Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Lepaskan Aku (2)



Lepaskan Aku (2)

0Apa Qiao Mu peduli?     
0

Qiao Mu menggigit bibirnya dengan kuat. Ketika mendengar kata-kata pria itu, keluhan di hatinya semakin tidak bisa ditahan, air matanya akhirnya tidak bisa dibendung lagi dan mengalir setelah satu kedipan mata.     

Qiao Mu tahu jelas bahwa hatinya tergerak oleh pria itu. Dia tidak tahu kapan dia jatuh cinta padanya. Mungkin rasa cintanya masih sama seperti sepuluh tahun yang lalu. Tapi ketika dia menyadari bahwa dia sudah jatuh cinta padanya, dalam sekejap mata, dia mendapati bahwa pria itu adalah bajingan besar!     

Ketika memikirkan Li Yan masuk dan meninggalkan hotel dengan wanita misterius kemarin malam, kemudian masuk ke vila pribadi dan melakukan keintiman yang tidak bisa dia bayangkan, hati Qiao Mu sangat sakit!     

Bagaimana pria itu bisa begitu tidak tahu malu hingga menganggap itu semua tidak pernah terjadi? Dia bahkan terus mengganggunya tanpa menyebutkan sepatah kata pun mengenai hal itu!     

Dengan tangan terkepal erat, dia mengambil napas dalam-dalam dan berkata dengan kejam, "Aku peduli! Karena aku merasa jijik. Aku merasa jijik ketika kamu menyentuhku dengan tangan yang telah menyentuh orang lain, aku begitu jijik hingga ingin muntah!"     

Jelas-jelas Qiao Mu mengatakan sesuatu yang menyakiti Li Yan, tetapi dadanya sendiri terasa sangat sakit sampai membuatnya tidak bisa bernapas. Dia menekan dadanya dengan air mata yang terus mengalir.     

Seakan-akan tidak mengatakannya dengan cukup jelas, dia berteriak histeris, "Kamu bajingan! Tidak bermoral! Tidak tahu malu! Kamu anggap apa aku? Kamu masih mencari wanita lain saat bersamaku? Jika kamu ingin menjadi pria bajingan, aku akan mewujudkannya! Lepaskan aku dan lakukan apa pun yang kamu inginkan. Aku tidak akan pernah peduli lagi!"     

Kata-katanya yang seperti pedang tajam itu menusuk hati Li Yan.     

Dia terus berteriak ingin pergi, bahkan ketika Li Yan tidak melakukan apa pun yang merendahkannya. Dibenci dan ditolak olehnya seperti ini, rasa sakit akan penolakan itu benar-benar terasa nyata.     

Li Yan mengerutkan alisnya, memperhatikan wanita kecil itu meringkuk lemas di kursi. Seluruh tubuhnya meringkuk seperti bola, dia begitu sakit hati sampai hidung dan matanya basah karena ingus dan air mata. Dia menangis terisak-isak dan tidak memedulikan dirinya lagi.     

Qiao Mu sangat sedih seperti ini karena Li Yan bersama wanita lain, apa ini berarti bahwa Qiao Mu benar-benar menyukai Li Yan?     

Mata Li Yan berbinar, dia mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Qiao Mu, "Qiao Mu, kamu salah paham…"     

"Singkirkan tanganmu!"     

Begitu telapak tangan Li Yan menyentuh pipinya, Qiao Mu dengan marah mendorongnya menjauh, tidak membiarkannya menyentuhnya.     

Segera setelah itu, kata-kata kejam dilontarkan olehnya, "Li Yan, jangan membuatku muak, aku mohon biarkan aku pergi…"     

Dia memohon sambil menangis dengan sedih. Jauh di dalam matanya, Qiao Mu benar-benar ingin menyingkirkannya dan menjauh dari pria itu, dia tidak ingin melihatnya lagi!     

Li Yan mengangkat tangannya ke udara dan membeku selama beberapa detik. Cahaya yang baru saja menyala di mata gelap itu langsung padam seketika!     

Li Yan benar-benar merasa bahwa dia sedang berkhayal. Bagaimana mungkin gadis ini bisa peduli padanya? Jika dia benar-benar peduli, maka dia tidak akan diam-diam berencana untuk pergi. Dia bahkan sama sekali tidak berencana untuk tinggal dengannya! Jika bukan karena ketahuan oleh Li Yan, gadis itu mungkin akan menghilang tanpa mengucapkan sepatah kata pun!     

Ketika memikirkan hal ini, wajah Li Yan menjadi suram lagi. Tangannya mengepal erat, dia kemudian menyalakan mobil setelah diam sementara waktu.     

Saat mobil dinyalakan, suara dingin dan rendah pria itu terdengar seperti sedang memberi peringatan, "Qiao Mu, selamanya kamu hanya bisa menjadi milikku!"     

Tubuh Qiao Mu menegang, wajahnya langsung pucat!     

Bahkan jika dia memiliki wanita lain, apakah dia masih tidak akan membiarkannya pergi?     

Apa yang pria ini pikirkan tentang dia? Apakah hanya salah satu dari banyak hiburannya?     

Bajingan! Qiao Mu benar-benar merasa dirinya buta karena menyukainya!     

Mobil berhenti di kediaman Li. Li Yan turun dari mobil, sementara Qiao Mu duduk diam di dalam mobil.     

Li Yan membuka pintu.. Ketika hendak mengulurkan tangan untuk memegang tangan Qiao Mu, dia melihat ekspresi jijik gadis itu. Gerakannya terhenti, dia kemudian berkata dengan suara dingin, "Turun!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.