Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Hatinya Begitu Sakit (4)



Hatinya Begitu Sakit (4)

0Qiao Mu mengepalkan tinjunya erat-erat, jari-jarinya menusuk telapak tangannya. Dia mati-matian berusaha menenangkan dirinya.     
1

Dia tidak bisa menunjukkan emosi sedihnya di depan Qiao Ya, itu hanya akan membuat Qiao Ya semakin bangga dan sombong!     

Melihat mobil sedan putih itu, Qiao Mu melangkah maju, mengangkat kakinya ke pintu dan menendangnya dengan keras.     

Brak!     

Pintu mobil langsung penyok karena ditendang!     

Qiao Mu melampiaskan semua kemarahan dan kesedihan di hatinya dalam tendangan itu.     

Segera setelah itu, Qiao Ya berteriak, "Ah… Qiao Mu, apa kamu gila? Apa yang kamu lakukan?!"     

"Bukankah kamu sedang bahagia? Akan kurang menarik jika kamu bahagia sendirian, aku juga ingin bahagia denganmu. Sekarang aku juga sangat bahagia!" Qiao Mu tersenyum dingin dan langsung pergi.     

Qiao Ya dengan cepat turun dari mobil dan melihat jejak kaki besar di mobil favoritnya. Badan mobilnya penyok, dia menghentakkan kakinya dengan kesal!     

Dia menunjuk ke punggung Qiao Mu dan menggertakkan giginya sambil berteriak, "Qiao Mu, berhenti! Kembalilah! Aku akan melaporkanmu pada ayah! Dasar gadis sialan!"     

Qiao Mu terus berjalan dan tidak berhenti. Dia kemudian menoleh ke belakang dan melihat wajah Qiao Ya yang tertekuk, "Laporkan saja, aku juga akan sekalian memberi tahu ayah tentang 'hal baik' yang telah kamu lakukan padaku!"     

"Kamu… Dasar kamu pelacur!"     

Qiao Mu pindah kembali ke asrama sekolah dan benar-benar memutus kontak dengan Li Yan.     

Dia meninggalkan ponselnya di kediaman Li dan tidak membawanya. Bahkan jika Li Yan ingin menghubunginya, dia tidak akan bisa dihubungi.     

Chi Xia melihat tatapan lesu Qiao Mu dan tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Mumu, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"     

Qiao Mu berbaring di tempat tidur dan berbalik, "Maju perlahan selangkah demi selangkah!"     

Chi Xia menghela napas, "Huh, kita berdua benar-benar menyedihkan. Kita sedih untuk penyakit yang sama, benar-benar sahabat sejati. Ketika putus cinta, kita pun kehilangan cinta bersama!"     

Qiao Mu tertawa pahit. Ya, dia sekarang bisa dikatakan telah putus cinta!     

Pada saat ini, ada suara pintu terbuka yang samar. Kemudian, pintu didorong hingga terbuka dan terdengar suara seseorang yang bertanya, "Kamar 519 itu ada di sini, benar?"     

Qiao Mu mendongak, melihat sosok ramping berdiri di luar pintu dan sedikit terkejut.     

Ketika pihak lain melihat orang di dalam kamar, dia terkejut untuk sementara waktu dan kemudian berkata, "Mumu, kebetulan sekali, aku ternyata dimasukkan ke asrama kalian!"     

Guan Baobei membawa dua koper besar ke dalam ruangan dan duduk di kursi di samping untuk beristirahat, "Aku adalah teman kamar baru kalian. Mohon bimbingannya… Ya ampun, suasana di ruangan ini tidak terlalu bagus. Ada apa?"     

Qiao Mu tersenyum, "Baobei, kita benar-benar sangat ditakdirkan bertemu."     

Rahang Guan Baobao terbuka, "Benar, jika aku seorang pria dan melihat kita yang sangat ditakdirkan untuk bertemu, aku pasti akan mendapatkanmu. Tapi sayangnya, aku bukan lesbian. Aku juga memiliki seseorang yang aku sukai. Dalam hidup ini, kita berdua tidak ditakdirkan bersama."     

Qiao Mu tediam, "…"     

Chi Xia tertawa terbahak-bahak, "Selamat datang, Guan Baobei. Apa kamu ingat aku? Terakhir kali ketika aku melihatmu, kamu sangat keren! Bisakah kamu mengajariku beberapa teknik bela diri?"     

Guan Baobei mengibaskan rambutnya dan tampak gagah, "Sudah agak terlambat untuk belajar sekarang, tapi tidak masalah, kita akan berada di asrama ke depannya, aku akan melindungimu!"     

Chi Xia sangat tersentuh sampai ingin menangis. Jadi, apa dia memiliki satu pengawal wanita lagi di masa depan?     

Guan Baobei begitu keren dan sikapnya bebas. Dengan dia bergabung di kamar asrama ini, suasana yang suram barusan seketika berkurang.     

Setelah menanyakan alasannya, Guan Baobei berkata dengan kaget, "Apa benar sampai sekejam itu? Teman sekamarku dulu juga putus cinta, begitu masuk ruangan ini, kalian juga putus cinta. Aku tidak ingin putus cinta juga!"     

Qiao Mu dengan nyaman menepuk pundak Guan Baobei, "Tidak akan, aku yakin kamu akan membuat suasana asrama kami menjadi lebih baik.."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.