Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Saat Qiao Mu masih mengetik di depan komputer, Tang Jiajia meletakkan sebuah tas kantong di mejanya dan berkata, "Qiao Mu, ini makanan yang kamu pesan. Ketika aku kembali, aku kebetulan berpapasan dengan orang yang mengirim makanan pesananmu, jadi aku membantumu menerimanya."     

Qiao Mu terkejut, ekspresinya sedikit bingung, pada saat ini rekan-rekan lain kembali dan berkumpul di tempatnya.     

"Hei, Qiao Mu, kamu memesan begitu banyak makanan, bisakah kamu memakannya sendirian?"     

"Ini adalah tas pesan antar dari Yi Pin Fang. Qiao Mu, tidakkah kamu terlalu boros? Jika kamu sangat kaya, cepatlah mentraktir rekan kerjamu untuk makan!"     

Ye Lin kembali dan menyela mereka dengan wajah suram, "Jika kalian tidak ada kerjaan, segera pikirkan rencananya. Dapatkan proyeknya dulu baru kalian bisa bebas mengobrol!"     

Semua orang segera bubar, dan Qiao Mu membawa makanannya ke ruang istirahat.     

Dua hidangan dan satu sup, ada sayuran dan daging, memang sangat beragam.     

Pada awalnya Qiao Mu mengira dia telah menerima makanan yang salah, tetapi ketika melihat tidak ada cabai di kotak makan siang itu, dia langsung tahu siapa yang memesannya.     

Meskipun Li Yan tahu bahwa Qiao Mu bisa makan makanan pedas, dia tetap terbiasa untuk tidak menambahkan cabai setiap kali mereka makan bersama.     

Suatu kali saat makan di rumah keluarga Li, Qiao Mu pernah memprotesnya, dan akhirnya pria itu dengan tidak masuk akal mengatakan bahwa makan cabai pedas dapat menyebabkan panas dalam dan tidak baik untuk tubuh, jadi lebih baik jika tidak makan cabai. Karena seleranya telah berubah, maka tinggal diubah kembali.     

Pada saat itu, Qiao Mu masih berpikir dengan tidak senang, dia sudah bukan lagi dirinya saat itu, jadi mengapa memperlakukan pria itu dengan kebiasaan sebelumnya?     

Melihat makanan yang berlimpah itu, perut Qiao Mu berbunyi keras, tetapi hatinya seperti terisi dengan kehangatan.     

Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Li Yan, "Paman, terima kasih."     

Ketika Qiao Mu hendak mulai makan, suara Ye Lin terdengar di belakangnya.     

"Qiao Mu, sudah jam berapa sekarang? Dan kamu masih makan? Apakah kamu tidak melihat rekan kerja lain yang sudah selesai makan dan kembali untuk bersiap-siap bekerja? Bukankah aku mengatakan bahwa sekarang adalah jam sibuk, mengapa kamu begitu malas?" Begitu Ye Lin muncul, dia langsung menegur Qiao Mu.     

Sebuah aura dingin melintas di mata Qiao Mu. Ye Lin mempersulitnya lagi dan lagi, apakah dia benar-benar memperlakukannya seperti kelinci yang mudah ditindas?     

Jika dirinya membuat kesalahan, maka memang sudah seharusnya ditegur, dan Qiao Mu tidak punya alasan untuk membantah, tetapi Ye Lin diam-diam mencari masalah, dia tidak dapat diam saja!     

Melihat Ye Lin yang seperti itu, Qiao Mu samar-samar tersenyum, "Manajer Ye, sekarang masih jam istirahat makan siang. Kebijakan perusahaan mana yang tidak memperbolehkan karyawan untuk tidak menggunakan istirahat makan siang dengan bebas? Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku, apakah aku tidak boleh meluangkan sedikit waktu untuk makan?"     

"Aku yang membuat aturan! Jika kamu adalah karyawan yang berada di bawah naunganku, jadi kamu harus mendengarkanku! Jika semua orang sepertimu dan tidak mematuhi instruksi, bagaimana aku bisa mengelola departemen sebesar ini?"     

"Lalu, apakah Manajer Ye perlu menelepon untuk memanggil rekan kerja yang belum kembali bekerja? Bukankah Manajer Ye harus membayar kami lembur dengan biaya sendiri?"     

"Kamu!"     

Qiao Mu melengkungkan bibirnya dan tersenyum tanpa mengancam, "Manajer Ye, aku akan melakukan pekerjaan yang Anda berikan kepadaku dengan baik, tetapi Anda harus membiarkanku mengisi perut terlebih dahulu."     

Ye Lin menggertakkan giginya, "Oke! Lakukan pekerjaanmu dengan baik, aku tidak akan mengurusmu lagi!"     

Qiao Mu menyaksikan Ye Lin berjalan keluar dari ruang istirahat dengan marah, itu sama sekali tidak mempengaruhi nafsu makannya.