Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Bisakah Aku Tidak Menjadi Milikmu?



Bisakah Aku Tidak Menjadi Milikmu?

Suasana di dalam mobil sangat sunyi.     

Qiao Mu menundukkan kepalanya, mencengkeram sabuk pengaman erat-erat dan teringat dengan adegan mendebarkan barusan yang masih melekat di hatinya.     

Dia mendongak dan menatap pria di sampingnya, ekspresinya acuh tak acuh, seolah-olah tidak ada apa pun yang terjadi.     

Baru saat itulah Qiao Mu menyadari bahwa dirinya benar-benar tidak mengerti tentang pria ini sama sekali.     

Qiao Mu menggigit bibirnya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Paman, apakah kamu punya banyak musuh?"     

"Tidak sedikit."     

Bicaranya yang santai menunjukkan seolah-olah itu bukan masalah bagi dirinya.     

Li Yan menatapnya dengan sorot mata suram, "Apakah kamu takut?"     

Qiao Mu meluruskan pinggangnya dan berkata, "Takut? Apa yang ditakutkan? Aku telah mengalami berbagai masalah. Aku tidak takut dengan badai kecil barusan!"     

"Oh? Benarkah? Tidak masalah, kamu akan memiliki kesempatan untuk mengalami angin dan ombak besar yang lebih nyata di masa depan." Kata-kata asal dari Li Yan ini memadamkan kesombongan Qiao Mu.     

Bibir Qiao Mu menjadi kaku, bisa tidak untuk tidak membuka kedoknya?     

Dihadapkan dengan adegan seperti itu, bagaimana mungkin dia tidak takut?!     

Selama ini, meskipun dia selalu berada dalam bahaya di rumah keluarga Qiao, itu semua merupakan pertempurannya! Dibandingkan dengan jenis sensasi yang dapat membunuh orang kapan saja, ini sama sekali tidak bisa dibanggakan.     

Dia selalu tahu bahwa Li Yan sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka identitasnya begitu rumit. Bagaimana mungkin seorang pengusaha sederhana sampai akan dibunuh untuk dibungkam oleh orang lain?     

Ekspresi makhluk kecil yang ingin melarikan diri ini membuat ekspresi Li Yan menjadi semakin dingin, "Qiao Mu, aku ingatkan untuk menggunakan otakmu! Jika kamu adalah orangku, kamu tentu harus mengambil risiko tertentu!"     

Nada bicaranya mendominasi dan kuat, sikapnya yang sombong membuat hati Qiao Mu sedikit memberontak.     

Qiao Mu mendongak dan menatapnya, "Kalau begitu, bisakah aku tidak menjadi milikmu?"     

Dalam sekejap, suasana di dalam mobil menjadi semakin menekan.     

Bibir Li Yan mengatup membentuk garis, sepasang mata hitamnya yang tajam menatap Qiao Mu untuk waktu yang lama, sudut bibirnya lalu membuat lengkungan dingin, "Bisa!"     

Jawaban ini membuat Qiao Mu terkejut.     

Tapi kemudian suara pria itu terdengar lagi, "Vila keluarga Qiao ada di depan, kita akan membicarakan ini dengan ibu tirimu."     

Wajah Qiao Mu berubah drastis dalam sekejap.     

Keparat ini!     

Lagi-lagi pria ini mengancamnya!     

Qiao Mu menundukkan kepalanya dan mengabaikannya, dagunya tiba-tiba disentuh oleh pria itu, dan dia dipaksa untuk melihat ke atas menatapnya.     

"Qiao Mu, tidak ada yang bisa memenangkan kedua sisi di dunia ini. Karena kamu telah memilih untuk bersamaku, maka kamu tidak berhak menyesalinya di tengah jalan!"     

Qiao Mu tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik napas, "Tak tahu malu!"     

Li Yan menyipitkan matanya dengan dingin, lalu mengatakan sesuatu yang kejam, "Apa yang aku inginkan pasti akan aku dapatkan. Kalau kamu tidak bersedia bersama denganku, maka kamu akan dipaksa menjadi pasangan ranjangku!"     

Pasangan ranjang?!     

Kata-kata Li Yan seperti pisau yang menusuk jantungnya, membuatnya merasakan sakit hati.     

Ternyata, dia hanyalah pasangan ranjang!     

Qiao Mu tersenyum sinis, "Aku ingin bertanya padamu. Tuan Muda Li, apakah kamu bersedia memalingkan wajahmu pada kakak sepupumu untuk pasangan ranjangmu?"     

Li Yan meliriknya dengan dingin, "Itu tergantung pada nilai dari pasangan ranjang!"     

Dada Qiao Mu sesak seperti kehabisan napas. Dia menggertakkan giginya dan tidak membiarkan dirinya menunjukkan emosi sedikit pun.     

Ketika mobil berhenti, Qiao Mu keluar dari mobil tanpa menoleh dan bergegas ke pintu rumah keluarga Li. Dia tidak punya kuasa untuk membuat pilihan. Apakah dengan patuh dia masih saja salah?     

Li Yan menatap sosok mungil dengan ekspresi menakutkan di wajahnya.     

Dia tahu bahwa makhluk kecil ini telah dipaksa untuk bersamanya sejak awal. Wanita ini tahu bahwa jika dia tidak di sisi Li Yan, ketika dia berselisih dengan Yu Tingyun, dia tidak akan memiliki peluang untuk menang.     

Oleh karena itu wanita ini terus berusaha untuk menyenangkan Li Yan, namun dia tidak benar-benar ingin bersamanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.