Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Dia Telah Kembali (4)



Dia Telah Kembali (4)

0Di belokan ujung koridor, Qiao Mu melihat Guan Baobei berjalan menuju ke arahnya. Guan Baobei menyadari kehadiran Qiao Mu, Qiao Mu pun dengan sungkan berkata, "Aku tidak sengaja melihat."     
0

"Tidak apa-apa, lagi pula bukan aku yang melakukan sesuatu yang memalukan." Guan Baobei mengangkat dagunya, ekspresinya terlihat seolah tidak terjadi apa-apa.     

Qiao Mu membungkuk dan mengikat simpul pada ujung gaun Guan Baobei untuk menutupi bagian kakinya yang terbuka, "Sebaiknya kamu pergi dan berganti pakaian dulu."     

Qiao Mu berkata sambil mendongakkan kepala untuk menatap Guan Baobei. Saat ini, dia mendapati mata Guan Baobei tertutupi oleh lapisan air.     

Guan Baobei mengangkat tangan dan menyeka air matanya, "Tidak. Lu Jingzhi secara terang-terangan menamparku dengan keras, penampilan ini sama sekali bukan apa-apa!"     

Guan Baobei melangkah masuk ke aula dengan diikuti Qiao Mu.     

Di atas panggung, ayahnya Lu Jingzhi sedang berpidato, "Melalui kesempatan hari ini, saya ingin mengumumkan sesuatu mengenai tunangan Jingzhi…"     

Saat tengah berkata, Guan Baobei naik ke atas panggung dan berkata dengan lugas, "Paman dan Bibi, terima kasih atas cinta kalian padaku. Sepuluh menit yang lalu aku memang tunangan Lu Jingzhi. Tapi mulai saat ini tidak lagi. Aku mewakili Keluarga Guan membatalkan pernikahan ini, ini adalah gagasan yang telah aku dan Lu Jingzhi sepakati bersama!"     

Qiao Mu yang berdiri di antara penonton tercengang ketika mendengar Guan Baobei mengatakan ini.     

Guan Baobei tidak ragu untuk bertindak sama sekali. Dalam hal sebesar itu, dia langsung memutuskan begitu saja!     

Qiao Mu memiringkan kepalanya dan menatap Lu Jingzhi di samping. Pria itu tampak muram, matanya yang gelap dan penuh amarah menatap Guan Baobei dengan seksama.     

Qiao Mu merasa bahwa pernikahan antara dua orang ini tidak terlihat sepele.     

Guan Baobei selalu terlihat arogan dan melakukan segala sesuatu dengan leluasa. Jika bukan karena Qiao Mu melihatnya menangis, mungkin Qiao Mu akan berpikir bahwa dia tidak benar-benar mencintai Lu Jingzhi.     

Saat sedang berpikir, Qiao Mu menoleh dan melihat sosok pria di pintu masuk.     

Dia menatap tubuh jangkung itu dengan tertegun. Pria ini… ternyata benar-benar kembali!     

Guan Baobei turun dari panggung dan berjalan ke arah Qiao Mu, "Mumu, ayo kita pergi."     

Tatapan Qiao Mu terus tertuju pada tubuh Li Yan, namun Guan Baobei tidak menyadarinya dan hanya ingin segera pergi dari tempat ini. Dia memegang pergelangan tangan Qiao Mu dan berjalan keluar.     

Qiao Mu terus tercengang dan tidak bereaksi sama sekali. Ketika melewati Li Yan, pria itu hanya meliriknya, kemudian membiarkannya pergi seolah tidak ada yang terjadi!     

Seperti melihat orang asing!     

Setelah meninggalkan ruang perjamuan, Qiao Mu masih tidak bereaksi.     

Pria itu ternyata bertindak seolah tidak mengenalnya!     

Saat hatinya merasa sakit dan tidak nyaman, sebuah mobil berhenti di depannya, kemudian terlihat Lei Yi yang turun dari mobil itu, "Nona Qiao, silakan masuk ke mobil. Tuan muda memintaku untuk menunggumu di luar."     

"Menungguku?" Pria itu barusan jelas-jelas memandangnya seperti orang asing!     

"Kalau Nona Qiao memiliki pertanyaan, masuklah ke mobil dan tunggu tuan muda keluar."     

Guan Baobei lalu berkata, "Mumu, kalau begitu aku pergi dulu."     

"Guan Baobei! Berhenti!" Teriakan marah Lu Jingzhi terdengar di belakang begitu Guan Baobei selesai berbicara.     

Ekspresi Guan Baobei menjadi dingin. Dia memanggil taksi dengan tangan, lalu masuk ke mobil dan pergi mencampakkan Lu Jingzhi.     

"Wanita sialan!" Penampilan Lu Jingzhi terlihat sangat marah dan kesal.     

Qiao Mu berdiri di depan mobil. Setelah ragu-ragu sejenak, dia akhirnya masuk ke dalam mobil.     

Dia duduk di dalam mobil dan sedang berpikir. Dia semakin tidak mengerti mengapa Li Yan melakukan ini.     

Tiba-tiba sebuah pemikiran masuk di kepalanya.     

Li Yan begitu menutu-nutupi, seolah-olah dia tidak mengenalnya di depan orang lain dan tidak berurusan dengannya secara pribadi. Apakah dia ingin melakukan hubungan diam-diam dengannya?     

Ketika memikirkan hal ini, wajah Qiao Mu sedikit memucat.     

Kedua tangannya mengepal erat, dia menggertakkan giginya untuk menahan kecemasan di hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.