Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Aku Selamanya Adalah Milikmu Seorang (1)



Aku Selamanya Adalah Milikmu Seorang (1)

0Wajah Li Yan menjadi muram. Qiao Mu pada saat ini hanyalah seorang wanita yang mabuk total, Li Yan juga bukannya tidak pernah melihatnya menjadi gila setelah mabuk!     
0

Sepanjang jalan, raut wajah Li Yan tampak sangat buruk, tapi Qiao Mu yang dalam keadaan mabuk tidak merasakannya sama sekali.     

Setelah kembali ke hotel dan memasuki kamar, Qiao Mu menggantungkan seluruh dirinya pada Li Yan.     

Li Yan memandang Qiao Mu yang mabuk dan berkata dengan dingin, "Qiao Mu, lebih baik kamu memberiku alasan untuk menenangkan emosiku! Jika tidak, aku akan membuat perhitungan secara perlahan mengenai semua hal yang kamu lakukan malam ini setelah kamu tersadar dari mabukmu besok!"     

Kata-kata galak pria itu membuat Qiao Mu mengerutkan kening.     

Dia cemberut dan menyipitkan mata pada Li Yan dengan tidak senang, "Kenapa kamu sangat galak? Bukankah aku mengatakan bahwa aku menyukaimu, lalu kenapa kamu begitu galak padaku?"     

Tubuh Li Yan menjadi kaku, matanya tiba-tiba menyipit, "Apa yang kamu katakan?"     

Dia mengatakan bahwa dia menyukainya…     

Li Yan merenungkan kalimat ini berkali-kali. Tidak peduli apakah pria itu memiliki kecerdasan dan kecepatan reaksi yang berada di puncak, saat ini, karena kalimat Qiao Mu, dia pun menjadi lambat dalam bereaksi.     

Wajah polos Qiao Mu tiba-tiba menjadi kesepian, "Li Yan, dasar bajingan, aku hanya berutang padamu saja, tapi aku ditipu olehmu lagi dan lagi. Apa hebatnya kamu? Jika bukan karena aku menyukaimu, kamu tidak akan berhasil membohongiku!"     

"Sepuluh tahun yang lalu aku menyukaimu, tapi kamu pergi setelah selesai memanfaatkanku. Sepuluh tahun kemudian, aku menyukaimu lagi, tapi kamu punya tunangan. Aku tidak menginginkanmu lagi. Aku tidak akan pernah tertipu olehmu lagi!"     

Mendengar tangisannya yang menusuk hati itu, Li Yan merasa tertekan dan senang di saat bersamaan.     

Wanita ini benar-benar menyatakan cintanya padanya!     

Dia tidak pernah berpikir bahwa dia bisa mendengar wanita kecil ini mengucapkan kata-kata cinta seperti itu kepadanya dengan frontal.     

Hatinya tiba-tiba seolah terisi dan membuatnya begitu gembira seolah menggila.     

Wanita kecil di depannya berjongkok, tubuhnya meringkuk menjadi seperti bola, suaranya terdengar menyedihkan, "Aku merasa sangat sakit, apa yang harus aku lakukan? Ini sakit sekali."     

Li Yan segera membungkuk dan menjadi gugup, "Di mana yang sakit?"     

Qiao Mu menunjuk dadanya sendiri, "Sakitnya di sini, aku akan mati karena kesakitan. Paman tidak menginginkanku lagi, dia memiliki wanita lain…"     

Hati Li Yan menegang, kata-kata wanita itu membuatnya merasa tertekan dan tercekik seperti kehabisan napas.     

Li Yan mengangkatnya, lalu meletakkannya di samping tempat tidur dan mengucapkan kata demi kata, "Mumu, aku bukan tidak menginginkanmu, aku tidak punya wanita lain, aku selamanya adalah milikmu seorang!"     

Qiao Mu menatap pria di depannya dengan sorot mata kosong. Dia mendengar pria itu memanggilnya Mumu. Pamannya sama sekali tidak pernah begitu intim dengan memanggilnya Mumu!     

Qiao Mu merasa dirinya pasti sedang bermimpi dan mendengar Li Yan mengatakan dia selamanya adalah miliknya seorang…     

Hidung Qiao Mu terasa masam, air matanya mengalir tak terkendali, "Paman, aku menyukaimu, aku sungguh sangat menyukaimu… Apa yang harus aku lakukan? Aku khawatir aku tidak bisa hidup tanpamu!"     

Hampir segera setelah kata-kata Qiao Mu usai diucapkan, Li Yan mengangkat kepalanya dan mencium bibirnya.     

Ada air mata di bibir Qiao Mu. Rasa asin dari air mata itu membuat ciumannya menjadi semakin menggila.     

Ciuman itu bergerak ke bawah dengan cepat seperti nyala api. Setiap tempat yang disentuhnya menjadi panas.     

Li Yan tidak pernah seperti saat ini yang begitu ingin memilikinya. Dia ingin menyatukan tubuhnya ke tubuh Qiao Mu!     

Wanita ini adalah miliknya! Selamanya akan menjadi miliknya!     

Qiao Mu dengan panik menggenggam pakaian di dada Li Yan. Perasaan familiar itu menelannya sedikit demi sedikit, membuatnya sulit bernapas.     

Tiba-tiba, Qiao Mu mengaitkan tangannya ke leher Li Yan dan berinisiatif menciumnya dengan penuh semangat. Dia yang tampak gugup itu seperti sedang memohon pada Li Yan.     

Jika itu adalah mimpi, maka dia ingin menikmati mimpinya sekali!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.