Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Kepergiannya, Tidak Berpengaruh Padanya!



Kepergiannya, Tidak Berpengaruh Padanya!

0Qiao Mu memiringkan kepalanya, melihat wajah yang masih sama tampannya dengan sepuluh tahun yang lalu, dia tidak bisa menahan pertanyaan di dalam hatinya. "Paman, waktu itu kenapa kamu pergi tanpa mengatakan apapun?"      
0

Mata Li Yan terlihat suram, tatapannya yang cemerlang tertuju ke wajah Qiao Mu.     

Ini adalah pertama kalinya dia mengungkit masa lalu mereka, setelah mereka bertemu kembali, dia sama sekali tidak pernah mengungkit hal yang dulu pernah terjadi. Dua kali mereka bertemu, dia sama sekali tidak mengenali Li Yan.     

Seperti pertemuan pertama mereka di atas kapal pesiar, semua hal yang membuat mereka terhubung adalah disebabkan karena Li Yan mengetahui kelemahan Qiao Mu.     

Namun Qiao Mu tidak mengungkit masa lalu, Li Yan pun juga tidak mengungkitnya. Bagi Li Yan, ada beberapa memori tidak baik yang tidak ingin dia ingat.     

Sekarang sorotan matanya menatap Qiao Mu, lalu dia bertanya, "Sekarang kamu baru ingat untuk bertanya? Qiao Mu, apa kamu peduli?"     

Kedua tangan Qiao Mu menggenggam erat, dia tegang menunggu jawaban Li Yan, tapi yang dia dapatkan malah pertanyaan.     

Apa dia peduli?     

Seperti yang dikatakan Lu Jingzhi, waktu itu dia masih seorang anak ingusan, tidak tahu hal yang penting dan tidak.     

Hatinya terasa sakit, Qiao Mu lalu tertawa santai, "Kalau paman tidak ingin bicara ya sudah, lagi pula semuanya sudah berlalu."     

Kedua mata hitam itu terlihat muram, ada kebencian terlintas di kedua mata Li Yan, sikap santai Qiao Mu berhasil memicu kemarahannya!     

Waktu itu dia tidak berpamitan, dan Qiao Mu masih menganggapnya santai saja?     

Suasana di dalam mobil berubah seketika.     

Qiao Mu menunduk, sedikit menyesal menanyakan hal yang tidak harus ditanyakan untuk memecahkan kesunyian.     

Pria di sampingnya tiba-tiba mendekat, saat Qiao Mu belum merespon, bibir pria itu sudah mendarat di bibirnya.     

Qiao Mu kaget membelalakkan mata, ciuman Li Yan terasa kuat dan arogan, bibir dan lidahnya bergerak serampangan di dalam mulutnya, membuatnya kehilangan pertahanan.     

Li Yan tidak bisa menghapus amarah di hatinya, dia menahannya di dada, tapi terasa sesak, tidak bisa bernapas.     

Hanya dengan menciumnya kuat-kuat saja, Li Yan baru bisa merasa sedikit enakan.     

Tiba-tiba dia menggigit lidah Qiao Mu, bermaksud menghukumnya.     

"Sakit…"     

"Turun!" Suara rendah itu terdengar serak dan dingin.     

Qiao Mu tercengang dan baru sadar kalau dia sudah sampai di sekolah.     

Qiao Mu menggigit bibirnya dan menatap Li Yan dengan tatapan tertindas, bertatapan dengan aura dingin di mata pria itu. Qiao Mu lalu mengusap bibir merahnya kuat-kuat, dia turun dari mobil dengan penuh emosi.     

Turun ya turun saja, apa hebatnya dia!     

Begitu pintu mobil tertutup, mobil itu langsung pergi dengan kecepatan tinggi.     

Qiao Mu benar-benar marah!     

***     

Keesokan harinya, Qiao Mu bangun dengan sedikit pusing, dan ada gosip tentangnya di sekolah.     

Entah siapa orangnya, ada seseorang yang mengambil gambar dan mengirimkan fotonya menemani Han Su ke pesta.     

Han Su adalah ketua organisasi mahasiswa, banyak sekali orang yang mengejarnya, tapi dia malah bersikap dingin pada orang yang mengungkapkan perasaan padanya, dan perlahan-perlahan jadi banyak orang yang diam-diam menyukainya. Sehingga foto mereka berdua tentu saja menarik perhatian orang lain.     

Yao Shu mengambil handphone dan memperlihatkan foto tersebut padanya, dia bertanya tanpa ekspresi. "Qiao Mu, apa yang terjadi padamu dan Han Su?"     

Qiao Mu bersikap santai dan menjawab, "Hanya menghadiri pesta saja, tidak ada apa-apa, orang-orang ini membosankan sekali."     

Ekspresi wajah Yao Shu terlihat sedikit buruk dan bertanya, "Tapi semalam saat kamu pulang, bibirmu merah, apa yang terjadi?"     

Teringat akan Li Yan semalam, Qiao Mu langsung merasa kesal dan menjawab, "Digigit serangga."     

Usai Qiao Mu berkata demikian, Yao Shu terlihat menggigit bibir dan berdiri diam, entah apa yang dipikirkannya. Qiao Mu lalu bertanya dengan bingung, "Yao Shu, ada apa?"     

Yao Shu mengepalkan tangan dan tersenyum datar, "Oh, tidak ada apa-apa!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.