Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Penyakit Apa Ini



Penyakit Apa Ini

0Qiao Mu menggigit bibirnya, tubuhnya terasa lemas, rasa tegangnya menghilang.     
0

Perkataan pria itu penuh dengan hinaan dan ejekan, kedua tangannya mengepal, hatinya merasa kesal.     

Pria tersebut sama sekali tidak tahu tentang hidupnya di Keluarga Qiao selama beberapa tahun ini, dulu Li Yan pernah memberinya kebahagiaan selama 3 tahun, tapi selama 10 tahun setelah itu, semuanya dia jalani sendiri dengan mandiri.     

Dia hanya tidak ingin membuat kesalahan sekecil apapun di dalam Keluarga Qiao, bukankah pria itu hanya tahu satu kelemahan kecilnya saja? Tapi untuk apa Li Yan memperlakukannya seperti ini!     

***     

Saat Qiao Mu turun, orang-orang sedang bersiap untuk mulai makan malam.     

Kepala pelayan melihatnya turun dan tersenyum, "Nona kedua Qiao, cepat kemari dan makan malam, tuan muda sudah menunggumu."     

"Paman Chen, aku tidak makan, aku pulang dulu." Qiao Mu menunduk dan langsung berjalan ke pintu.     

Li Yan tadi begitu marah, pasti sekarang dia tidak ingin melihat Qiao Mu.     

Namun, tidak menunggu kepala pelayan menahannya, tiba-tiba terdengar suara berat. "Makanlah di sini!"     

Qiao Mu menghentikan langkahnya, dia merasa kesal, tapi perutnya juga sudah terlalu lapar, akhirnya dia menunduk dan berjalan ke meja makan.     

Pria di hadapannya ini tampak berwajah dingin, seolah Qiao Mu berhutang jutaan yuan padanya, padahal jelas-jelas dia tadi yang menindasnya!     

Lauk-pauk untuk makan malam sudah lengkap, di atas meja itu ada enam jenis lauk, Qiao Mu sadar tidak peduli sayur atau daging, tidak ada satupun yang memakai cabai.     

Begitu melihatnya, Qiao Mu langsung terharu dan menggigit bibirnya, lalu menunduk makan.     

Teryata Li Yan masih ingat!     

Li Yan masih ingat kalau dia tidak bisa makan pedas.     

Saat masih kecil, Qiao Mu tidak bisa makan pedas, kalau lidahnya menyentuh sedikit rasa pedas saja, dia sudah tidak bisa tahan. Saat itu setiap kali Li Yan mengajaknya ke tempat makan, dia akan secara khusus berpesan kalau jangan menaruh cabai di lauknya.     

Kemudian setelah beberapa tahun, tidak ada orang yang memedulikannya lagi, perlahan-lahan dia sudah terbiasa dengan rasa pedas, sekarang dia bahkan bisa makan masakan Sichuan.     

Qiao Mu sejak awal sudah mengerti, untuk menghadapi hal yang tidak disukainya, orang lain tidak akan beradaptasi dengannya, hanya dirinya sendiri yang bisa beradaptasi dengan orang lain. Di Keluarga Qiao, sebisa mungkin dia akan beradaptasi dengan setiap orang, beberapa tahun ini, dia sudah lupa bagaimana rasanya diperhatikan oleh orang lain.     

Tapi selera makannya, hal sekecil ini, bahkan dia sendiri sudah melupakan masalah ini, tapi pria ini malah masih mengingatnya!     

Qiao Mu menunduk melanjutkan makannya, dia berpikir dalam hati, kenapa tadi Li Yan memukulnya lalu sekarang berbuat manis padanya?     

"Qiao Mu."     

Pria di hadapannya itu memanggilnya, Qiao Mu pun tertegun, dan terus mempertahankan pose menunduknya.     

"Angkat kepalamu!"      

Qiao Mu mendongak, matanya tampak merah dan berkaca-kaca.     

Li Yan mengerutkan kening, apa tindakannya tadi menakuti gadis itu? Dia sudah melepaskannya, apa yang ditakutkannya?     

Qiao Mu sekali lagi menunduk, tidak menunggu pria itu bertanya, dia sudah bergumam lirih, "Aku tidak apa-apa, hanya saja sayuran ini terlalu hambar."     

"Terlalu hambar?"     

Qiao Mu menunjuk tumis daging sapi, "Sebenarnya daging sapi ini akan lebih enak jika dimasak pedas."     

Dia tertegun, kemudian menambahkan, "Aku sekarang sudah bisa makan pedas."     

Di mata Li Yan terlintas perasaan yang tidak jelas, "Qiao Mu, kamu menangis hanya karena makanan ini terlalu hambar?"     

"Aku tidak menangis, hanya saja nasi ini terlalu panas, dan mataku terkena uapnya." Alasan ini benar-benar tidak meyakinkan.     

"Kalau begitu menunduklah lebih dekat ke dalam mangkok lagi sampai matang."     

"..." Sindiran yang benar-benar nyata!     

Li Yan meletakkan sumpitnya, lalu berkata pada kepala pelayan, "Bereskan semua lauk ini, buatkan lagi memakai cabai."     

Kepala pelayan langsung menjawab ringan, tapi Qiao Mu segera mengulurkan tangan, "Tidak perlu, rasanya cukup enak, sungguh!"     

Kemudian, Qiao Mu menyumpit daging sapi itu, dan makan dengan lahap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.