Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Ingin Bebas (2)



Ingin Bebas (2)

0Perbedaan yang begitu besar membuat dada Li Yan merasa sesak untuk sesaat.     
0

Wanita ini masih tahu bagaimana menyakitinya!     

Apa yang wanita ini barusan katakan?     

Kakak Guan?     

Dari mulutnya, dia bahkan memanggil pria lain dengan sangat ramah!     

Dia jelas-jelas tersenyum bahagia ketika memanggil pria itu, tapi ketika dia melihatnya, senyumnya langsung menghilang!     

Apakah wanita ini begitu tidak ingin melihatnya?     

Qiao Mu yang dicengkeram pergelangan tangannya pun refleks ingin melepaskan diri, tapi dia tidak bisa menyingkirkannya. Wajahnya memerah karena marah, dia menatapnya dengan sorot mata tajam, "Li Yan, lepaskan!"     

Bibir tipis Li Yan mengatup membentuk garis, lengkungan di sudut mulutnya tenggelam, menunjukkan bahwa kemarahannya saat ini hampir mencapai puncak.     

Satu tindakan ringan dan perkataan wanita itu sudah cukup untuk membuat gelombang amarah di hatinya pecah!     

Bagus! Ketika bertemu lagi, apa yang dia katakan padanya pertama kali adalah memintanya melepaskannya!     

Li Yan memegang pergelangan tangan Qiao Mu erat-erat dengan tangannya yang besar dan berkata dengan dingin, "Ikut aku pulang!"     

Ikut aku pulang?     

Jika Qiao Mu mendengar ini sebelumnya, dia mungkin akan sedikit tersentuh, tapi sekarang dia hanya menganggapnya konyol!     

Dia sama sekali tidak punya rumah, rumah Li Yan sama sekali bukan miliknya!     

Ada rasa sakit yang tajam di pergelangan tangan Qiao Mu. Dia menggertakkan giginya dan berkata dengan marah, "Aku tidak akan kembali!"     

Pada saat ini, sebuah suara terdengar di belakangnya, "Qiao Mu, kenapa kamu lama sekali pergi mengambil kamera…"     

Guan Yunxiang berhenti di tikungan dan melihat pemandangan ini.     

Dia melihat dua orang di depannya berpegangan tangan dan sedikit terkejut.     

Ekspresi pria itu dipenuhi dengan aura dingin. Tampaknya pria itu sedang marah. Atmosfer di sekitarnya pun jadi sedikit menekan.     

Kemarahan di wajah gadis itu juga tidak kalah besar. Dia tampak tidak menyukai tangan orang tersebut memegang pergelangan tangannya. Dia berusaha menyingkirkannya tetapi tidak berhasil.     

Guan Yunxiang melangkah maju dan memasang senyum di sudut mulutnya. Dia kemudian dengan lembut mengulurkan tangannya ke depan Li Yan, "Bos Li, lama tidak bertemu."     

Mata panjang Li Yan menyipit dengan dingin. Akhirnya dia mengerti siapa yang dipanggil 'Kakak Guan' oleh Qiao Mu barusan!     

Qiao Mu sedikit terkejut saat melihat Guan Yunxiang menghadapi Li Yan. Wajah pria itu tampak begitu tenang dan stabil.     

Dalam pandangan Qiao Mu, hanya sedikit orang yang bisa bertindak begitu tenang di depan Li Yan. Belum lagi Guan Yunxiang terlihat seperti pria hangat dan lembut yang baik hati tanpa kepribadian yang mematikan.     

Namun, ketika dia berdiri di depan Li Yan, pria itu tidak merasa tertekan sedikit pun.     

Li Yan tidak menerima uluran tangan Guan Yunxiang dan hanya berkata dengan dingin, "Tuan Muda Guan, apa semua bisnismu telah direbut dan sekarang kamu begitu menganggur untuk mengunjungi kampus?"     

Guan Yunxiang tersenyum tipis, "Kita berdua sepertinya sama. Kenapa Bos Li begitu menganggur dan datang untuk bermain di kawasanku?"     

Mata tajam dan dalam Li Yan menyipit, "Aku datang untuk menjemput wanitaku!"     

Kata-kata ini penuh dengan deklarasi dan kepemilikan. Setiap kata yang keluar dari mulutnya seakan sedang memberi tahu bahwa Qiao Mu adalah wanitanya!     

Qiao Mu menatap Li Yan dengan tajam. Dia lalu menggoyangkan lengannya dengan kuat untuk menyingkirkannya, tapi Li Yan malah mencengkeram dengan semakin erat.     

Li Yan mengabaikan Guan Yunxiang dan menatap Qiao Mu, lalu mengulangi perkataannya lagi, "Qiao Mu, ikut aku pulang!"     

Nada bicaranya terdengar tenang, tapi sepertinya tidak bisa jika tidak dituruti.     

Qiao Mu tahu bahwa tidak peduli bagaimana dia menolak, itu tidak akan berguna. Dia pun menggigit bibirnya dengan keras dan tidak memberi pria itu tanggapan apa pun. Sikapnya yang tidak dapat menerima perkataan itu menjelaskan segalanya!     

Reaksi semacam ini berhasil membuat Li Yan semakin marah.     

"Aku ulangi sekali lagi, ikut aku pulang!"     

"Aku ulangi sepuluh kali, aku tidak akan pulang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.