Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Sekali Lagi Masuk Ke Kediaman Keluarga Li



Sekali Lagi Masuk Ke Kediaman Keluarga Li

0Pemilik rumah keluarga Li sudah sepuluh tahun tidak kembali, tapi semua yang ada di dalam kediaman itu masih terawat.     
0

Kediaman keluarga Li berada di sebelah kediaman keluarga Qiao, namun selama sepuluh tahun ini, Qiao Mu sama sekali tidak pernah masuk ke sana.     

Qiao Mu duduk di dalam mobil, melihat halaman rumah tersebut, setiap sudutnya terlihat familiar, di sana dulu pernah menjadi taman bermainnya.     

"Turunlah." Ujar Li Yan membuyarkan pikiran Qiao Mu.     

Qiao Mu dengan bingung mengangkat wajahnya, "Paman, untuk apa kamu membawaku ke rumahmu? Kalau orang sebelah melihat, mereka akan tahu kalau hubungan kita tidak murni paman dan keponakan!"     

"Kapan hubungan kita pernah murni paman dan keponakan?" Nada bicara Li Yan terdengar datar dan santai.     

Qiao Mu pun terdiam, "…"     

Baiklah, hubungan mereka sama sekali tidak murni paman dan keponakan!     

Walaupun keluarga Li dan keluarga Qiao bertetangga, tapi rumah mereka semua tertutup, bagian dalam rumah tidak bisa terlihat dari luar.     

Tapi Qiao Mu tetap saja takut, begitu turun dari mobil, tanpa menunggu Li Yan, dia seperti pencuri yang mengendap-endap, dan masuk duluan ke dalam rumah itu.     

Li Yan tidak bisa menahan senyumannya, makhluk kecil ini benar-benar membuat orang tidak bisa berkata-kata.     

Qiao Mu masuk ke rumah dan baru akhirnya bisa bernapas lega, dia berdiri di depan pintu kaca dan memandang keluar, melihat Li Yan berjalan menghampirinya dengan langkah yang sangat stabil, sorot matanya terlihat penuh senyuman, seperti sedang menertawakannya yang bernyali kecil.     

Terlihat jelas sedang menertawakannya!     

"Nona kedua Qiao?" Tiba-tiba terdengar sebuah suara.     

Qiao Mu langsung menoleh dan melihat seorang pria berusia 50-60 tahunan, sedang tersenyum padanya.     

"Kamu …Paman Chen?" Paman Chen adalah kepala pelayan di keluarga Li, Qiao Mu dulu pernah bertemu dengannya.     

Kepala pelayan itu menganggukkan kepala, "Nona kedua Qiao, ternyata benar kamu, aku tahu kalau tuan muda kami kembali, pasti nona kedua Qiao akan datang kemari dan memaksa bermain dengan tuan muda, waktu kecil juga begini."     

Wajah Qiao Mu terlihat canggung, memaksa Li Yan? Jelas-jelas mereka bermain dengan suka rela, oke?     

Tiba-tiba, Li Yan masuk ke rumah dan menatap kepala pelayannya, "Paman Chen, suruh orang dapur untuk menyiapkan makan malam."     

Kepala pelayan segera mengiyakan dan pergi ke dapur.     

Setelah masuk rumah, Qiao Mu merasa lebih santai, dia mengitari ruang tamu yang luas itu, kediaman keluarga Li jauh lebih luas daripada kediaman keluarga Qiao, walaupun tidak terasa ada hawa manusia di rumah sebesar itu, tapi entah kenapa di kediaman keluarga Li selalu terasa lebih nyaman.     

Qiao Mu berkeliling dan naik ke lantai dua, lalu berhenti di depan kamar Li Yan dan masuk ke sana.     

Semua dekorasi kamar itu bernuansa hitam dan biru, sesuai dengan kepribadian Li Yan yang dingin, tidak memiliki kehangatan sama sekali.     

Qiao Mu berdiri di beranda dan menatap ke luar, kebetulan dari sana dia bisa melihat kamarnya di kediaman keluarga Qiao. Saat kecil, dia selalu mengamati Li Yan dari kamarnya, suatu kali dia sedang mengintainya ganti baju, lalu Qiao Mu langsung meneleponnya dan memujinya, "Kakak, tubuhmu bagus sekali!"     

Setelah itu, begitu Li Yan kembali ke kamar, dia langsung menutup tirainya, dan Qiao Mu tidak pernah lagi bisa mengintipnya.     

Jelas-jelas hanya tiga tahun yang singkat, tapi ada begitu banyak memori yang bisa dikenang.     

Kali ini kepulangan Li Yan terus mempersulitnya, dia masih bisa melayan Yu Tingyun dan putrinya, tapi kalau Li Yan ada di sana, dia hanya bisa menunggu tertindas saja.     

Qiao Mu sedang melamun dan tidak mendengar langkah kaki di belakang, saat dia menyadarinya, belum sempat dia menoleh, sebuah tangan merangkul pinggangnya dan membuat tubuhnya masuk ke dalam pelukan Li Yan yang bertubuh kekar.     

Tercium aroma familiar dari badannya, jantungnya pun berdetak keras.     

Terdengar suara serak dari atas kepalanya, "Makhluk kecil, pikiran kotor apa yang sedang kamu pikirkan di dalam kamarku?"     

Qiao Mu berbalik badan dan tertawa, "Aku sedang berpikir apa paman sedang membantu seseorang untuk menindasku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.