Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Perubahan Lembut yang Mendadak!



Perubahan Lembut yang Mendadak!

0Qiao Mu terdiam, "…"     
0

Dia sudah tahu, Li Yan pasti akan meledeknya!     

Tangan besar yang menyeka rambutnya akhirnya berhenti. Qiao Mu mendongak dan melihat Li Yan membawa pengering rambut, lalu mengeringkan rambutnya.     

Qiao Mu menatap Li Yan dengan tatapan kosong, dan ketika dia tersadar, pria itu telah selesai mengeringkan rambutnya.     

Penampilan bodoh dari makhluk kecilnya itu membuat Li Yan sedikit tidak berdaya, mau tidak mau dia pun mengingatkan, "Apakah tubuhmu sudah bertenaga? Tubuhmu masih basah, pergilah untuk menyekanya, lepaskan jubah mandinya."     

Lepas jubah mandi…     

Mata Qiao Mu tiba-tiba melebar, dan wajahnya memerah secara tidak wajar.     

Melihat ekspresi wajah, sorotan mata, dan lagak Qiao Mu yang malu, pria itu langsung tahu bahwa Qiao Mu telah salah mengartikan apa yang dia maksud.     

Li Yan menepuk kepala kecilnya dengan lembut, "Apa yang kamu pikirkan? Jubah mandinya basah, gantilah baju tidur."     

Wajah Qiao Mu menjadi semakin merah, siapa suruh dia tidak berbicara dengan jelas!     

Ketika Qiao Mu hendak berdiri, ada rasa sakit di lututnya walau dia melakukan gerakan ringan, karena tidak bisa berdiri dengan stabil, dia jatuh di sofa lagi.     

"Ada apa?" ​​Raut wajah Li Yan menjadi kelam, alisnya berkerut, "Qiao Mu, apakah kamu babi? Mengapa tidak segera mengatakan kalau kamu terluka?!"     

"Paman, aku tidak apa-apa, hanya terbentur sedikit." Qiao Mu tersenyum santai, tetapi wajah pria di depannya malah terlihat masih tegang.     

Li Yan mengangkat jubah mandi yang menutupi lutut Qiao Mu dan melihat lututnya memerah, karena hanya terbentur sedikit, lututnya agak merah dan bengkak, namun tidak ada kulit yang sobek.     

Li Yan memelototi Qiao Mu dan memperingatkan, "Duduk dan jangan bergerak! Aku akan mengambilkan salep."     

"Benar-benar tidak perlu. Paman, aku tidak seberharga itu."     

Qiao Mu baru selesai berbicara, namun Li Yan sudah berjalan ke pintu. Ketika mendengar apa yang Qiao Mu katakan, pria itu memelototinya dan memberi isyarat padanya untuk diam.     

Makhluk kecil ini tidak tahu bahwa dia selalu begitu berharga di hatinya, sudah terluka tapi tidak dianggap serius, membuat Li Yan kesal dan juga tak berdaya.     

Mungkin ketika dia tidak di sini sebelumnya, gadis ini sudah terbiasa dengan menanggung segalanya sendirian, dan merasa tidak apa-apa tidak mendapatkan kasih sayang dari orang lain. Nanti Li Yan akan menebus semua yang kosong dari dirinya untuknya.     

Qiao Mu melihat sosok Li Yan yang pergi, dan entah rasa apa yang muncul di hatinya.     

Bagaimana orang ini bisa begitu seenaknya seperti ini!     

Ketika pria ini ingin bersikap baik padanya, dia sama sekali tidak memberikan persiapan batin pada Qiao Mu, tapi mungkin saja suatu saat dia akan menuangkan baskom berisi air dingin padanya lagi.     

Di lantai bawah.     

Li Yan membuka kotak obat untuk mencari salep. Kepala pelayan mendengar pergerakan tuannya, berjalan mendekat dan bertanya, "Tuan, apa yang Anda cari?"     

"Salep untuk mengurangi memar, lututnya terbentur." Kata Li Yan dengan suara pelan.     

"Tuan, memar di lutut akan hilang secara otomatis setelah dua hari. Jika tidak tergores, maka tidak perlu mengoleskan salep. Ini tidak terlalu serius." Kepala pelayan telah menjaga Li Yan dari kecil hingga tumbuh dewasa. Meskipun Li Yan adalah tuan muda terhormat dari keluarga Li, namun dia telah sering mengalami hal-hal umum seperti terbentur sejak kecil. Anak laki-laki juga tidak begitu lembut, jadi mengapa sekarang harus mengoleskan salep hari ini?     

Melihat wajah Li Yan menjadi dingin, kepala pelayan tiba-tiba menyadari sesuatu, dia kemudian mengubah ucapannya, "Jika Nona Qiao yang terbentur, maka harus dioleskan salep. Bagaimanapun juga dia adalah gadis di keluarga, jadi kita masih harus lebih memperhatikannya."     

Setelah selesai berbicara, baru dia melihat ekspresi Li Yan sedikit membaik, kemudian tuan muda itu mengambil salep dan naik ke atas.     

Kepala pelayan memperhatikan bahwa sosok tinggi itu berjalan lebih cepat selangkah demi selangkah, seolah jika menunda lebih lama akan berakibat buruk.     

Di rumah, Li Yan selalu bersikap malas dan santai, ini adalah pertama kalinya dia begitu cemas.     

Kepala pelayan tertawa. Jika dia tidak yakin tentang seberapa berharga Qiao Mu di hati Li Yan sebelumnya, dia bisa melihatnya dengan jelas saat ini.     

Sepertinya sudah waktunya untuk memberi tahu nyonya tentang hal ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.