Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Tidak Ada Seandainya



Tidak Ada Seandainya

0Qiao Mu memegang ponselnya dengan erat. Dia tidak tahu bagaimana menanggapi pesan itu. Firasatnya mengatakan untuk tidak membalasnya sementara waktu.     
0

Dia berbaring di tempat tidur, jantungnya terasa seperti ditekan oleh batu besar, sangat berat sehingga membuatnya tidak bisa bernapas.     

Dia tidak menyangka bahwa suatu hari dia akan ragu untuk meninggalkan rumah Keluarga Qiao!     

Ponselnya berdering lagi, Qiao Mu mengambil bantal dan membenamkan kepalanya, tidak ingin memedulikan ponselnya.     

Namun, sepertinya pihak lain sengaja menantangnya dengan meneleponnya. Itu membuat ponsel Qiao Mu terus berdering. Qiao Mu mengeluarkan ponsel di sakunya dengan kesal, kemudian langsung mengangkat telepon dengan emosi tanpa melihat siapa yang meneleponnya.     

Dia berbicara dengan nada yang sangat buruk, "Siapa ini?"     

Setelah dia selesai berbicara, pihak lain tidak membuat suara apa pun dan membuatnya mengerutkan kening. Qiao Mu dari awal dalam suasana hati yang buruk dan tidak berminat untuk peduli siapa pihak lain itu!     

Dia menutup matanya dan berkata dengan datar, "Jika tidak bicara, kututup teleponnya!"     

Setelah Qiao Mu berkata dengan tidak sabar, dia mendengar suara pria yang memikat di ponselnya, "Baru tidak bertemu selama dua jam, emosimu sudah meningkat, ya."     

Qiao Mu menegang. Dia tiba-tiba mengangkat kepalanya, melirik nama penelepon yang ternyata adalah Li Yan!     

Sialan! Melampiaskan emosi pada siapa pun itu tidak baik, dan dia malah melampiaskan pada Li Yan dengan begitu buruk!     

Qiao Mu segera tertawa canggung, "Paman, aku barusan berencana untuk meneruskan tidurku. Aku tidak melihat nama penelepon, jadi aku tidak tahu itu kamu."     

"Ya, kamu memang perlu tidur lagi. Setelah kamu puas tidur, segera pulang."     

Suara pria itu dipenuhi dengan godaan, nadanya juga sangat ambigu. Qiao Mu yang mendengarnya tidak bisa menahan rona merah di pipinya dan detak jantungnya yang cepat.     

Pria ini selalu saja tidak serius, setiap kata yang dia ucapkan selalu penuh dengan isyarat!     

Namun, Qiao Mu perlahan-lahan menjadi terbiasa dengan Li Yan yang seperti ini. Dia masih menyukai Li Yan yang seperti ini daripada ketika pria itu galak padanya.     

Qiao Mu menyadari, tanpa sadar sikap Li Yan terhadapnya jauh lebih baik dari sebelumnya!     

Awalnya, Qiao Mu hanya berhati-hati dan waspada terhadapnya. Dia selalu berhati-hati untuk tidak memprovokasi pria itu. Perlahan-lahan, Qiao Mu kadang-kadang sengaja menunjukkan karakter dirinya di depannya. Ketika Li Yan marah, rasa takutnya tidak begitu dalam.     

Hubungan antara Qiao Mu dan Li Yan terus terjadi perubahan!     

Kata-kata Li Yan yang mengatakan 'segera pulang' barusan membuat hati Qiao Mu terasa berat.     

Dia mengambil napas dalam-dalam dan bertanya dengan gugup, "Paman, bagaimana jika aku pergi kali ini dan tidak akan kembali?"     

"Tidak kembali?" Nada bicara Li Yan tadi masih sedikit menggoda, namun dalam sekejap suaranya menjadi sedikit lebih rendah dan dalam, "Apakah menurutmu aku akan memberikan kesempatan ini?"     

Hati Qiao Mu menegang, jawaban ini seperti yang dia perkirakan.     

Bagi Li Yan, semua hal ada di bawah tangannya. Bagaimana dia yang hanya sebuah peran kecil bisa lepas dari kendalinya?     

Namun, Qiao Mu masih tidak berhenti menekankan, "Maksudku ini seandainya saja, jika aku memiliki kesempatan ini, Paman akan bagaimana?"     

Qiao Mu ingin tahu bagaimana reaksi Li Yan jika dia pergi.     

Tiba-tiba tidak ada suara di ujung telepon, itu membuat Qiao Mu semakin gugup. Detak jantungnya berdebar lebih cepat. Detik berikutnya, hanya terdengar tiga kata dari suara pria yang dingin itu, "Tidak ada seandainya!"     

Tidak ada seandainya… suara yang penuh ketegasan, segala sesuatu yang telah dibayangkan Qiao Mu hancur berkeping-keping!     

Suara pria itu segera kembali terdengar, "Makhluk kecil, kenapa kamu tiba-tiba menanyakan pertanyaan ini? Apakah kamu tergerak untuk melakukan sesuatu?"     

"Tidak!" Qiao Mu langsung menyangkal tanpa memikirkannya. Meskipun mereka berdua hanya sedang bertelepon, tapi Qiao Mu bisa merasakan aura dingin pria di ujung telepon itu.     

Li Yan mendengus dingin, "Lebih baik sesuai yang kamu katakan! Tapi, bahkan jika kamu punya suatu pemikiran untuk pergi, aku akan menghancurkannya untukmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.