Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Ini Adalah Hukuman Untuknya



Ini Adalah Hukuman Untuknya

0Qiao Mu memiliki cara dalam menghadapi berbagai hal, dia kira dengan terus memohon pada dekan dan berpura-pura memelas maka dekan akan membiarkan masalah ini berlalu.     
0

Tapi dekan tersebut sama sekali tidak berencana membiarkan masalah ini, dia juga berkata kalau semua petinggi di kampus sudah tahu jika Qiao Mu tidak mengajak walinya, maka pihak kampus yang akan menghubungi orang tuanya sendiri.     

Qiao Mu sekarang benar-benar ketakutan, dia tidak punya jalan lain selain mencari Li Yan.     

Dia masuk ke kediaman Keluarga Li sembunyi-sembunyi, tapi Li Yan tidak ada di rumah.     

Kepala pelayan melihatnya sedikit panik dan berkata, "Nona kedua Qiao, apa aku perlu aku menghubungi tuan muda dan bertanya kapan dia pulang, jadi kamu tidak perlu menunggu seperti ini."     

"Tidak usah Paman Chen, lagipula aku juga tidak ada urusan apa-apa, aku akan menunggunya saja, Paman Chen lanjutkan pekerjaan paman saja, tidak usah memedulikanku."     

Kepala pelayan mana berani tidak memedulikan tamu penting ini, dia tidak berhenti menyuguhkan buah-buahan dan makanan manis untuk Qiao Mu, perlakuan ini jauh lebih baik daripada di rumah Keluarga Qiao sendiri.     

Biasanya, Qiao Mu akan makan tanpa segan, tapi kini dia terlalu tegang, dia khawatir Li Yan tidak mau membantunya karena mereka sedikit berselisih saat terakhir kali mereka bertemu.     

***     

Di dalam ruang VVIP Night Glory.     

Li Yan sedang bermain mahjong dengan Su Chen dan lainnya, sudah beberapa malam Li Yan ikut menghabiskan waktu dengan mereka karena bosan, hal ini membuat Lu Jingzhi mengira kalau Li Yan masih Li Yan yang dulu, siapa bilang setelah memiliki kekasih dia menjadi fokus pada kekasihnya? Pria yang tidak berguna saja yang akan seperti itu!     

Li Yan mengeluarkan kartu, Lu Jingzhi menyambut dengan suara tawa keras, "Hu (*lawan berhasil memenangkan permainan mahjong)!"     

"Kakak, maaf sekali aku sudah mengalahkanmu dua kali berturut-turut, memang terbukti benar, ada yang bilang orang yang sedang kasmaran, akan kehilangan peruntungan dalam berjudi."     

Jarang-jarang dia bisa menang dari bos Li, dan beberapa hari ini mereka sudah menang dari Li Yan beberapa kali.     

Li Yan tanpa ekspresi membuka laci meja mahjong itu, dan mengambil uang untuk diberikan pada Lu Jingzhi. "Tutup mulutmu, jangan banyak omong kosong!"     

Sikap ini terlihat jelas tidak seperti sedang kasmaran.     

Lu Jingzhi pun bertanya sedikit gusar, "Kakak, kenapa kamu tidak menemani keponakanmu? Sepertinya suasana hatimu tidak senang karena menemani beberapa pria seperti kita bermain mahjong."     

Li Yan menutup mulutnya dan tidak berbicara, makhluk kecil itu sekarang tidak tahu sedang berkeliaran di mana, hidupnya juga baik-baik saja tanpa Li Yan.     

Su Chen melirik Li Yan sekilas dan berkata datar, "Kakak, aku dengar beberapa tahun ini, Qiao Mu tidak begitu bahagia tinggal di Keluarga Qiao."     

Tatapan Li Yan terpaku di kartu mahjong, lengannya terulur dan mulai mengocok kartu-kartu tersebut, sorot matanya tampak datar lalu dia berkata pelan, "Aku tahu."     

Su Chen pun terkejut, tahu?     

Tahu tapi masih tidak berbuat apa-apa?     

Ini bukanlah gayanya!     

Waktu itu Qiao Mu hanya ditindas secara verbal oleh Qiao Ya, dan Li Yan akan membalas Qiao Ya dengan kejam. Li Yan tidak tahan melihat Qiao Mu ditindas sedikit saja, waktu itu walaupun dia baru berusia 15 atau 16 tahun, dan kemampuannya masih terbatas, tapi dia akan mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk melindungi gadis kecil itu.     

Dia pergi selama sepuluh tahun, dan mengetahui kalau hidup Qiao Mu tidak bahagia, tapi dia malah membiarkannya, dan terlihat tidak memedulikannya.     

Kalau bukan karena terlalu memahami Li Yan, dan tahu posisi Qiao Mu di hatinya, sikapnya yang sekarang akan membuat orang mengira kalau Qiao Mu benar-benar tidak berarti lagi bagi Li Yan.     

Namun, Su Chen tidak bertanya apapun, Li Yan sekali lagi berkata dengan nada bicara yang tetap datar:     

"Ini adalah hukuman untuknya."     

Lu Jingzhi dan Su Chen saling bertatapan, dua orang itu tidak mengerti maksud perkataan Li Yan.     

Tiga orang itu sudah tidak fokus bermain mahjong, dan dikalahkan oleh Lei Yi yang bermain serius.     

Li Yan mendorong kartunya lalu berdiri, "Aku tidak main lagi, aku pergi dulu."     

"Tuan muda, Anda belum membayar!" Ucap Lei Yi.     

Li Yan tidak menoleh dan berkata, "Hari ini kamu sudah menang cukup banyak, jangan serakah!"     

Lei Yi pun terdiam … Apa Li Yan tidak mengaku kalah? Dia pikir, mudah bagi Lei Yi untuk memenangkan uang kecil ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.