Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Qiao Mu Telah Pergi (3)



Qiao Mu Telah Pergi (3)

0Yu Yiduo terkejut, "Kapan kamu memintaku untuk menjelaskan? Tentu saja aku tidak melakukannya! Nak, bukannya ibu mau mengataimu, kecerdasan emosi ibumu lebih tinggi dari Menara Pagoda Leifeng, jadi bagaimana bisa melahirkanmu yang memiliki kecerdasan emosi begitu rendah? Kamu benar-benar tidak sepertiku dan malah seperti ayahmu. Kecerdasan teori saja saja yang bagus, tapi kecerdasan emosinya seperti telur bebek…"     
0

Li Yan mengerutkan kening dan menyela ocehan Yu Yiduo dengan suara yang dalam, "Bu, kalau begitu tolong jangan merusak semua dengan kecerdasan emosimu yang tinggi! Jika tindakanmu akhirnya menakuti menantu perempuanmu, dalam hidup ini, selamanya jangan pernah berpikir untuk memeluk cucumu!"     

Kata-kata ini adalah ancaman yang begitu frontal!     

Yu Yiduo segera berteriak, "Dasar bocah busuk! Beraninya kamu menggertak ibumu! Jika orangnya melarikan diri, maka kejarlah kembali. Bagaimanapun, aku hanya mengakui Mumu sebagai menantu perempuan. Kalau tidak, kamu akan menjadi bujangan seumur hidup!"     

"Jika kamu terus membuat masalah seperti ini, maka bisa jadi aku menjadi bujangan seumur hidup!"     

"Astaga... dasar bocah busuk, kamu menakut-nakuti lagi. Aku akan meminta ayahmu untuk memukulimu!"     

Tepat setelah Yu Yiduo selesai berteriak, terdengar suara laki-laki kasar, "Bajingan, berani menggertak istriku? Cepat kembali, lihat bagaimana aku menghajarmu nanti!"     

"Siapa yang kamu bilang bajingan? Itu adalah anakku!"     

"Istriku, aku ini sedang membelamu…"     

Begitu Li Yan mendengarkan suara yang penuh kasih sayang dari sisi lain, dia langsung menutup telepon.     

Dia membuka dua kancing kemejanya dengan kesal dan mengusap alisnya.     

Ouyang yang mengemudikan mobil melihat setiap gerakan pria itu melalui kaca spion. Dia merasa ada yang tidak beres.     

Barusan dia mendengar tuannya mengatakan sesuatu tentang menantu di telepon dan menggendong cucu, Ouyang seketika langsung mengerti.     

Bos besar sedang jatuh cinta!     

Meskipun wajah pria di kursi belakang mobil itu sangat buruk, Ouyang tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara, "Bos, kamu sudah menemukan kakak ipar untuk kami segera setelah kembali ke Tiongkok tidak lama? Tidakkah efisiensi waktunya begitu cepat!"     

Li Yan melirik Ouyang dengan sorot mata dingin, itu membuat Ouyang merasa tidak nyaman. Sudah jelas, dia telah salah bicara!     

Melihat wajah pria itu, sepertinya kakak ipar tersebut sedikit mengkhawatirkan!     

Bibir tipis Li Yan bergerak, dia berkata dengan suara dingin, "Pergi dan pesankan aku tiket pesawat ke Hong Kong. Aku ingin segera berangkat ke sana!"     

Ouyang terkejut, "Kakak Pertama, urusan di sini masih belum selesai. Kamu tahu sendiri orang seperti apa Murong Chao itu. Begitu banyak konspirasi dalam bisnis. Kamu harus mengawasinya secara pribadi!"     

"Aku sudah melakukan segalanya, apa gunanya kamu di sini? Masalah ini kuserahkan padamu untuk menyelesaikannya!"     

Kata-kata Li Yan tenang dan datar, tapi menyebabkan wajah Ouyang tiba-tiba runtuh.     

Ini adalah masalah besar transaksi puluhan juta, tidakkah bos terlalu tidak bertanggung jawab?     

Selama ini, bos mengurus semuanya sendiri. Dalam pekerjaannya, dia tidak pernah menyerah sedikit pun, tapi semenjak dia mengerahkan semua upayanya pada Grup LSA, dia tidak terlalu peduli lagi dengan bisnis asing ini!     

Keempat tuan ini adalah kapitalis mereka di Tiongkok. Apa orang-orang benar-benar berpikir bahwa mereka adalah pengusaha dengan tangan yang bersih?     

Ouyang merasa seperti anak liar yang dibuang, tidak ada yang mau memedulikanya!     

Aduh! Ini nasib buruk!     

Di dalam hotel di Hong Kong,.     

Qiao Mu, Guan Baobei dan Chi Xia turun dari pesawat dan langsung memesan kamar hotel.     

Qiao Mu berbaring malas di sofa. Meninggalkan Kota Beijing yang sudah sangat akrab baginya dan berganti suasana ke kota baru, dia pun merasa bahwa napasnya jauh lebih lancar dan suasana hatinya sangat santai.     

Dia meregangkan badan, memiringkan kepalanya dan bergumam dengan malas, "Senangnya jika terus tinggal di sini dan tidak pergi."     

Tiba-tiba, suara laki-laki yang jelas terdengar dengan sedikit nada bercanda, "Baru saja tiba, sudah memikirkan kapan harus pergi? Anak perempuan tidak boleh begitu pesimis."     

Qiao Mu terkejut, dia mendongakkan kepala dan melihat ke pintu. Seorang pria muncul di hadapannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.