Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Paman, Maaf (1)



Paman, Maaf (1)

0Li Yan menatap wanita kecil itu tanpa mengubah ekspresinya, "Jadi, kamu sedih karena berpikir aku tidak menginginkanmu lagi?"     
0

Mendengarkan pria itu berbicara mengenai rasa sakitnya dengan nada meremehkan, Qiao Mu menatapnya dengan marah, "Aku tidak merasa sakit dan sedih! Jangan berpikir bahwa setelah aku menyatakan perasaanku lalu aku tidak bisa apa-apa tanpamu. Jangan berpikir bahwa karena aku menyukaimu, kamu bisa seenaknya padaku. Li Yan, aku katakan padamu, perasaanku harus bersih, jika ada sedikit noda, maka aku tidak akan menginginkannya! Jangan berkhayal menjadikanku sebagai orang ketiga dalam pernikahanmu!"     

Li Yan tidak berdaya. Wanita ini bahkan membuat gagasan mengenai pihak ketiga? Imajinasi wanita kecil ini benar-benar sangat beragam!     

Pada saat ini, Li Yan sedang dalam suasana hati yang sangat baik. Semakin marah dan sedih makhluk kecilnya, itu berarti wanita ini sangat peduli padanya.     

Li Yan bersandar di kursi dan melipat kedua tangannya di dadanya, lalu menatapnya dengan samar, "Apa ada hal lain yang ingin kamu katakan? Segera katakan semuanya."     

Qiao Mu terkejut. Apa maksud pria ini? Apa setelah membiarkan dia menjelaskan dan selesai berbicara, pria ini akan membiarkannya pergi?     

Lalu setelah itu, mereka berdua akan berpisah dan berjalan di jalan masing-masing? Pria ini mau memilih tunangannya dan tidak menginginkannya lagi?     

Qiao Mu menggigit bibirnya dengan keras. Ini adalah rasa malu yang belum pernah dia alami sebelumnya. Dia bahkan sudah mengakui perasaannya seperti ini, tapi dia hanya berakhir sia-sia dan disambut dengan sikap dingin pria ini!     

Pria ini masih melengkungkan sudut mulutnya dengan ekspresi antara tersenyum dan tidak. Wajahnya tampak tenang, seperti tidak menganggap serius sedikit pun kesusahan dan kesedihan Qiao Mu dan seolah-olah sedang menonton lelucon!     

Amarah di hati Qiao Mu langsung meledak, "Hentikan mobilnya! Aku mau turun! Aku tidak ingin mengatakan sepatah kata pun padamu! Bajingan, aku katakan padamu, aku yang mencampakkanmu, kamu jangan sombong dan berpuas diri!"     

Li Yan mengangkat alisnya, "Kamu masih ingin mencampakkanku? Apa aku memberimu kuasa ini?"     

"Kenapa hanya kamu yang bisa mencampakkanku dan aku tidak bisa?"     

"Kapan aku bilang aku mencampakkanmu?"     

"Tindakanmu mengatakan demikian!"     

"Kenapa kamu begitu pintar? Aku bahkan tidak merasa melakukan itu, tapi kamu malah tahu maksudku?"     

Emosi Qiao Mu berkelit di hatinya. Di saat seperti ini, pria ini masih berdebat dengannya?     

Melihat wanita itu marah dan menggebu-gebu, Li Yan mengulurkan tangan untuk memeluknya, "Sudah, tenanglah, mari kita bicara…"     

"Lepaskan aku! Siapa yang mengizinkanmu menyentuhku? Lepaskan!" Qiao Mu refleks memberontak. Tiba-tiba, dia mendengar pria itu mengerang, suaranya sedikit tertekan dan tertahan.     

Gerakan Qiao Mu terhenti, dia kemudian teringat bahwa pria ini sedang terluka!     

Ketika mendongak, dia melihat pria itu sedikit mengernyit. Dia sepertinya sedang kesakitan.     

Qiao Mu ingin melepaskan diri dari pelukannya, tapi lengan pria itu melingkari pinggangnya dengan erat dan tidak membiarkannya bergerak.     

Qiao Mu akhirnya hanya bisa bersandar di dadanya tanpa bergerak. Cedera ini jelas didapat karena melindungi Qiao Mu. Dia mau terluka untuknya. Lalu bagaimana pria ini bisa mengatakan tidak menginginkannya begitu saja?     

Ketika mencium aroma tubuh pria itu, Qiao Mu hanya merasakan hidungnya pedih dan ingin menangis.     

Detik berikutnya, air matanya mengalir keluar.     

Dalam beberapa tahun lalu, tidak peduli bagaimana dia diganggu oleh Qiao Ya, dia sudah terlatih bertahan di dalam cangkang pelindungnya dan tidak pernah meneteskan air mata. Dia berpikir bahwa dirinya kuat dan tidak akan meneteskan air mata. Tapi sejak bersama dengan pria ini, saluran air matanya seperti katup terbuka yang dapat dengan mudah lepas kendali.     

Yang paling brengsek dari pria ini adalah dia baik padanya di satu sisi, namun kejam padanya di sisi lain!     

Qiao Mu mendongak dan menatapnya. Matanya yang jernih itu dilapisi air sebening kristal, "Menyingkirlah, ketika kamu mengusirku dan tidak menginginkanku, aku sudah tidak menyukaimu lagi. Kalau aku tahu kamu sangat tidak tahu malu seperti ini, aku tidak akan menyukainya sama sekali!"     

Ucapannya ini membuat Li Yan mengerutkan kening. Kemudian, hatinya melunak ketika melihat wajah kecil yang menangis itu. Dia merasakan sakit di hatinya ketika memikirkan beberapa hari terakhir wanita ini telah salah paham padanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.