Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Pertemuan Tanpa Persiapan



Pertemuan Tanpa Persiapan

0"Xiaxia?" Qiao Mu memanggilnya dan merasa ada yang tidak beres.     
0

"Oh, aku baik-baik saja, ponselku tadi mati dan aku lupa meneleponmu. Aku sudah tiba, jangan khawatir." Suara Chi Xia terdengar santai, tidak terdengar seperti sedang bahagia karena bertemu dengan kekasihnya.     

Qiao Mu sedikit mengernyit lalu bertanya, "Mengapa aku merasa kamu tidak bersemangat? Apakah kamu sudah bertemu dengan Gu Cheng?"     

"Belum. Setelah turun dari pesawat aku mencari hotel untuk menginap selama satu malam. Aku harus mengumpulkan energi yang cukup dengan beristirahat kemudian baru menemuinya, bukankah begitu? Baiklah, aku tidak ngobrol denganmu dulu, ya. Aku mau berkemas dulu dan bersiap keluar." Setelah mengatakan itu Chi Xia langsung menutup telepon.     

Qiao Mu tidak banyak berpikir dan hanya mengira Chi Xia ingin bergegas menemui Gu Cheng. Menutup teleponnya dengan tidak sabar juga merupakan hal yang wajar. Telah mengetahui bahwa Chi Xia tiba dengan selamat, Qiao Mu merasa lega.     

Keesokan harinya, Qiao Mu tertidur sampai pukul delapan. Dia bangun dengan malas, setelah berguling dan ingin lanjut tidur, tiba-tiba dia teringat sesuatu dan bergegas duduk.     

Gawat! Dia akan terlambat!     

Qiao Mu buru-buru membersihkan diri dan bergegas keluar dari asrama.     

Terlambat di hari kedua kerja, ini benar-benar seperti menggali kuburannya sendiri! Dia bisa sepenuhnya membayangkan bagaimana Ye Lin akan memberinya pelajaran.     

Ketika Qiao Mu keluar dari stasiun kereta bawah tanah, waktu sudah menunjukan pukul 8:40, dan dia memang sudah ditakdirkan untuk terlambat hari ini.     

Qiao Mu bergegas pergi ke perusahaan. Ketika sedang menunggu elevator, dia berpikir sejenak tentang bagaimana berurusan dengan Ye Lin nanti, dia berharap atasannya tidak akan terlalu keras padanya.     

Saat itu ada keributan di ruang tunggu di belakangnya, dan Qiao Mu sudah tidak berniat memedulikannya, dia menghentakkan kakinya dengan cemas, berharap elevator turun dengan cepat.     

Qiao Mu merasa bahwa dua orang yang mengobrol di samping tiba-tiba terdiam, dia kemudian mendengar suara, "Direktur, selamat pagi."     

Direktur?      

Qiao Mu terkejut dan refleks menoleh, lalu secara kebetulan langsung berhadapan dengan pria di belakangnya.     

Qiao Mu membuka mulutnya dengan berlebihan dan memandang pria di depannya dengan terkejut.     

Dia, dia, dia… bagaimana bisa ada di sini?!     

Dia telah kembali!     

Li Yan samar-samar melirik Qiao Mu yang terkejut dan mulutnya yang lebar seolah bisa dimasuki sebutir telur. Gadis ini tampak terkejut dan tidak bahagia ketika melihatnya.     

Qiao Mu segera menundukkan kepalanya dan berkata dengan suara rendah, "Halo, Direktur."     

Kapan dia kembali? Kemarin Lei Yi bahkan mengatakan dia akan kembali beberapa hari kemudian.     

Elevator di samping terbuka, pria di depannya mengangkat kakinya dan melangkah masuk ke dalam elevator. Qiao Mu ikut berjalan masuk ke elevator dengan kepala tertunduk.     

Kemudian Qiao Mu mendapati bahwa beberapa orang yang menunggu elevator berdiri diam dan menatapnya dengan mata terkejut. Qiao Mu tiba-tiba merasa ada yang tidak beres. Elevator ini sepertinya bukan untuk pegawai!     

Tepat ketika Qiao Mu ingin keluar dari elevator, Lei Yi yang berdiri di pintu masuk diam-diam menekan tombol menutup elevator.     

Qiao Mu merasa dirinya benar-benar terlalu berani, secara terbuka menaiki elevator khusus direktur. Begitu banyak mata yang menatapnya, tidakkah ini sama dengan mencari kematian?     

Qiao Mu meraih lengan Lei Yi yang menekan tombol elevator dan berkata, "Asisten Lei, tunggu sebentar, aku akan turun dulu."     

Sebelum Lei Yi bisa berbicara, dia merasakan cahaya dingin memandangnya. Lengan yang digenggam oleh Qiao Mu terasa dingin, dia pun segera mundur selangkah dan menjauh dari Qiao Mu.     

Lei Yi mengingatkan, "Nona Qiao, elevatornya sudah naik."     

Qiao Mu berdiri diam, punggungnya menghadap Li Yan, dan ekspresi Li Yan bisa terlihat jelas di pantulan dinding elevator.     

Pria itu berdiri tegak dengan dingin, bibirnya yang tipis mengatup ringan, wajahnya yang tampan terlihat dari samping, garis-garisnya terlihat jelas dan dalam.     

Setelah selama lebih dari setengah bulan tidak bertemu, dan sekalinya bertemu dia memasang ekspresi seperti orang tidak boleh dekat dengannya, seolah-olah Qiao Mu berutang uang padanya!     

Eh… dia memang berutang uang padanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.