Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Apakah Hatimu Langsung Liar Ketika Bertemu Lelakimu?



Apakah Hatimu Langsung Liar Ketika Bertemu Lelakimu?

0Itu adalah panggilan telepon dari Han Su. Qiao Mu menjawab telepon dan mendengar Han Su berkata, "Mumu, aku sekarang telah memperoleh formulir pendaftaran untuk pertukaran pelajar, dan pendaftarannya akan dimulai selama liburan ini."     
0

Qiao Mu langsung senang mendengarnya, "Senior, kamu harus menyimpan satu formulir pendaftaran untukku. Aku sekarang sudah mulai magang di liburan ini, dan hanya pada akhir pekan saja aku punya waktu bertemu denganmu untuk mengisi formulir."     

"Kamu magang di mana?"     

"Di Perusahaan Li."     

"Kebetulan aku ada di sekitar tempat itu sekarang. Seharusnya kamu sekarang sedang istirahat makan siang. Ayo keluar untuk makan bersama."     

"Baiklah!"     

Di tempat makan.     

Qiao Mu mengisi formulir dan menyerahkannya kepada Han Su, "Senior, apakah menurutmu aku bisa lolos pendaftaran ini?"     

Han Su melihat formulir aplikasi itu dan tersenyum, "Berdasarkan kondisimu, itu tidak mungkin, tetapi dengan bantuanku, peluangnya akan meningkat menjadi 90%."     

"Senior, jika urusan ini berhasil, aku akan sangat berterima kasih padamu!"     

Han Su tersenyum dan menatap Qiao Mu, "Bahkan jika itu tidak berhasil, tidakkah seharusnya kamu mentraktirku makan untuk menunjukkan rasa terima kasih?"     

Lagi-lagi mentraktir makan…     

Qiao Mu tampak malu, dia lalu terkekeh dan berkata, "Senior, bukannya aku tidak tulus, tapi dompetku sekarang sedang kering, jadi tunggu aku sampai menerima gajiku, aku pasti akan mentraktirmu makan!"     

"Gadis ini, kamu bisa saja jatuh miskin sampai seperti itu."     

Magang Qiao Mu tidak berjalan semulus yang dia kira.     

Di sore hari dia masih terus membaca dokumen, kemudian dia dipanggil oleh Ye Lin, "Qiao Mu, kamu menghabiskan seluruh jam kerjamu untuk membaca dokumen itu, apakah kamu pikir ini di sekolah? Apakah perusahaan membayarmu untuk belajar?"     

Qiao Mu berdiri, dia menatap Ye Lin dan bertanya dengan sopan, "Manajer, apa yang harus aku lakukan? Manajer tidak mengatur pekerjaan lain untukku."     

"Apakah pekerjaan perlu diatur? Apakah kamu tidak tahu bagaimana bertanya kepada rekan kerja lain? Rekanmu yang lain sangat sibuk, dan mereka memiliki tugas yang tidak ada habisnya, bantu mereka menyelesaikannya."     

Setelah Ye Lin selesai berbicara, seseorang di samping mengambil banyak dokumen dan menyerahkannya kepada Qiao Mu, "Rekan Baru, fotokopi dokumen-dokumen ini dua kali."     

Qiao Mu mengangguk dan pergi mengerjakannya.     

Setelah beberapa saat, tumpukan dokumen lain diletakkan di atas meja di sebelah Qiao Mu, dan sebuah suara kecil terdengar, "Ini adalah dokumen yang Manajer Ye minta untuk kamu fotokopi. Dokumen tersebut akan dipakai pada rapat besok. Manajer Ye mengatakan bahwa hari ini harus selesai difotokopi."     

Orang itu terdiam sejenak, kemudian lanjut berkata, "Semua orang baru akan melalui hal seperti ini. Ini hari pertama kerjamu, dan kamu seorang siswa magang. Kamu perlu beradaptasi perlahan."     

Qiao Mu yang awalnya fokus dalam melakukan pekerjaan, ketika mendengar ucapan itu, dia mengangkat kepalanya dan memandang orang di depannya. Orang tersebut adalah gadis muda yang cantik, tampaknya usianya beberapa tahun lebih tua darinya, mungkin dia baru saja lulus.     

Melihat Qiao Mu menatapnya, orang tersebut tersenyum, "Namaku Tang Jiajia, rekanmu."     

Qiao Mu menjawab sambil tersenyum, "Terima kasih, tidak apa-apa, serahkan dokumennya padaku di sini."     

Tidak masalah kerja keras, anggap saja ini mengumpulkan pengalaman untuk dapat mandiri setelah lulus nanti.     

Qiao Mu akhirnya bergegas menyelesaikan tugasnya sebelum jam pulang kerja.     

Setelah kembali ke asrama dan makan mie instan, Qiao Mu teringat bahwa Chi Xia belum menghubunginya setelah pergi ke Amerika Serikat, setelah tiba pun dia tidak meneleponnya!     

Qiao Mu mengambil ponsel dan menghubunginya, tetapi tidak ada yang menjawabnya walau telah menunggu lama.     

Apakah dia sedang tidur?     

Qiao Mu menelepon lagi, dan tepat ketika dia akan menyerah, teleponnya terhubung.     

Qiao Mu segera menghela napas lega, lalu berteriak dengan suara marah, "Chi Xia, kamu sudah hebat, ya. Kamu bahkan tidak mengabariku ketika sudah tiba di sana dengan selamat, apakah hatimu langsung liar ketika bertemu lelakimu?"     

Setelah Qiao Mu selesai berbicara, tidak ada ekspresi hangat kasih sayang yang diharapkan. Di ujung telepon juga tidak terdengar suara apa pun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.