Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Seleramu Ternyata Unik



Seleramu Ternyata Unik

0Kontak fisik seperti itu membuat Qiao Mu sangat tidak nyaman, dia refleks bersandar ke belakang, berusaha menjauh darinya sebanyak mungkin.     
0

Namun tangan besar yang melingkar di pinggangnya sama sekali tidak berniat untuk melepaskannya.     

Qiao Mu menggigit bibirnya, mengedipkan matanya yang besar dengan sedih dan memasang tampang lemah, "Paman, aku bahkan belum pulih dari ketakutan kejadian barusan, bisakah kamu tidak menakutiku? Bahkan jika kamu ingin menyelesaikan membuat perhitungan denganku, bisakah kamu menunggu sampai besok?"     

Sebaiknya melarikan dulu malam ini.     

Mata Li Yan yang mempesona menyipit, wanita kecil ini bahkan tidak tahu bahwa perubahan ekspresinya sedikit saja bisa membuatnya kehilangan kendali.     

Dia berpikir lebih baik untuk membiarkannya pergi, tetapi dia tidak tahu bahwa ini hanya akan membuat situasinya semakin berbahaya!     

Bibir tipis pria itu bergerak-gerak, dan suara rendah serak terdengar di telinga Qiao Mu, "Makhluk kecil, dengarkan baik-baik. Setiap kata yang aku peringatkan padamu itu serius. Jika menjadi milikku, maka jangan ada pikirkan yang lain. Patuhlah padaku, aku ini tidak menakut-nakutimu!"     

Qiao Mu mengangguk dengan baik, "Paman, aku akan patuh."     

Pria ini memberinya peringatan lagi tanpa sebab. Tetapi jika pria ini ingin memperingatkannya, bisa tidak melepaskannya dulu?     

"Jangan panggil aku paman lagi!" Panggilan ini langsung memperpanjang jarak mereka puluhan ribu mil.     

"…lalu aku harus panggil apa?" Qiao Mu berpikir sejenak dan langsung memanggil namanya, "Li Yan?"     

Li Yan merenung sejenak dan berkata, "Nyalimu besar juga, apakah aku mengizinkanmu memanggilku dengan nama depan dan nama belakangku bersamaan?"     

Otak Qiao Mu hampir berhenti berpikir, dia lalu berkata dengan asal, "Tuan Li? Tuan Muda Li? Tuan Muda Yan? Li…"     

Tiba-tiba pria itu menyipitkan mata hitamnya dan menyela, "Bagaimana kau memanggilku dulu?"     

Qiao Mu terkejut dan mengedipkan matanya dengan polos, "Aku lupa…"     

Begitu selesai mengucapkan, wajah Li Yan tiba-tiba menjadi dingin, aura kelam di mata hitamnya langsung masuk ke mata Qiao Mu.     

Seluruh tubuh Qiao Mu langsung penuh energi, dia lalu berteriak, "Kakak!"     

Sorot mata Li Yan semakin dalam ketika mendengar Qiao Mu mengucapkan kata itu.     

Li Yan mengangkat tubuhnya, membalikkan badan dan langsung jatuh ke atas sofa.     

Diikuti dengan suara teriakan kecil Qiao Mu, Li Yan pun mencium bibirnya dengan mantap di detik berikutnya.     

Dalam ciumannya yang mendominasi, tersirat aura sensual yang panas.     

Berbeda dengan ciuman sebelumnya, kali ini terasa seperti badai, dan sama sekali tidak ada niat untuk berhenti.     

Jantung Qiao Mu berdetak kencang tak terkendali.     

Karena baru selesai mandi, Qiao Mu hanya mengenakan T-shirt milik Li Yan yang cukup besar hingga menutupi bagian kakinya.     

Namun saat dia sedang bergelut dengan Li Yan, bagian bawah bajunya bergerak hingga naik ke tubuh bagian atas, dan tangan besarnya dengan mudah masuk ke dalam.     

Tubuh Qiao Mu seketika membeku.     

Suhu panas di tangan pria tersebut seperti membakarnya.     

Qiao Mu menatap matanya yang besar dan berair, lalu meletakkan tangannya di antara tubuh mereka berdua, "Paman, apa… apa yang akan kamu lakukan?"     

"Menurutmu apa yang ingin kulakukan?" Muncul lengkungan licik di sudut mulutnya, matanya yang hitam menyipit, suara rendah dan seraknya berkata dengan sedikit main-main, "Makhluk kecil, seleramu ternyata unik juga, ya. Kamu masih memanggilku paman di saat seperti ini? Apakah kamu ingin terus memainkan peran itu sampai akhir?"     

Wajah Qiao Mu langsung memerah, begitu merah seolah-olah bisa meneteskan darah.     

Pria sialan ini!     

Bagaimana dia bisa mengucapkan kata-kata yang tidak tahu malu seperti itu!     

Dan pria ini juga menggunakan wajah yang begitu wajar saat mengatakannya, dirinya sendiri malah berekspresi tidak wajar!     

Di telinganya terdengar tawa pelan, tawanya terdengar nyaring dan sombong, "Kamu panggil aku apa?"     

Qiao Mu menggigit bibirnya dan berkata dengan enggan, "Kakak…"     

Begitu Qiao Mu mengatakannya, Li Yan membenamkan tubuhnya ke dalam tubuh Qiao Mu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.