Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Paman, Jangan Tinggalkan Aku (1)



Paman, Jangan Tinggalkan Aku (1)

0Qiao Mu tiba-tiba kembali tersadar ketika mendengar suara Ouyang, pipinya pun langsung memerah.     
0

Kesenangan yang baru saja terjadi menghilang seketika. Merasakan wajahnya yang panas, Yun Xi seketika mendorong Li Yan menjauh dengan keras, ingin segera menemukan lubang untuk masuk ke dalamnya karena malu.     

Li Yan melihat penampilan wanita kecil yang malu-malu itu dan tidak bisa menahan tawanya. Mungkin gadis ini benar-benar memiliki kepribadian ganda!     

Li Yan menoleh dan melihat Ouyang di luar mobil. Ekspresinya segera berubah dan kembali ke wajahnya yang dingin.     

Dia turun dari mobil dan melihat kekacauan jalanan, "Sudah selesai ditangani?"     

Ouyang mengangguk, "Ya, hanya saja aku tidak melihat Murong Chao."     

"Bersihkan semua jejak di sini, ini bukan kawasan kita. Jangan membuat masalah, temukan Murong Chao secepat mungkin dan katakan padanya bahwa trik berbahaya seperti itu tidak akan berguna. Jika mau bernegosiasi, datang dan bicaralah denganku secara pribadi!"     

"Ah…!"     

Tepat setelah Li Yan selesai berbicara, teriakan Qiao Mu terdengar di belakangnya.     

Li Yan segera memutar kepalanya dan melihat seorang pria memegang belati di tangannya dan menyeret Qiao Mu dari sisi lain pintu mobil.     

Ekspresi Li Yan berubah suram untuk sesaat. Dia berjalan mengitari mobil dan mendekat, "Jika kamu tidak ingin mati, lepaskan gadis itu!"     

Pria itu menarik Qiao Mu untuk berjalan mundur, "Bos Li, kami hanya menjalankan perintah. Bos kami hanya menginginkan wanita yang kamu lindungi ini!"     

Qiao Mu yang melihat pisau besar ada di depannya pun menjadi pucat. Li Yan melangkah dan mendekatinya. Jantung Qiao Mu seolah berhenti, dia kemudian menggigit kuat lengan orang di depannya.     

Pria itu kesakitan, namun kekuatan lengan yang menahan Qiao Mu semakin besar, "Dasar sialan… Ah!"     

Seiring dengan teriakan kesakitan itu, Qiao Mu hanya merasakan matanya sedikit bergoyang. Sebuah kekuatan besar menariknya, kemudian membuatnya jatuh ke dada yang kokoh.     

Li Yan memanfaatkan lawan yang terganggu fokusnya untuk menangkap Qiao Mu. Setelah itu, dia menendang dada pria itu.     

Dia memeluk Qiao Mu dan berbisik untuk menenangkannya, "Tidak apa-apa, sudah tidak apa-apa."     

Qiao Mu terengah-engah dan berusaha menenangkan rasa takut di hatinya.     

Ouyang yang berada di samping tercengang. Dia belum pernah melihat bosnya begitu lembut seperti ini. Dia bahkan dapat memperlakukan seorang wanita dengan sangat hati-hati. Sungguh suatu keajaiban!     

Pada saat ini, pria yang ditendang ke jalan oleh Li Yan berdiri. Dia mengambil belati dan dengan cepat bergegas menyerang ke arah Qiao Mu…     

Qiao Mu sama sekali tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Dia hanya merasakan Li Yan bergerak sambil memeluknya. Kemudian, dia mendengar suara dengusan Li Yan yang dalam diikuti dengan kekacauan di sekelilingnya.     

Qiao Mu melihat pria di samping dirobohkan oleh Ouyang lagi, namun setelah itu dia melihat Ouyang menatap Li Yan dengan panik…     

Tangannya tiba-tiba menjadi basah, cairan hangat menetes di punggung tangannya. Qiao Mu menundukkan kepalanya dengan pikiran kosong, melihat tangannya berwarna merah darah!     

Mata Qiao Mu melebar karena kaget. Dia terpaku untuk waktu yang lama. Ketika Ouyang bergegas, dia baru bereaksi.     

Li Yan terluka!     

Wajah Qiao Mu memucat. Dia memeluk Li Yan erat-erat dengan matanya yang mulai terasa kabur, "Paman, di mana kamu terluka? Jangan membuatku takut…"     

Li Yan menggerakkan sudut mulutnya dan berusaha untuk menunjukkan senyuman, "Jika kamu terus memegang lukaku, aku khawatir malah akan jadi masalah."     

Qiao Mu melepaskan tangannya dengan panik. Dia kemudian mengangkat kedua tangannya ke udara dengan bingung karena tidak tahu harus meletakkannya di mana.     

Pria itu mengatakan dia menyentuh lukanya?     

Tangannya baru saja menyentuh bagian pinggangnya.     

Qiao Mu menunduk untuk menatap pakaian di depannya yang terdapat bercak merah, tapi dia tidak bisa melihat di mana dia terluka!     

"Bos, maafkan aku karena tidak melakukan pekerjaan dengan baik!" Ouyang tampak bersalah dan menyesal. Tadi dia hanya memperhatikan dua orang ini dan tidak memperhatikan tindakan lawan.     

Li Yan mengatupkan bibirnya dan tidak menanggapi Ouyang. Dia hanya melihat wajah Qiao Mu yang gugup dan pucat, lalu tersenyum dan berkata, "Aku baik-baik saja. Makhluk Kecil, apa yang kamu takutkan?"     

"Paman, kamu akan baik-baik saja. Ayo kita pergi ke rumah sakit!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.