Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Jauhi Dia di Masa Depan



Jauhi Dia di Masa Depan

0Setelah Han Su selesai berkata, dia merasakan tatapan dingin Li Yan tertuju kepadanya. Tatapan mata dingin pria itu seolah-olah memberi tahu dia telah mengatakan sesuatu yang salah.     
0

Tatapan Li Yan tidak berhenti pada Han Su, tetapi langsung mengarah ke Tang Tian yang ada di samping.     

Tang Tian yang ditatap seperti itu pun merasa jantungnya seperti berhenti berdetak.     

Pria ini sangat tampan sampai membuatnya tercekik. Detak jantungnya semakin cepat ketika pria itu menatapnya seperti ini.     

Melihat Qiao Mu meringkuk di pelukan pria itu, Tang Tian tiba-tiba merasa gadis itu sangat merusak pemandangan!     

Dia melangkah maju dan berkata dengan memohon, "Aku mohon padamu untuk melepaskan kakakku!"     

Bibir tipis Li Yan melengkung naik, suaranya yang dingin dan mengancam jiwa terdengar, "Karena kamu memohon untuknya, maka gantikan dia untuk menerima perlakuan ini."     

Ketika perkataan itu terucap, wajah Tang Tian langsung memucat!     

Lei Yi sedikit mengernyitkan alisnya sambil memegang tongkat listrik di tangannya, "Tuan Muda, kamu benar-benar membuatku kesulitan. Aku tidak suka main tangan pada wanita."     

"Kalau begitu biarkan orang lain yang melakukannya!" Li Yan dengan dingin melengkungkan bibirnya dan melirik Tang Lei yang hampir pingsan.     

Setelah Li Yan melontarkan kata itu, dia menggendong Qiao Mu pergi.     

Wanita kecil di pelukannya mulai demam, Li Yan tidak punya waktu untuk disia-siakan di sini.     

Han Su yang berdiri diam di samping menyaksikan Li Yan pergi, dia lalu melihat kekacauan di ruangan itu lagi dan mengatupkan bibirnya. Bahkan jika Qiao Mu ditindas, metode pembalasan ini terlalu kejam!     

Desas-desus bahwa Li Yan adalah pria yang haus darah dan tak berperasaan ternyata memang benar!     

Han Su mengikuti Li Yan dan pergi. Di dalam ruangan itu, Lei Yi meregangkan alisnya dan melemparkan tongkat listrik kepada Tang Lei, "Sebagai seorang polisi, kamu seharusnya sudah sering menggunakan benda ini. Lakukanlah sendiri."     

"Kamu memintaku untuk menyetrum adik perempuanku?" Tang Lei tidak bisa berbicara dengan jelas.     

"Ternyata dia adalah adik perempuanmu. Tidak apa-apa jika kamu tidak menyetrumnya, kalau begitu setrum dirimu sendiri."     

Wajah Tang Lei tampak buruk, dia ragu-ragu memegang tongkat listrik di tangannya dan memandang Tang Tian, ​​​​lalu dengan tega memulai tindakannya.     

Tang Tian menggelengkan kepalanya dengan panik, "Kakak, bagaimana kamu bisa menyetrumku? Kamu tidak bisa melakukannya!"     

"Adik, maafkan aku. Jika aku tidak menyetrummu, maka aku harus menyetrum diriku sendiri. Tubuhku sudah tidak dapat menahannya lagi, aku bisa mati jika disetrum lagi. Gantikan kakak sedikit untuk menanggung derita…"     

Tang Lei berkata sambil menggertakkan gigi, lalu menyentuh kulit Tang Tian dengan tongkat listrik itu.     

Jeritan yang menusuk hati pun terdengar.     

Qiao Mu samar-samar mendengar teriakan itu, tubuhnya gemetar di dalam pelukan Li Yan.     

Li Yan meletakkan Qiao Mu di mobil, sementara Han Su mengikutinya dan bertanya, "Tuan Muda Li, apakah Mumu baik-baik saja?"     

"Dia akan baik-baik saja." Li Yan berkata dengan dingin dan kembali menatap Han Su, "Han Su, kamu dan Qiao Mu tidak akan ada kesempatan, jauhi dia di masa depan!"     

Han Su terkejut, "Apa maksud Tuan Muda Li? Mumu dan aku hanyalah teman kampus."     

"Tidak peduli apa pun hubungan kalian, aku tidak mengizinkanmu untuk mendekatinya lagi!" Suara Li Yan sangat dingin, seolah-olah dia menyatakan kekuasaan atas apa yang merupakan miliknya.     

"Tuan Muda Li, kamu tidak berhak ikut campur dalam urusan pribadi Qiao Mu. Dengan siapa dia bergaul dan dengan siapa dia berteman, dia punya pemikirannya sendiri!" Meskipun pria di depannya begitu kuat dan tidak bisa dibandingkan dengan dirinya, aura sombongnya membuat Han Su tidak bisa tahan lagi.     

Wajah Li Yan menjadi muram, bibirnya melengkung dingin, "Pikiranku juga merupakan pikirannya!"     

Di dalam mobil, Qiao Mu yang setengah sadar mengerang sedikit, alisnya sedikit mengernyit dan terlihat sangat tidak nyaman.     

Li Yan tidak berbicara lebih banyak dengan Han Su lagi dan langsung masuk ke mobil.     

Melihat mobil itu pergi dengan cepat, Han Su mengerutkan kening. Sekarang, dia benar-benar yakin bahwa hubungan Qiao Mu dan Li Yan bukanlah hubungan biasa!     

Jika hanya sekadar paman dan keponakan, bagaimana bisa menatap mata keponakan sendiri seolah-olah sedang menatap... wanitanya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.