu pikir ini adalah sesuatu yang dapat diselesaikan hanya dengan menggerakkan bibirmu?"     

Setelah mendengar ini, wajah Yu Tingyun berubah, "Apa maksudmu? Apa kamu tidak bersedia membantuku? Qiao Jiannan, apa kamu memiliki hati nurani? Berapa banyak yang telah aku korbankan untuk keluarga ini dan Perusahaan Qiao selama bertahun-tahun? Sekarang sesuatu terjadi padaku, tapi kamu tiba-tiba tidak mau membantu ketika kamu tahu aku akan hancur?"